Lindungi Eropa, Perancis Canangkan Pembukaan Pangkalan Udara Keempat dengan Kemampuan ‘Serang Nuklir’

Kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat di bawah Donald Trump telah menciptakan kerenggangan di antara negara-negara NATO di Eropa. Merespon dari berubahnya kebijakan AS yang salah satunya akan ‘melemahkan’ pertahanan negara-negara NATO di Eropa, rupanya kini mulai diantisipasi oleh Perancis.

Baca juga: Berkah’ Perang Ukraina dan Kebijakan Trump, Produksi Rudal MBDA Meroket, Naik 33% di 2024 dan Naik 2x Lipat di 2025

Selain komitmen untuk menambah populasi jet tempur Rafale, pemerintah Prancis mengatakan akan membangun pangkalan udara berkemampuan nuklir keempat — yang akan dilengkapi dengan dua skuadron pesawat tempur multirole Dassault Rafale versi terbaru.

Pangkallan udara keempat yang berkemampuan serang nuklir tersebut, ternyata bukan fasilitas baru, lantaran akan dilakukan dengan merubah pangkalan udara Luxeuil, di Saint-Sauveur, Perancis timur (yang pernah terancam ditutup).

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron selama kunjungannya ke Luxeuil (18/3/2025)— yang secara lokal dikenal sebagai Pangkalan Aérienne 116. Sebagai pangkalan berkemampuan nuklir, Luxeuil direncanakan akan menyimpan rudal hipersonik ASN4G pada tahun 2035. Senjata tersebut akan mempersenjatai dua skuadron Rafale F5 “Super Rafale+ (varian tercanggih) – dengan total 40 pesawat.

Macron has just announced that the 🇫🇷 Luxeuil airbase B116 will by 2035 host the ASN4G, the 🇫🇷 nuclear deterrent’s future airborne hypersonic missile, as well as two squadrons of the future F5-standard Rafale fighter jet

He announced this on his way to Germany, and on the day Trump talks to Putin

[image or embed]

— Sophie Pedder (@sophiepedder.bsky.social) March 18, 2025 at 8:52 PM

Secara keseluruhan, Perancis akan menginvestasikan sekitar 1,5 miliar euro ($1,6 miliar) ke dalam instalasi di pangkalan udara tersebut.

Menunjuk pada fakta bahwa perang di Ukraina “telah mengubah situasi,” Cédric Perrin, senator untuk wilayah tempat pangkalan udara tersebut berada, mengonfirmasi bahwa skuadron Rafale pertama akan mendarat di Luxeuil pada tahun 2032, dan akan mulai beroperasi tahun berikutnya. Sementara skuadron kedua akan mulai beroperasi pada tahun 2036.

Tampaknya 40 versi Rafale yang canggih ini akan menjadi tambahan bagi 42 contoh yang dipesan awal tahun ini. Selain kompatibel dengan rudal ASN4G, Rafale F5 juga akan dapat bekerja sama dengan drone loyal wingman

ASN4G (Air-Sol Nucléaire of 4th generation) adalah rudal jelajah bertenaga scramjet dan mampu melesat hipersonik. MBDA mengklaim bahwa indikator kecepatan tinggi dan manuver adalah cara terbaik untuk mencapai deteksi dini. Rudal tersebut diadaptasi untuk pesawat tempur multirole Rafale, ASN4G digadang dapat mencapai kecepatan maksimum di rentang Mach 7-8 dan jangkauan jelajah hingga 1.000 km.

Saat ini, Angkatan Udara Perancis memiliki tiga pangkalan udara yang dilengkapi dengan penyimpanan senjata yang aman untuk rudal nuklir, masing-masing adalah Saint-Dizier, Istres, dan Avord. Pangkalan-pangkalan ini menampung sekitar 50 unit Rafale B (dua tempat duduk), yang dipersenjatai dengan rudal supersonik ASMP-A dan didukung oleh armada pesawat tanker multirole Airbus A330 MRTT Phénix.

Perancis Sukses Uji Peluncuran Rudal Berkemampuan Nuklir (ASMPA-R) dari Jet Tempur Rafale

Sebagai dengan negara dengan kemampuan serang nuklir, Angkatan Udara Perancis saat ini mengoperasikan rudal jelajah berhulu ledak nuklir, Air-Sol Moyenne Portée-Amélioré (ASMP-A) yang diluncurkan dari jet tempur Mirage 2000NK3 dan Rafale. Namun, ASMP-A punya keterbatasan, yakni kecepatan maksimumnya ‘baru’ di level Mach 3, sementara jarak jangkaunya 500 kilometer.

Seperti dikutip The War Zone, jika 40 Rafale bertenaga nuklir di Luxeuil akan menjadi tambahan bagi Rafale yang sudah ada, bukan pengganti langsung, itu akan menjadi perluasan besar kekuatan penangkal nuklir Perancis. Itu juga akan menyiratkan bahwa jumlah total hulu ledak yang diterjunkan oleh Angkatan Udara Perancis akan meningkat secara signifikan. (Gilang Perdana)

Saat Rafale F5 “Super Rafale” Meluncur, Perancis Bakal Punya ASN4G – Rudal Jelajah Hipersonik Berhulu Ledak Nuklir