Lockheed Martin Kembangkan Senjata Laser Berdaya 500 Kw dengan Biaya US$1 per Tembakan
Salah satu tantangan dalam adopsi senjata laser adalah biaya yang relatif besar untuk melakukan tembakan, maklum tembakan senjata laser membutuhkan daya listrik yang besar. Lockheed Martin, sebagai salah satu manufaktur pertahanan yang konsisten mengembangkan senjata laser, telah melalukan uji coba sistem senjata laser yang terbilang murah.
Baca juga: Lockheed Martin Pasok Senjata Laser HELIOS di Kapal Perusak Arleigh Burke Class
Disebut murah, lantaran biaya satu kali penembakan senjata laser terbaru ini hanya US$1. Lockheed Martin dalam siaran pers (28/7/2023), mengumumkan pencapaian inovatif dalam mengembangkan prototipe senjata laser dengan output daya 500 kW. Sebelumnya, para insinyur Lockheed Martin berhasil mencapai output daya baru di standar 300 kW untuk High-Energy Laser Systems (HELSI).
Lockheed Martin melalui High-Energy Laser Scaling Initiative,” saat ini berhasil meningkatkan kekuatan solid state laser weapon menjadi 500 kW, memungkinkannya untuk secara efektif menyerang target lapis baja yang lebih besar.
Laser pada solusi ini terbaru ini dihasilkan menggunakan kumparan serat optik dengan doping neodymium tambahan, diintegrasikan ke dalam sistem yang mencakup Target Illumination and Laser Source (TILL) untuk perolehan dan pelacakan target, serta penggunaan Beacon Illumination and Laser Source (BILL) untuk mengukur distorsi atmosfer, yang kemudian dikompensasi oleh optik adaptif.
Semua komponen di atas terkait dengan sistem manajemen pertempuran yang memantau area, melacak dan menilai target potensial, serta menentukan tingkat ancaman.
Salah satu fitur yang diklaim luar biasa dari senjata ini adalah kemampuannya untuk meningkatkan kekuatan tanpa mengorbankan kemampuan untuk menggabungkan beberapa sinar di seluruh spektrum yang digunakan untuk menghasilkan keluaran laser. Sebagai catatan, output sinar laser mempertahankan kualitas tinggi, sesuai dengan standar pendekatan modular sistem terbuka Departemen Pertahanan AS, yakni memastikan kompatibilitas dan integrasi fungsional.
“Lockheed Martin telah berinvestasi dalam infrastruktur produksinya sendiri untuk mengantisipasi permintaan Departemen Pertahanan akan senjata laser dengan tingkat perlindungan tambahan, kapasitas magasin besar, biaya per tembakan rendah, dan kecepatan deployment tinggi,” kata Rick Cordaro, Vice President of the Mission Systems & Weapons division Lockheed Martin.
Senjata laser Lockheed Martin menarik perhatian militer karena kecepatan dan kemampuan penerapannya. Sinar laser bergerak dengan kecepatan cahaya (hampir 300.000 km per detik) dan tidak mungkin dicegat oleh sisem hanud reguler dan bebas jamming dari electronic warfare serta decoy thermal. Untuk biaya penembakan, disebut hanya US$1, yang tak lain merupakan biaya energi untuk generator.
Dengan bergerak di kecepatan cahaya, senjata laser dirancang dengan tujuan mampu menangkal ancaman dari udara dan permukaan. Meski digadang dengan sejumlah keunggulan, namun perlu dicatat bahwa adopsi senjata laser membutuhkan pasokan energi yang sangat besar dalam proses penembakannya.
Sifat senjata laser yaitu beroperasi dalam spektrum electromagnetik, sehingga tidak dapat dilihat secara langsung arah lintasan cahayanya. Senjata laser juga tidak bersuara dan betul-betul senyap. Keunggulan senjata laser lainnya adalah tingkat presisi yang tinggi.
Baca juga: AU AS Mulai Uji Coba Pod Senjata Laser untuk Dipasang di Jet Tempur
Sebelum ini, Lockheed Martin telah memasok High Energy Laser with Integrated Optical-dazzler and Surveillanc (HELIOS) untuk Angkatan Laut AS. Sistem pertama HELIOS akan dipasang pada USS Preble (DDG-88), dan menjadi perangkat senjata laser pertama yang terintegrasi pada kapal perang yang sedang beroperasi penuh. Uji penembakan HELIOS telah dilakukan antara AL AS dan Lockheed Martin, dimana senjata laser ini punya kekuatan laser melebihi persyaratan 60 kW. (Gilang Perdana)