Lebih Cepat dari Perkiraan, Batch Pertama MBT M1A1 Abrams Telah Tiba di Ukraina
|
Batch pertama Main Battle Tank (MBT) M1A1 Abrams dari Amerika Serikat telah tiba di Ukraina, yakni delapan bulan setelah Pentagon melakukan ‘pemesanan’, yang artinya lebih cepat dari perkiraan para pejabat pertahanan. Departemen Pertahanan AS pada bulan Januari lalu mengirimkan hampir tiga lusin M1 Abrams untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia.
Baca juga: Batch MBT Abrams dari Joe Biden Tuntas di-refurbished, Tiba di Ukraina Awal September
“Ini adalah tahap pertama Abrams yang telah tiba,” kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh, pada hari Senin. “Tetapi dalam hal jumlah atau pergerakan di medan perang, saya akan menyerahkan pihak Ukraina membicarakan hal tersebut.”
Pejabat Pentagon tidak merinci berapa banyak MBT yang dikirimkan, namun berjanji pada bulan Januari bahwa Ukraina akan menerima setidaknya 31 unit MBT Abrams. “Abrams sudah berada di Ukraina dan sedang bersiap untuk memperkuat brigade kami,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam sebuah postingan di aplikasi pesan Telegram. “Saya berterima kasih kepada sekutu karena telah memenuhi perjanjian.”
Die ersten Abrams KPZ sind in der Ukraine eingetroffen. Samstag schon. Läuft pic.twitter.com/Wz6Qc1i3PL
— Andy Schneider (@AndySch64494719) September 25, 2023
MBT Abrams diperkirakan akan digunakan dalam serangan balasan Ukraina terhadap pasukan Rusia di selatan dan timur jauh negara tersebut.
Para pejabat Pentagon awalnya mengatakan bahwa Ukraina mungkin akan menerima batch pertama MBT Abrams pada tahun 2024, tetapi mereka mempercepat prosesnya pada bulan Maret dengan memilih untuk memperbarui keputusan, yakni yang dikirim adalah varian M1A1 yang lebih lama daripada M1A2 baru yang awalnya direncanakan untuk dikirim.

Karena Angkatan Darat AS (US Army) sudah memiliki M1A1 yang tersedia untuk proyek tersebut, Pentagon memilih untuk memperbarui dan mengirimkannya. Langkah ini mempersingkat waktu kedatangan armada MBT tersebut selama beberapa bulan.
“Ini adalah upaya agar kemampuan tempur penting ini bisa dimiliki oleh Ukraina secepatnya,” Brigjen Angkatan Udara. Jenderal Pat Ryder, juru bicara utama Pentagon, mengatakan pada saat itu.
Ukraina telah meminta MBT Abrams selama berminggu-minggu ketika Gedung Putih setuju untuk mengirimkannya. AS sebelumnya menolak memberikan MBT Abrams kepada Ukraina karena para pejabat AS mengatakan Abrams tidak cocok untuk Ukraina, sebagian besar karena kompleksitas senjata dan perlunya perawatan rutin di lapangan. Lain dari itu, MBT Abrams juga sebagian besar menggunakan bahan bakar jet, yang merupakan pertimbangan lain, kata para pejabat.
Ketika Gedung Putih memilih untuk mengirim tank versi M1A2, diputuskan untuk membangunnya melalui Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina – sebuah program yang membeli senjata dan peralatan dari industri pertahanan daripada menariknya dari persediaan Departemen Pertahanan. Namun dengan menggunakan inisiatif ini, peralatan tersebut membutuhkan waktu berbulan-bulan lebih lama untuk mencapai Ukraina.
Model pertama MBT Abrams mulai beroperasi pada tahun 1980 dan menyusul M1A1 pada tahun 1985. Kemudian varian terbaru, M1A2, telah beroperasi sejak tahun 1992 dan merupakan versi yang memiliki fitur paling canggih. Seperti dilengkapi dengan penglihatan termal independen dan dapat menembak dua target berbeda secara bersamaan tanpa harus mengunci sasaran secara berurutan.
M1A2 juga memiliki sistem pemadam kebakaran otomatis di kompartemen kru dan dapat membelokkan rudal masuk yang terkomputerisasi. Beberapa varian selanjutnya memiliki serangkaian penyempurnaan yang memungkinkan tank ini bekerja lebih baik di lingkungan perang perkotaan.
Baca juga: Belajar dari Perang Ukraina, Angkatan Darat AS Umumkan Pengembangan MBT M1E3 Abrams
Tidak diketahui bagaimana perlengkapan M1A1 untuk Ukraina. Peralatan militer AS yang diproduksi dan dijual kepada sekutu asing sering kali memiliki fitur yang berbeda, terutama jika menyangkut paket perangkat keras rahasia seperti lapis baja uranium. (Gilang Perdana)
Siap2 jadi santapan drone lancet dan rudal kornet.
yahahaha, waktu mereka menginvasi yang diinvasi dibilang agresor atau teroris, dsb, giliran bukan mereka pelakunya yang menginvasi dibilang agresor, teroris, dsb
mimiriki mimiriki