‘Lepas’ Kemampuan Stealth, Sukhoi Su-57 Felon Terlihat Gotong Rudal Jelajah Kh-59M2A

Dengan ‘menanggalkan’ kemampuan stealth, sebuah jet tempur Sukhoi Su-57 Felon Angkatan Udara Rusia terlihat membawa dua rudal jelajah udara ke permukaan di bawah sayapya, yang diduga adalah Kh-59. Meski belum dapat dipastikan, pemerhati militer menyebut kemungkinan varian Kh-59 yang dibawa Su-57 Felon adalah Kh-59M2A.
Baca juga: Kh-59ME – Rudal Anti Kapal Andalan Sukhoi Su-30MK2 Flanker TNI AU
Beredarnya foto tersebut telah memicu diskusi di pemerhati militer, tentang integrasi sistem rudal yang lebih tua dan kurang siluman pada pesawat tempur generasi kelima Rusia yang diklaim paling canggih.
Su-57 dibuat menggunakan teknologi siluman yang bertujuan untuk mengurangi tanda radarnya. Namun, video tersebut menunjukkan pesawat yang dipersenjatai dengan rudal Kh-59 yang dipasang pada pylon eksternal, yang menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana senjata yang dibawa secara eksternal ini dapat membahayakan kemampuan observasi pesawat yang rendah.

Kh-59M2A, versi modern dari Kh-59, dirancang untuk serangan presisi terhadap target di darat, tetapi tidak memiliki fitur yang disesuaikan dengan kemampuan siluman yang terlihat pada rudal Rusia yang lebih baru seperti Kh-69.
Bila benar yang terpasang di Su-57 adalah Kh-59M2A, itu artinya adalah varian Kh-59 yang mengadopsi sistem pencari (seeker) TV/Infrared, varian ini pertama kali terlihat pada tahun 2004. Kh-59M2A sebagai pengembangan dari keluarga Kh-59, kemungkinan besar memiliki beberapa varian yang dilengkapi dengan seeker yang berbeda-beda, seeker TV/Infrared dan seeker radar aktif, jenis seeker ini memancarkan gelombang radar sendiri untuk mendeteksi dan mengunci target.
A still image from an interesting short clip circulating on Russian social media that shows a VKS Su-57 multirole fighter armed with what appear to be two Kh-59 series air-to-surface missiles (likely the Kh-59M2A variant). pic.twitter.com/XBXTiusSUk
— Guy Plopsky (@GuyPlopsky) October 19, 2024
Dari spesifikasi, Kh-59M2 punya panjang 5,7 meter dan lebar bentang sayap 1,3 meter. Untuk urusan bobot, masih sama dengan varian Kh-59ME, yaitu 930 kg. Rudal jelajah ini dapat melesat dengan kecepatan maksimum 1.035 km per jam dan kecepatan jelajah 900 km per jam. Bila ketinggian terbang minimumnya 2 km, maka ketinggian terbang maksimum 10 km.
Para ahli telah mencatat bahwa konfigurasi ini mungkin mencerminkan keterbatasan dalam integrasi persenjataan canggih Rusia dengan platform silumannya. Seri Kh-59, meskipun mampu untuk melakukan serangan jarak jauh secara presisi, namun tidak mendapat manfaat dari desain pengurang radar yang sama seperti beberapa senjata terbaru di gudang senjata Rusia. Dengan memasang rudal ini secara eksternal, kemampuan siluman Su-57 dapat berkurang, membuatnya lebih rentan terhadap deteksi selama misi.
Su-57 pertama kali memasuki layanan Angkatan Udara Rusia pada tahun 2020. Pesawat ini telah menjadi kebanggaan militer Rusia, disebut-sebut sebagai pesaing jet tempur generasi kelima Barat seperti F-22 Raptor dan F-35 Lightning II milik Amerika Serikat. (Gilang Perdana)
Rusia Perkenalkan Kh-59MKM – Rudal Jelajah Spesialis Penghancur Sasaran Stasioner Strategis

