Update Drone KamikazeKlik di Atas

Lebih Efisien Ketimbang AIM-9X Sidewinder, F-16 Viper Gunakan Roket 70mm Berpemandu Laser untuk Jatuhkan Drone Houthi

Roket kaliber 70 mm dengan kit pemandu APKWS (Advanced Precision Kill Weapon System) digadang sebagai solusi efektif dan murah untuk menghancurkan drone. Solusi ini awalnya dipersiapkan untuk peluncuran dari darat ke udara Vampire Counter-Unmanned Aerial Systems. Namun, ada kabar bahwa roket 70 mm dengan kit APKWS berhasil digunakan pada jet tempur F-16 dan telah berhasil menghancurkan drone Houthi.

Baca juga: Roket 70mm dengan Kit Pemandu APKWS, Solusi Efektif dan Murah untuk Hancurkan Drone

Seperti dikutip The War Zone, Jet tempur F-16 Viper Angkatan Udara AS telah menggunakan roket berpemandu laser 70 mm untuk menjatuhkan drone Houthi selama operasi di sekitar Laut Merah tahun lalu.

Angkatan udara AS pertama kali mengumumkan telah menunjukkan kemampuan untuk menggunakan roket Advanced Precision Kill Weapon System II (APKWS II), yang awalnya dikembangkan untuk menyerang target di darat, sebagai senjata udara-ke-udara yang lebih murah dan lebih banyak jumlahnya pada tahun 2019, tetapi ini baru dalam tahap pengujian.

Beberapa drone yang dimiliki milisi Houthi.

Seorang pejabat militer AS secara eksklusif mengonfirmasi penggunaan APKWS II dalam peran udara ke udara. Pejabat tersebut tidak dapat segera mengonfirmasi berapa banyak roket yang telah digunakan dengan cara ini dan berapa banyak drone Houthi yang telah ditembak jatuh.

Kemampuan udara-ke-udara APWKS II pertama kali digunakan tahun lalu “sebagai salah satu dari banyak opsi untuk melawan ancaman drone kamikaze Houthi,” kata pejabat Angkatan Udara AS. “Ini adalah opsi berbiaya lebih rendah dibandingkan menggunakan rudal udara ke udara AIM-9X Sidewinder. Biaya yang lebih rendah itu adalah salah satu manfaat penggunaannya.”

AN/AAQ-28(V) LITENING pod terpasang di jet tempur Gripen.

Menurut dokumen anggaran Pentagon, biaya unit subvarian Block II generasi saat ini dari AIM-9X Sidewinder sekitar US$420.000. Sebagai konteks tambahan, pasukan AS juga telah menggunakan varian rudal udara ke udara AIM-120 (AMRAAM), yang harganya masing-masing lebih dari $1 juta untuk menghadapi Houthi .

Sementara, satu bagian kendali dan pemandu APKWS II berharga sekitar US$15.000, dengan beberapa ribu dolar lagi diperlukan untuk hulu ledak dan motor roket.

Satu-satunya perbedaan antara APKWS II dan roket 70 mm standar tanpa pemandu adalah penyisipan bagian kendali dan panduan di antara hulu ledak di bagian depan dan motor di bagian belakang.

L3Harris Vampire – Senjata Anti Drone Berbasis Roket Hydra 70, Ideal Dipasang di Kendaraan Pickup Sipil

Sudah ada pertanda bahwa APKWS II dalam peran udara-ke-udara kini telah beralih ke kemampuan operasional. Pada bulan Desember, U.S. Air Forces Central (AFCENT), komando Angkatan Udara tertinggi di Timur Tengah, merilis gambar sepasang F-16C yang sedang mengisi bahan bakar di suatu tempat di atas Laut Merah dengan apa yang tampak seperti muatan yang difokuskan pada udara-ke-udara.

Salah satu jet dipersenjatai dengan dua AIM-120, dua AIM-9X, dan dua AIM-9M yang lebih tua. Yang lainnya memiliki sepasang AIM-120, satu dari setiap jenis Sidewinder, dan pod roket 70 mm dengan tujuh tabung. Kedua jet juga membawa pod penargetan AN/AAQ-28(V) LITENING dan pod High-speed Anti-Radiation Missile Targeting System (HTS).

Dalam pertempuran udara-ke-udara, penunjuk laser di LITENING pod dapat digunakan untuk ‘membidik’ atau menunjuk target untuk dieksekusi oleh roket 70 mm dengan APKWS II. Turret sensor LITENING dapat diintegasikan ke radar pada pesawat yang membawanya, atau sebaliknya.

APKWS II dapat digunakan untuk melawan drone, serta rudal jelajah subsonik, karena keduanya merupakan target yang relatif stabil, tidak bereaksi, dan berkinerja rendah.

Muatan serupa termasuk satu pod roket 70 mm tujuh tembakan kini juga telah diamati pada F-16C dan D Angkatan Udara yang berbasis di Jepang, yang menunjukkan bahwa ini menjadi opsi standar Angkatan Udara saat ini.

Adopsi roket kaliber 70 mm untuk peran penghancuran drone pertama kali digagas BAE Systems yang mengadaptasi roket 70 mm standar sebagai solusi yang murah untuk menghadapi drone berukuran sedang. Dalam hal ini, BAE Systems mengklaim berhasil menguji penembakan roket 70 mm yang dipandu oleh kit APKWS (Advanced Precision Kill Weapon System) sebagai aset pertahanan untuk melacak dan menembak jatuh drone kelas 2.

Yang dimaksud drone kelas 2 adalah drone yang memiliki berat di rentang 12 – 50 kg, dan mampu melaju dengan kecepatan melebihi 160 km per jam.

Menurut BAE Systems, kit pemandu APKWS besutannya adalah satu-satunya program yang memungkinkan roket tak berpemandu 2,75 inci (70 mm) diubah menjadi munisi berpemandu presisi, yang dapat menyediakan kemampuan menyerang pesawat militer sayap putar dan sayap tetap dengan biaya operasi rendah.

Hasilnya, roket 70 mm dengan kit pemandu APKWS, menjadi senjata supersonik lock-on-after-launch yang sangat akurat namun relatif murah dengan dilengkapi dengan hulu ledak seberat 4,5 kg yang dapat menghancurkan drone besar dalam hitungan detik, dengan atau tanpa kontak langsung. (Gilang Perdana)

Misi Anti Drone di Timur Tengah, Angkatan Laut AS Gunakan Roket Kaliber 70mm Berpemandu Laser

3 Comments