Leonardo Luncurkan Sistem Kanon Baru untuk Kapal Perang, Diklaim Bebas ITAR
|Meski Leonardo terbilang laris memasarkan kanon Marlin WS 30 di beberapa kapal perang, termasuk pada armada kapal patroli TNI AL. Namun, manufaktur pertahanan asal Italia tak berhenti mengembangkan kanon untuk kapal perang di segmen kaliber 30 mm. Di SeaFuture 2023, pameran angkatan laut yang berlangsung di La Spezia, Italia 5-8 Juni 2023, Leonardo meluncurkan jenis sistem kanon baru di kaliber 30 mm untuk platform kapal perang dan kendaraan darat.
Baca juga: KRI Kurau 856 Resmi Beroperasi, Jadi Kapal Perang Ketiga TNI AL dengan Kanon Marlin WS
Dikutip dari siaran pers, Leonardo menyebut sistem kubah kanon untuk kapal perang sebagai Lionfish 30. Sementara untuk sistem kubah kanon pada kendaraan darat disebut Hitsift 30 UL. Kedua sistem kubah kanon dikendalikan dari jarak jauh dengan mengintegrasikan kanon X-Gun 30 mm baru, yakni sistem senjata bertenaga listrik yang bebas International Traffic in Arms Regulations (ITAR). Ini artinya X-Gun 30 dikembangkan sendiri oleh Leonardo dengan menggabungkan teknologi inovatif dan telah dipatenkan.
Kubah Lionfish 30 juga ditawarkan dalam konfigurasi pada kaliber yang kecil, seperti 12,7 mm dan 20 mm. Desain kompak dan ringan kaliber 30 mm, memungkinkan pemasangan pada platform kapal kecil, memberikan perlindungan dari semua jenis ancaman asimetris, termasuk drone dan helikopter, dalam skenario kompleks dengan beberapa target, atau multi-target.
Kemampuan Lionfish juga didorong oleh algoritme Kecerdasan Buatan (AI) canggih yang melakukan analisis kontekstual dan mengoptimalkan keterlibatan terhadap berbagai ancaman secara bersamaan.
Fitur unik dari Lionfish termasuk laju tembakan yang cepat, jangkauan operasi yang panjang, dan kemampuan untuk menggunakan amunisi semburan efisiensi tinggi dengan konsep baru (AHEAD – Advanced Hit Efficiency And Destruction) yang dirancang agar lebih efektif melawan ancaman udara seperti drone berukuran mini dan mikro.
Kubah baru ini juga dilengkapi dengan rangkaian sistem elektro-optik yang memungkinkan pengawasan dan pelacakan 360°.
Untuk domain darat, Leonardo menghadirkan kubah kendali jarak jauh Hitfist 30 UL (Unmanned Light). Lebih kompak dan lebih ringan dari varian keluarga Hitfist lainnya, sistem ini dapat dipasang pada kendaraan dengan batasan bobot yang ketat, seperti model amfibi.
Leonardo menyebut dua produk yang diluncurkan sebagai bebas Traffic in Arms Regulations (ITAR) Apa maksudya?
ITAR adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat untuk mengendalikan ekspor, impor, dan transfer teknologi yang berkaitan dengan barang-barang dan informasi yang terkait dengan pertahanan dan keamanan nasional AS. ITAR bertujuan untuk melindungi kepentingan keamanan nasional AS dengan mengontrol akses terhadap teknologi, senjata, dan komponen militer yang sensitif.
ITAR berlaku untuk barang-barang yang terdaftar dalam United States Munitions List (USML), yang mencakup berbagai jenis senjata, kendaraan militer, peralatan militer, teknologi dan perangkat lunak terkait pertahanan, serta informasi dan data teknis.
Baca juga: Rheinmetall Kembangkan Munisi Airburst untuk Kanon 30mm di Kapal Perang AL AS
Sebagai aturan ekspor AS, ITAR mewajibkan pemasok dan produsen yang berada di AS atau perusahaan non-AS yang berhubungan dengan produk-produk tercakup oleh ITAR untuk memperoleh lisensi dari Departemen Pertahanan AS sebelum melakukan ekspor, impor, atau transfer teknologi yang terkait dengan barang-barang tersebut. (Bayu Pamungkas)
Ini bisa jadi alternatif senjata utama untuk KAL TNI AL atau senjata sekunder utk program opv dan korvet nasional yg mengambil basis pengembangan dari OPV Mutant TNI AL. Kebutuhan 3 armada akan kapal perang sangat besar seperti kotama TNI AL menginginkan USV yang dilengkapi sonar dan torpedo utk misi anti kapal selam. Penawaran menarik dari turki sedang dikaji serius