Update Drone KamikazeKlik di Atas

Libatkan Peran Duta Besar Swedia, Saab Genjot Paket Kekuatan Udara Untuk Indonesia

P_20151022_090803

Ibarat menginguti langkah Eurofighter yang melibatkan peran Duta Besar empat negara pembuatnya dalam menggolkan pemasaran jet Typhoon di Indonesia. Saab, manufaktur persenjataan dari Swedia, hari ini menggelar jumpa media di kediaman resmi Duta Besar Swedia di Jakarta dalam paparan update paket kekuatan udara untuk militer Indonesia. Selain tetap mengusung tawaran jet tempur Gripen generasi terbaru, perwakilan Saab yang didampingi Dubes Swedia untuk Indonesia, Johanna Brismar Skoog juga memberi paket sistem senjata lain yang lebih menyeluruh.

Baca juga: Libatkan Duta Besar Empat Negara, Eurofighter Typhoon Kian Gigih Untuk Mengudara di Indonesia

Baca juga: Lewat Lobi Dubes, Denmark Tawarkan ToT dan Kerjasama Produksi Radar Intai

Paket kekuatan udara yang ditawarkan Saab untuk Indonesia terdiri dari jet tempur Gripen NG, sistem peringatan dini dan kendali udara Erieye, command and control untuk matra darat, tactical data link system, kerjasama industri termasuk program ToT (transfer of technology) dan produksi dalam negeri, serta peluang pembukaan lapangan kerja yang ekstensif. Paket kekuatan udara ini digadang akan membantu Indonesia dalam mengatasi berbagai permasalahan seputar bajak laut, illegal fishing, penyelundupan narkotika, dan beragam tantangan di daerah perbatasan. Kehadiran Dubes dalam acara ini sebagai wujud dukungan pemerintah Swedia atas misi yang dilakukan Saab di Indonesia.

P_20151022_104021

Baca juga: Gripen NG dan Transfer Teknologi: Multirole Fighter Yang Layak Jadi Pengganti F-5E Tiger II TNI AU

Meski belum berhasil menggolkan penjualan jet tempur Gripen ke Indonesia, Saab di Indonesia tak lantas sepi dari aktivitas, pasalnya Saab telah dipercaya untuk melakukan upgrade pada paket rudal Bofors RBS-70 dan radar hanud Giraffe yang telah dioperasikan Arhanud TNI AD sejak era-80an. “Selain menawarkan upgrade rudal RBS-70, kami juga tengah menawarkan sistem radar yang lebih maju dari Giraffe,” ujar Lars Nielsen, Deputy Head of Saab Indonesia kepada Indomiliter. Di matra laut, Saab juga berpeluang untuk memasok sistem Sewaco dan rudal anti kapal RBS-15 pada KCR (Kapal Cepat Rudal) Klewang Class yang tengah digarap PT Lundin Industry Invest. Masih ada lagi peluang untuk memasok solusi Mine Countermeasures (MCM) bagi TNI AL.

Baca juga: PT Pindad dan Saab Perpanjang Usia Operasional Rudal RBS-70 Arhanud TNI AD

Baca juga: RBS-15 MK3 – Rudal Anti Kapal Untuk KCR Klewang Class TNI AL

Baca juga: Finally! TNI AL Resmi Pesan 4 Unit KCR Klewang Class

Lars Nielsen, Deputy Head of Saab Indonesia
Lars Nielsen, Deputy Head of Saab Indonesia

“Boleh dibilang klien terbesar kami di sektor pertahanan saat ini adalah Angkatan Darat, tapi kami juga tengah menawarkan solusi di sektor sipil, diantaranya ke PT Pelindo dan PT Angkasa Pura,” kata Lars Nielsen yang sangat fasil berbahasa Indonesia. Saab sampai saat ini juga telah menjalin kerjasama dengan industri di Indonesia, institusi riset dan pengembangan serta universitas terkemuka. Baru-baru ini Saab menandatangani surat perjanjian dengan Unhan, ITB dan BPPT. (Haryo Adjie)

12 Comments