Lindungi Wilayah Natuna, Indonesia Pilih Radar Pasif Vera-NG, Pengendus Pesawat Stealth
Rupanya tak sia-sia bagi Era (Omnipol Group) telah berpartisipasi dalam Indo Defence 2016, pasalnya manufaktur radar asal Republik Ceko ini dikabarkan telah terpilih untuk memasok sistem radar hanud Vera-NG untuk ditempatkan Lanud Ranai di Pulau Natuna. Dengan dipilihnya sistem radar ini, maka Indonesia menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang menggunakan radar Vera, setelah Vera (Vera E) dioperasikan Malaysia sejak 2010.
Baca juga: Vera-NG – Surveillance Tracking Pengendus Keberadaan Pesawat Tempur Stealth
Apa yang menjadikan Vera-NG terasa istimewa sampai-sampai ditempatkan di garda terdepan, bahkan di wilayah yang tergolong berdekatan dengan hotspot Laut Cina Selatan. Usut punya usut, dengan pola kerja layaknya radar pasif, Vera-NG digadang mampu mengendus keberadaan pesawat tempur/pembom dengan kemampuan stealth.
Karena mampu mengendus keberadaan pesawat tempur stealth, Amerika Serikat sempat dibuat was-was dengan munculnya Vera, kabarnya Negeri Paman Sam sampai meminta ke Ceko untuk tidak menjual Vera ke Cina, Iran, Pakistan dan negara-negara di Asia Barat. Mengingat Ceko saat ini telah bergabung sebagai anggota NATO, boleh jadi permintaan AS akan direspon positif oleh Ceko.
Dengan slogan “sees without being seen” Vera-NG menawarkan model ground receiving stations yang mudah di gelar (deployment), dengan modul single antena berbobot 85 kg, plus perlengkapan komunikasi seberat 15 kg, maka satu modul receiving stations dapat dibawa oleh satu regu pasukan. Model penggeralan yang ringkas (hanya menggunakan dudukan tetrapod) dan portable sangat dibutuhkan untuk penempatan Vera-NG di puncak bukit atau pegunungan.
Dalam gelar tempurnya, satu sistem Vera-NG terdiri dari 1 central, 3 remote sites, dan central processing stations. Kemampuan Vera-NG dapat mengidentifikasi 200 sasaran real time sekaligus. Pola kerja sistem Vera-NG dengan memanfaatkan 3 dimensional pada rentang frekuensi 50 Mhz – 18 Ghz. Dalam database server, Vera-NG mampu mengenali identitas 10.000 jenis sasaran. Dengan power antena pada centra sebesar 230 Watt dan pada antena sebesar 190 Watt, maka jarak jangkau deteksi Vera-NG hingga 400 km.
Cara Vera-NG adalah dengan menerima semua frekuensi elektromagnetik yang dipancarkan oleh pesawat dan drone/UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Yang bisa diendus meliputi gelombang komunikasi, data link, radar altimeter, radar cuaca, radar early warning, radar deteksi, peralatan navigasi, transponder IFF (Identification Friend or Foe), GPS, ADSB, dan aneka pancaran gelombang elektromagnetik yang terpancar atau diterima oleh pesawat tadi. Sudah barang tentu drone akan tertangkap dengan mudah oleh Vera, mengingat drone bekerja dengan sistem kendali lewat gelombang radio.
Keuntungan menggunakan radar pasif antara lain mampu mendeteksi sasaran secara tiga dimensi pada jarak 400-600 km tanpa diketahui sasaran (senyap) karena tidak memancarkan sinyal radar, mampu juga mendeteksi emisi di daratan dan lautan secara senyap, handal terhadap jammer, bekerja secara rahasia, relatif murah dan mudah dirawat, mudah diintegrasikan, mudah dilakukan alih teknologi, serta sangat ampuh bila digabungkan dengan sensor radar pertahanan udara aktif yang sudah ada. Dengan pola pasif, maka sistem Vera-NG tidak akan mampu dibidik oleh rudal anti radiasi yang punya target menghajar sistem radar.
Baca juga: Inilah Solusi Rheinmetall Air Defence Untuk Pertahanan Udara di Natuna
Kemampuan pertahanan udara yang mengandalkan radar aktif akan sangat terdongkrak dengan dilengkapi sistem radar pasif, sehingga tidak saja pesawat konvensional bisa lebih mudah tertangkap radar namun juga pesawat non konvensional berkemampuan stealth, termasuk pesawat tanpa awak dan rudal jelajah bisa terdeteksi dan bisa dilumpuhkan sedini mungkin.
Sampai saat ini untuk mengamankan ruang rudara di kawasan Natuna telah ditempatkan radar Thomson TRS 2215 yang dioperasikan Satuan Radar 212. Radar buatan Perancis ini punya jangkauan deteksi hingga 510 km dan ketinggian deteksi 30.500 meter. (Haryo Adjie)
Radar sudah… Rudalnya gmn pak???
Jd percuma kn kl bs deteksi.. Tp g bisa melumpuhkan…
Hayoo bung @admin kasih bocoran lg… Jenis rudalny apa ini yg mw d pasang d natuna… Apa sdh fix Nassam????.. Atau ada kandidat yang lain??
Brp unit radar yg di beli pak???.. Ap ini jg termasuk dlm pengadaan 12 radar baru???
Kasih di seluruh pulau minimal 4 kapal ( 1destroyer 1fregrat 1kapal selam) buat tambah aman kasih kapal patroli bertenaga listrik biar gak nguras bbm / anggaran saat patroli + pesawat jet dan rudal anti pesawat dan kapal ( di jamin deh pulau tuh aman bangitt terutama natuna + minimal 2 drone tipe propeler dan jet ) gak ada yang berani nglangkah
Sll tertinggal selangkah dr malay. bakal dibilang niru lg nech.
malaysia lbh bnyk niru indonesia… masa kita gk boleh niru mereka??
ini baru mantap radar gak ada ala asunya
jadinya gak ada kata embargo.
asu was2 tapi gak bisa koar2
mampus kau asu…….ha…..ha…..
kalau benar kemampuannya seperti brosur
mau ketaw clihat komen ente
ceko negara nato
ceko menjadi negara pertama yg mendukung trump dlm pemindahan ibukota israel ke yerusalem
pengembangan alutsista bikinan ceko sgt didukung oleh vendor vendor israel, amrik & swedia sprt lockheed martin, elbit, rafael, general dynamics & saab. rusia nihil!!
lebih baik ganti id lu jadi tukang o’on sedunia akhirat. cuccok banget!!!
husss… kamu!
jaga cocot…
gw hanya menyampaikan realita aplg si badut yg brsangkutan paling hobi komen ngawur nglantur akut
ceko bukanlah cekoslovakia era pakta warsawa
ceko xaman now sgt pro usa & israel
ceko adalah salah satu negara yg paling paranoid terhadap islam bhkn menjadi satu dari tiga negara eropa yg mnerapkan pelarangan pembangunan mesjid
mohon maaf gw bukan brmaksud sara krn gw jg seorang muslim
bagi para pansboy ruski serta kaum nasionalis chauvinistis keblinger serta simpatisan fpi yg pro iran dan anti usa, israel & aussie apa mash ikhlas kita mmbeli alutsista dari negara sprt ini
Ojo sombong… apa lagi sok pinter malah ketok kemplo ne
jangan diladeni bung @ayam jago,,,,,mereka jauuuuh bukan level panjenengan,,,,,sangat amat percuma sekali
Yang di beli yang atas atau dibawah milik tetangga?
Bisa jadi 3 remote size tidak terdeteksi, tetapi kelemahannya :
central dan central processing station untuk 2 item ini pasti bisa terdeteksi oleh pesawat musuh sebab bentuknya lebih gede.
Mbual tok
Bekerja secara senyap paklek, dibaca lg.
Kalo urusan gede, parabola dirumah jg gede, apa jd incaran peswat musuh jg.?….xicixicixi
Nganalisa kok ngawur.
Besok ente buat aja radar yg sebesar upil ente biar gak terdeteksi pesawat musuh….xicixicixi
Maksud bung TN yg kedeteksi bangunan kontrol nya , kan ukurannya besar. Kalau radarnya mah kecil.
Lho lha wong target darat yang nggak punya radar seperti truck angkut pasukan, panser dan tank bisa diendus radar pespur kok, sama juga dengan yang ini, platform central dan central processing station khan bentuknya juga truk jadi pasti bisa diendus radar musuh lah.
Parabola gede di rumah itu sudah kuno. Sekarang itu jamannya indihome.
@tukang hitung
Dari kemarin-kemarin akan sudah ada yg jual tenda kamuflase anti IR bung…
Coba tanya aja ke lapaknya GI…
Lha kalau platformnya sedang meluncur gimana ?
Masa selagi meluncur masih kemulan tenda ?
@ Tukang Ngitung PhD : analisis ngawar-ngiwir, dapat pangsitnya dari mana ya??
Kemampuan Radarx mirip SU-35 Bwt Ngendus Pespur Stealth, Yg Jd Masalah Tuh Radar Terintegrasi Sistem Rudal Spt NASAMS 2 tdk, Percuma tuh Radar di Natuna Jd Tdk Ada Rudal Jarak Menengah & Jauh
ceko negara nato. sdh sgt jelas memiliki interface & protokol standar nato. bakalan nyambung otomatis dgn nasams. kalo mau nyambung ke alutsista rusia macam buk, s350, pantsyr malah tambah ribet perlu biaya tambahan pula. makanya opsi dari ukraina kalah
Semua radar pada pesawat tempur ada mode pasifnya pak, tidak hanya Su-35, namun dibanding si VERA ini kemampuannya sangat jauh sekali dibawahnya
untuk mengendus pesawat macam F-22 / F-35 belum ada yang terbukti bisa, termasuk Su-35
Semua hanya teori dan Promosi belaka
Yups setuju dan sejalan
belum ada yg bsa ngendus F22/F35 karna itu dua pespur kan emg blm prnh d deploy secara real peer vs peer nation. F22 jdi hangar queen apalagi F35 jgn ditanya lgi statusnya skrng sprt apa…
@Daedalus
Ahhh,,,,,masaaak,,,,,tolong baca lagi beritanya
F-22 jam terbangnya sudah sangat tinggi sekali bung
Kamu aja yng nggak bisa detect, lha wong memang stealth
F22 jam terbang tinggi dibawa kmn aja?? latihan bersama negara lain kah?? dibawa ke timur tengah buat ngebom kah?? wkwkwk sayang pesawat mahal kok di deploy cma buat ngebom pdhl USAF msh pnya F16 buat tgs itu.. ane gakkan prnh percaya sama yg namanya pesawat stealth smpe itu pesawat bsa bnr” ilang scr kasat mata mcm Predator… inget bang kasus tertembaknya pesawat intai U2 dan F117 yg digembar gemborkan sbg pesawat canggih dan stealth pd masanya bsa ditembak jatuh sama rudal tua soviet
f-16 pun bisa memiliki radar pasif tp sifatnya eksternal brupa radar pod. untuk counterstealth passive radar harus dikombinasikan dgn ultra low band radar menggunakan frekuensi vhf ataupun uhf. radar pasif tanpa dukungan kedua radar tersebut bakalan percuma buat mengendus pesawat stealth
solusi yg mentediakan paket counterstelath terlengkap justru dari israel bukan rusia
Israel belum pernah menembak jatuh pesawat siluman… karena teknologi siluman justru dimiliki USA…
Teknologi usang Russia seburuk apapun pernah menembak pespur dengan teknologi siluman…
Admin buat artikel tentang radar ini agustus 2016 , baru realisasinya maret 2018 xixixixix kayaknya alutsista yang katanya mau dibeli juga relisasinya 1-2 tahun berikutnya.
Baguslah kalau dipadukan dengan radar konvensional,sehingga gk bisa lagi pesawat menghindar dengan radio silence.
Saingannya yang dari ukraina kalah.
Ukraina… negara ini sedang bermasalah dalam banyak hal… penjualan alutistanya akir2 ini bermasalah… tidak hanya Indonesia yang kompain tetapi juga Thailand dan Irak meskipun untuk jenis yang jauh berbeda… sementara ini lebih baik tidak menjadikan Ukraina sebagai penyuplai karena mereka benar2 sedang bermasalah secara internal…
klo soal manufaktur alutsista masalahnya lbh bnyk ke QC (Quality Control) contoh kasus yg BTR 4 irak wktu diinspeksi oleh pihak buyer trnyta bnyk sekali ditemukan lecet/baret, karat dan cat yg sdh mengelupas d BTR 4 pesanan mereka.. sdngkan kasus tank oplot thailand masalahnya ada 2 yg pertama soal keterlambatan delivery dan yg kedua soal mesinnya yg gampang overheat