Lebih Kuat dari ‘Jindalee’ Australia, Cina Umumkan Hadirnya LARID – Over The Horison Radar dengan Jangkauan 10.000 Km
|Cina belajar banyak tentang kemampuan radar jarak jauh lintas cakralawa – over the horizon radar (OTHR). Mirip dengan radar Jindalee Operational Radar Network (JORN) milik Australia yang punya jangakauan ditaksir sejauh 3.000 km ke sisi utara dan barat Australia, dan mampu memonitor 3.4 wilayah Indonesia, maka ilmuwan Cina mengumumkan hadirnya radar yang diklaim terkuat di dunia, dengan jarak jangkau hingga 10.000 kilometer.
Ilmuwan Cina mengklaim telah membuat penemuan inovatif menggunakan apa yang saat ini dianggap sebagai sistem radar terkuat di dunia. Sistem ini memungkinkan mereka untuk mendeteksi gelembung plasma ekuatorial – equatorial plasma bubbles (EPB) secara bersamaan di atas piramida Mesir dan Kepulauan Midway di Samudra Pasifik.
Perkembangan ini menempatkan Cina sebagai salah satu pemain dalam penelitian ionosfer, dan negara tersebut sekarang menjadi yang pertama di dunia yang melacak anomali tersebut secara real-time, demikian klaim yang dipublikasi lewat portal South China Morng Post.
Radar yang dikenal sebagai Low Latitude Long Range Ionospheric Radar (LARID) dikembangkan oleh Institut Geologi dan Geofisika di bawah Chinese Academy of Sciences dan telah dipasang tahun lalu. LARID memiliki kemampuan unik untuk mendeteksi gelembung plasma, “fenomena cuaca anomali” yang dapat mengganggu komunikasi satelit dan sistem GPS dengan mengganggu ionosfer — bagian atmosfer atas Bumi yang dihuni oleh partikel bermuatan.
Gelembung plasma ini, yang dapat tumbuh hingga ratusan kilometer ukurannya, biasanya terlihat di wilayah lintang rendah. LARID dapat mendeteksi gelembung plasma sejauh 9.600 km.
Cina Sempat Tawarkan Radar Intai Over The Horizon SLR-66 ke Indonesia
Gelembung plasma terbentuk ketika sejumlah besar elektron tiba-tiba menghilang dari ionosfer, menciptakan zona-zona yang sangat kekurangan elektron. Hingga saat ini, melacak dan mengamati gelembung-gelembung ini secara langsung merupakan tantangan.
Yang membuat pencapaian ini sangat penting adalah skala kemampuan LARID. Ditempatkan di Pulau Hainan di Cina selatan, jangkauan deteksi radar telah meningkat tiga kali lipat sejak penyebaran awalnya, meluas dari 3.000 kilometer menjadi hampir 9.000 kilometer. Jangkauan yang diperluas ini kira-kira mencapai Hawaii di timur atau Libya di barat. Kemajuan dalam pemrosesan sinyal dan model simulasi geofisika telah memungkinkan hal ini.
LARID beroperasi dengan dua sistem radar frekuensi tinggi (HF), yang berorientasi ke timur dan barat. LARID beroperasi dalam rentang frekuensi 8-22 MHz dan terdiri dari dua subsistem radar, masing-masing dilengkapi dengan 24 antena transceiver yang menghadap ke timur dan barat.
Sistem radar tradisional kesulitan dengan target di luar cakrawala karena kelengkungan Bumi. Sebaliknya, LARID memanfaatkan gelombang elektromagnetik berdaya tinggi yang memantul antara ionosfer dan tanah, yang memungkinkannya mengatasi keterbatasan ini.
Sebelumnya, sistem radar dengan kemampuan over the horizon yang begitu luas dianggap tidak praktis karena kompleksitas perambatan gelombang radio dan dampak kondisi cuaca buruk seperti badai geomagnetik pada kejernihan sinyal.
Meskipun menghadapi tantangan ini, LARID dilaporkan telah mencapai keberhasilan yang luar biasa dan memiliki implikasi militer yang signifikan. Deteksi gelembung plasma dapat memengaruhi operasi militer modern, khususnya komunikasi satelit dan sistem GPS. Laporan menunjukkan keberhasilan deteksi jet tempur stealth AS seperti F-22 Raptor oleh LARID. (Gilang Perdana)
Radar gelombang panjang itu sangat tidak akurat.
Radar NIBU RLM VHF milik Rusia saja akurasinya lemah apalagi HF.
bahkan tak dapat mengindentifikasi sebuah obyek, hanya bisa mendeteksi sesuatu saja.
jadi tetap membutuhkan radar L-band X-band dst.
Tenang, tenang, tenang.
Pengadaan OTH Radar sudah direncanakan AURI. Tergantung duitnya ada nggak. Hehehe.
Dan kita pun harus pasrah dikeroyok tiga radar OTHR sekaligus, yaitu LARID milik Tiongkok di Pulau Hainan, Jindalee milik Australia yang berada di tiga titik lokasi berbeda yaitu Queensland, Teritori Utara dan Australia Barat, serta TACMOR milik AS di Palau, Pasifik Barat
Busyet…..baru nangkring di kakus dah kepantau cina 😵💫