Landing Platform Dock Rasa Frigat, Yu Shan Class Memulai Sea Trial
|
Setelah diluncurkan pada 13 Apri 2021, Landing Platform Dock (LPD) dengan persenjataan setara frigat buatan Taiwan, ROCS Yu shan, mulai menjalani tahapan sea trial pada 6 Juli 2022. Menurut rencana, LPD dengan nomer lambung 1401 itu akan diserahterimakan ke Angkatan Laut Taiwan pada kuartal pertama tahun 2023.
Baca juga: Telah Meluncur “Yu Shan,” Landing Platform Dock dengan Senjata Setara Frigat
Secara keseluruhan, AL Taiwan akan menerima empat unit LPD yang diberi label Yu Shan Class. Dibangun oleh China Shipbuilding Corporation (CSBC), Yu Shan Class akan dipasangi beragam persenjataan laksana sebuah frigat. Racikan persenjataan pada Yu Shan Class mencakup meriam OTO melara 76 mm pada haluan, kemudian terdapat dua kanon CIWS Phalanx 20 mm pada bagian dek depan dan belakang. Lebih sangar lagi, LPD ini juga dibekali rudal anti kapal 2×2 Hsiung Feng II/III serta 16 rudal hanud TC-2N.
Yu Shan Class terbilang LPD modern, ini dibuktikan dengan desain yang mengadopsi dua tiang tertutup yang secara konsep tampak serupa dengan Advanced Enclosed Mast/Sensor (AEM/S) yang disematkan di atas LPD San Antonio Class milik AL AS. Yu Shan dapat melaju dengan kecepatan 21 knots dengan jarak jelajah 7.000 mil.

LPD Yu Shan dengan bobot 10.000 ton, memiliki panjang 153 meter dan lebar 23 meter. Tugas utama kapal yaitu berperan sebagai unit utama dalam satuan tugas amfibi untuk melaksanakan misi tempur pada pemulihan di pulau-pulau luar (lepas pantai) Taiwan, kemudian berfungsi sebagai kapal rumah sakit.
Baca juga: Filipina Resmi Order Dua LPD (Lagi) dari PT PAL Indonesia
Dari kapasitas angkut, 673 pasukan marinir dapat dibawa sekali berlayar, plus beberapa ranpur amfibi LVTP-7 dapat pula dibawa dan diluncurkan dari stern ramp. Dilengkapi dua hanggar, LPD ini dapat membawa dua unit helikopter sekelas Sea/Black Hawk. Peran sekunder termasuk bantuan bencana (kapal dapat berfungsi sebagai rumah sakit lapangan sementara) dan bantuan kemanusiaan internasional. (Gilang Perdana)
Penuhi dulu kuantitas kapal patroli dan perbaiki manajemen perhubungan dan perbekalan, langkah TNI AL sudah tepat dengan memperbanyak kapal patroli yang bisa diupgrade menjadi kapal Kombatan ketika perang dan LST serta LPD dan rumah sakit terapung, bila 6 Fremm, 2 Maestrale dan 2 babcok tipe 31 operasional, TNI AL akan memiliki armada laut yang cukup kuat di kawasan asean.
Ngiler saja lihat ni kapal, multipurposenya itu sangar, tidak selalu harus sesuai buku panduan kuno harus berlayar dalam fleet pakai pengawalan, jaman sekarang mah boros di ongkos yang model begitu kecuali negara juragan kapal. LPD spt ini sangat mandiri mampu membela diri, menyerang, menghancurkan dan melindungi semua aset teritori negara di radius serangnya.
Nah, itu.
Seharusnya LPD kita bisa dibikin yang seperti ini.
Depan dipasang naval gun 76 mm. Samping kiri dan kanan oerlikon millenium 35 mm. Torpedo 2 x tripletube. Sonar tarik. Tempatkan di hangar Helikopter asw panther 2 biji dan helikopter serang ringan H145m 2 biji. Untuk rudal anti kapal beli yang versi mobile seperti atmaca land base ditaruh di atas dek helikopter. Juga untuk rudal arhanud bisa pakai NASAMS 2 sebanyak 1 mini baterai (2 peluncur x 6 rudal) ditaruh di atas hangar helikopter. Kalo mau lebih sangar lagi taruh juga MLRS vampire 4 unit di atas dek helikopter. Udah jadi strong fregat itu.
Masih jauh klo Indonesia mau buat
Sudah saatnya PT PAL juga bisa membuat LPD rasa fregat sebagai kapal tempur utama yang dapat beroperasi mandiri