Update Drone KamikazeKlik di Atas

(Lagi) Jet Tempur Rusia Intercept Pesawat Intai AS dan Swedia di Laut Baltik

Setelah insiden intercept pesawat intai maritim P-8A Poseidon di Laut Mediterania pada 4 Juni oleh Sukhoi Su-35, kemudian berlanjut tiga hari kemudian dengan insiden nyaris tabrakan antara kapal penjelajah Ticonderoga Class (USS Chancellorsville) dengan kapal perusak Udaloy Class (Admiral Vinogradov) di Laut Cina Timur. Masih dengan tema ketengangan antara AS dan Rusia, pada Senin, 10 Juni 2019 telah terjadi peristiwa intercept kepada pesawat pesawat intai, kali ini yang di-intercept bukan hanya pesawat milik AS, tapi juga ada pesawat intai milik Swedia.

Baca juga: Setelah Insiden di Udara Mediterania, Kini Dua Kapal Perang AS dan Rusia Nyaris Bertabrakan di Laut Cina Timur

Peristiwa yang berlangsung di udara Laut Baltik ini melibatkan aktor intercept berupa jet tempur Sukhoi Su-27. Sementara yang menjadi ‘korban’ intercept adalah Boeing RC-135 AU AS dan Gulfstream Reconnaissance  milik AU Swedia. Dikutip dari theepochtimes.com, Kementerian Pertahanan Rusia memberikan pernyataan pada pers, bahwa pada 10 Juni terdeteksi dua sasaran yang terbang di wilayah Baltik, meski berada di ruang udara internasional, dari tangkapan radar disebutkan kedua pesawat mengarah ke perbatasan udara Rusia. “Atas peristiwa tersebut, AU Rusia mengerahkan jet tempur untuk menghalau kedua pesawat intai untuk mencegah masuk wilayah perbatasan Rusia,” ujar juru bicara Kemhan Rusia.

Beberapa sumber menyebutkan, kedua pesawat intai tersebut sedang mendukung pelaksanaan latihan Perang NATO di wilyah Baltik dengan sandi “Baltops 2019.” Dengan basis Boeing 707, RC-135 adalah pesawat pengintai empat mesin yang digunakan untuk misi pengumpulan data intelijen. Sementara pejabat AS dalam siaran di CNN menyebutkan, RC-135 menerbangkan misi rutin di wilayah udara internasional di atas laut Baltik.

RC-135
Gulfstream Reconnaissance

Atas kejadian di atas, Kedutaan AS di Moskow telah melayangkan protes kepada Kemhan Rusia. Meski begitu, pihak AS menyebut aksi intercept oleh jet tempur Rusia dilakukan dengan cara yang aman, berbanding terbalik saat Sukhoi Su-35 melakukan aksi ‘ugal-ugalan’ saat ‘menekan’ P-8A Poseidon di udara Laut Mediterania.

Baca juga: Boeing WC-135 – Mengenal Si “Pengendus” Radiasi Nuklir Yang Mendarat Darurat di Aceh

Tentang RC-135, pesawat intai ‘mata-mata’ yang diluncurkan pada tahun 1961 ini tergolong sarat teknologi tinggi. Pemasok perangkat di RC-135 terbilang vendor-vendor papan atas, sebut saja ada General Dynamics, Lockheed, LTV, E-Systems dan L3 Technologies. Rusia pantas mewaspadai hadirnya RC-135 di perbatasannya, lantaran kebisaaan pesawat ini adalah mengumpulkan berbagai macam sinyal elektronik di suatu daerah, dan menganalisa dengan cepat serta bertindak (seperti menggunakan jammers onboard). (Bayu Pamungkas)

8 Comments