(Lagi) AH-64D Apache Longbow Arab Saudi Ditembak Jatuh di Yaman
|Setelah dipermalukan pada awal Oktober lalu, yaitu dengan kehancuran iring-iringan ranpur LAV (Light Armored Vehicle) 25 II 8×8 yang videonya menjadi viral, kini militer Arab Saudi kembali dipermalukan oleh milisi Houthi, yaitu dengan ditembak jatuhnya helikopter tempur AH-64D Apache Longbow pada 29 November 2019.
Baca juga: Jadi Korban ‘Ambush’ Ranpur LAV-25 Arab Saudi Bergelimpangan di Yaman
Pun ini bukan kali pertama AH-64 Apache Arab Saudi ditembak jatuh oleh rudal hanud Houthi. Pada Februari 2015, juga dilaporkan satu unit AH-64 Apache ditembak jatuh. Serupa dengan insiden pada Februari 2015, pada insiden 29 November lalu, kedua awak Apache Arab Saudi diwartakan tewas bersama helikopter yang total lost.
Dikutip dari newsinflight.com (30/11/2019), disebutkan proses penembakan rudal sampai momen perkenaaan sasaran, hingga Apache jatuh direkam jelas dalam video yang dirilis IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps). Masih dari sumber yang sama, peristiwa penembakan dikatakan terjadi di wilayah Asir, Yaman.
Yang menarik juga tersiar kabar bahwa yang telah merontokan Apache adalah rudal hanud yang punya reputasi sebagai algojo di udara. Yaitu 2K12 Kub, atau dalam kode NATO disebut SA-6 Gainful.
Meski SA-6 adalah rudal hanud era 60-an, namun rudal berpemandu semi active radar homing ini tergolong battle proven, dua jet tempur F-16 AS dalam Perang Irak dan Perang di Kosovo setidaknya pernah dijatuhkan oleh SA-6 ini.
Sebelum menjatuhkan Apache milik Arab Saudi, pada 6 Juni 2019, SA-6 yang dilepaskan Houthi berhasil menembak jatuh drone kombatan MQ-9 Reaper milik AU AS.Beberapa sumber tak resmi menyebut, SA-6 yang dimiliki Houthi adalah pasokan dari Iran.
Dari klasifikasi rudal hanud, SA-6 jelas bukan rudal ringan macam MANPADS (Man Portable Air Defence) yang lazim digunakan TNI, SA-6 adalah rudal hanud untuk segmen low to medium level air defence system.
Diluncurkan dari kendaraan khusus (ransus) roda rantai 2P25 TEL, SA-6 dapat melesat dengan kecepatan 200 – 600 meter per detik (Mach 2.8). Jarak tembak rudal ini mencapai 24.000 meter, sementara jarak ketinggian luncur mulai dari 500 meter – 14.000 meter.
Rudal dengan hulu ledak frag HE (High Explosive) berbobot 59 kg ini secara keseluruhan punya berat 600 kg. Sementara detonation mechanism rudal ini mengandalkan contact dan proximity.
Baca juga: AN/APG-78 – Radar Pengendali Tembakan di Helikopter AH-64 Apache
Dengan modal pemandu semi active radar homing, nampaknya awak Apache Arab Saudi kesulitan menghindari sengatan SA-6, dimana lontaran flare dari helikopter tidak membawa pengaruh pada rudal yang pertama kali dilibatkan dalam Perang Yom Kippur di tahun 1973.
Sejak diproduksi pada tahun 1968, setidaknya 10 ribu rudal ini masih menjadi momok yang menakutkan bagi arsenal jet tempur dan helikopter. (Bayu Pamungkas)
terlalu mewah menjatuhkan apache dengan rudal ini, seharusnya cukup manpad SA-18, rudal ini asasinya digunakan untuk menghadapi pesawat tmpr semacam f-16 atau f-15
Bagi gerilyawan houti yang penting ada efek kejut ke saudi dan memberi tahu dunia kekuatan tempur mereka, buktinya berita sudah bikin gempar dunia
Bunder@emang harga apache berapa dan harga misil yg nembak berapa? Kalau harga permisil lebih mahal dari heli apache baru tepat tulisan anda hadeeeehhhhh….
Mau nya sih nongolnya F 15 , tapi yg lewat Apache ya sudah tembak aza, drpd rudal kaduluarsa hihihi. Tong itu apa? Ep 15 bukan? Siap Dan , bukan Dan, Apache longbow ! Dan Dan aza loe! Tembak ! Hancurkan ! Jgn lupa upload di youtube, facebook. Insta, tweeter, group WA! Siap Dan!
Bukannya OSA ya yg nembaknya
Iya… ngga tahu ini kenapa disini malah disebutnya karena SA-6… diberita lain justru disebutkan SA-8/OSA meskipun tidak terkonfirmasi…
tapi dari sini bisa dilihat seperti apa kemampuan sistem yang lebih kuat seperti S-300/S-400…
SA-8 sendiri sebenarnya reaksi dari project MAULER milik USA meskipun akirnya project MAULER sendiri di hentikan…
Baik Osa maupun Kub yang dipakai Houthi sudah mendapatkan tweaking dari Iran terutama coding seeker. Ane berani mengatakan rudal Soviet yang dikustom Iran lebih menakutkan daripada generasi rudal baru Rusia seperti S300 dan S400 karena tidak ada fenomena seeker ngadat seperti halnya R77 milik India maupun Pantsyr yang jadi bulan bulanan di Suriah
Omong kosong… OSA dan KUB yang dimiliki Yaman di saat pemerintahan justru dikuasai oleh orang2 dukungan Arab Saudi… Houthi memang dukungan Iran tetapi mereka baru melakukan pemberontakan beberapa tahun terakir… dan pada saat itu Arab Saudi dan koalisinya langsung memblokir ketat segala akses masuk ke Yaman untuk menghindari campur tangan Iran…
R-77 ngadat kan karangan anda sendiri… bukanya justru AMRAAM yang malah tidak mengenai sasaran???
dan Pantsir… jangan lupakan masalah utama Suriah, lawan Suriah adalah Israel yang memiliki segalanya sedangkan Suriah yang babak belur karena perang saudara jelas bukanlah kekuatan yang berimbang untuk menghadapi Israel… hanya memiliki beberapa sistem pertahanan tua dan yg paling modern sekelas Pantsir jelas bakalan bekerja keras melawan rudal canggih milik Israel… masak ya harus semua serangan Israel pasti bisa di tangkis, kalau bisa seperti itu jelas semua negara bakalan memborong sistem pertahanan Russia… bandingkan saja yang terjadi di Arab Saudi yang hanya melawan pemberontak Houthi…
Ya jelas jatuh lha wong rudale hampir segede heli sasarane.
Admin,
Kita masih punya nggak rudal segede ini?
Kalo sama Pechora ukurannya hampir sama nggak?
Tolong dibahas ya mas admin Pechora yang versi terbaru bikinan Ukraina.
Yakhon bung,tidak tahu masih ready stok atau tidak
Sebagai bahan renungan dek:
Kita beli f 16 banyak2 sebenarnya buat apa?
a. Sebagai pertahanan udara
b. Sebagai pertahanan negara
c. Sebagai patroli
Kesimpulannya dek:
a. Kalau untuk pertahanan udara kenpa dari
Pertama beli,sudah berpuluh2 tahun belum
Juga ada rudalnya,sedangkan untuk pertahanan
Udara itu f 16 harus punya rudal bvr/vvr minimal
Setiap pesawat ada 4 rudalnya.mau lebih joss lagi
Harus ada sniper pood dan jammer,adakah ini
Semua di f16? Gak ada… kapan ada?.tunggu dan
Tunggu dan tunggu kami akan rapat dulu kata
Kongres as.
b. Kalau buat pertahanan negara berarti f 16
Harus punya rudal bvr/wvr rudal anti radiasi
Dan rudal anti kapal,jammer dan sniper pood.
Karna untuk pertahanan negara itu pesawat
Harus mampu berperang di semua fron,
Namanya juga pertahanan negara. Beda ya
Pertahanan udara dan pertahanan negara.
Kalau untuk rudal bvr/wvr kongres pasti
Ngasih ijin buat dibeli,ya walaupun dengan
Jumlah yg sedikit dan speknya pasti dibawah
Punya singa dan siaustrali,tapi untuk rudal
Anti radiasi dan anti kapal gue yakin gak bakalan
Dikasi sampai kapanpun.
c. Kalau untuk patroli doang ya cukup dengan
Rudal sideminder jadul,tapi ada tapi nya ya
Kalau memang hanya untuk patroli doang
Lebih baik beli aja f 50 lebih murah,lebih
Hemat dan lebih terjangkau ngapain
Beli f16 yg lebih mahal dari f 50
Toh juga kan buat patroli dan interseep
Pesawat hitam doang.
Jadi menurut pendapat dari gunung kemukus:
1. Bahwa pembelian f 16 itu karna bingung
2. F16 itu pesawat canggih tapi dikebiri
3. F 16 itu masuk ke pesawat patroli
4. Lebih baik sedikit pesawatnya tapi
Lengkap rudalnya dek.
5. Dimana 2 didunia ini pasti lebih
Banyak rudalnya dari pesawatnya dan yang
Namanya pesawat tempur harus ada rudalnya
Dan produsen pesawat seharusnya gak berhak
Mengatur2 pemakaian barang yg sudah dibeli.
Sekian dari saya wasalam…….
itu urusan kamu bukan urusan sayaaaaa hahaha hahaha haha
Hahaha…pasukan gng kumukus…apal nih ogut siapa aja…wakakkaa
Semua pembelian alutsista pasti sudah di pertimbangan secara matang oleh panglima TNI dan Kemenhan kita mah cuma tau sedikit tentang pertahanan negara intinya percaya saja sama TNI dan Kemenhan…
Badut macam dia harus ada sebagai bahan lelucon buat kucing peliharaan ane di rumah
Kalo mengahadapi milisi yang sudah memiliki teknologi pertahanan udara gitu ya berarti harus head to head di darat. Harus menerjunkan pasukan pemburu dan yang memiliki kemampuan tempur berlanjut. Guanakan drone untuk pemetaan SWOT dengan mengecek keberadaan posisi milisi, dataran tertinggi, dataran ruang terbuka, hutan, kota, pemukiman, gedung perkantoran atau gedung tinggi, laut, sungai, iklim, cuaca, dan musim.
Jadi untuk segera diambil keputusan dimana pasukan pemburu di terjunkan via udara, dimana pasukan bantuan infanteri dikerahkan, dimana pasukan pengepung mulai melaksanakan tugasnya, dan dimana pasukan bantuan tembakan di posisikan dalam radius tembak berapa. Lalu dimana sajakah pasukan sniper di siagakan.
Jadi sudah enggak bisa mengandalkan serangan udara terus. Yang ada warga jadi korban. Itu yang terjadi ketika Indonesia menangani fretilin di tahun 1990an sehingga banyak korban sipil dan akhirnya untuk alasan Indonesia di kenakan embargo oleh blok barat
teori memang gampang…. masalahnya lawannya yaitu si houthi ini malah tidak kalah sering menghajar konsentrasi pasukan koalisi jauh di dalam wilayah koalisi sendiri dengan akurasi yang tinggi….termasuk bandara militer besar, kecil, di pusat atau di perbatasan …serta pusat2 urat nadi perekoniam penting. Bahkan bulan kemarin mereka mengklaim mampu membunuh ratusan tentara koalisi serta menangkap 3000 tentara koalsi di wilayah saudi dalam suatu serang terkoordiansi yang bagus dan dibantu dengan serangn drone serta rudal balistik serta rudal2 atgm. hasilnya puluhan APC dan kendaraan lapis baja milik koalisi hancur .
Lagian juga suplai data intelijen seperti itu pasti sudah mereka terima dari pasukan arab saudi serta sekutunya USA, british dan israel dengan satelit dan drone bernagai jenis yang seliweran tiap hari disana.
jgn2 intelinya propaganda. yg kerja sama dgn arab saudi justru yg ingin diam2 menghancurkan kekuatan arab saudi. spt israel itu intel menyamar sebagai pendukung musuh.. sampai memanfaatkan white house di amerika. banyak sejarahnya mossad bisa terbaca..
Masalahnya militer arab saudi tidak memiliki kemampuan seperti itu.
S-60 kita juga bisa merontokkan heli apache.. asal kena aja.. trus helinya terbang agak deketan dikit..
nah pelajaran utk heli apache yg dipake TNI, udah tahu bagaimana cara menangkalnya dgn menghindari? perlu taktik dan teknologi khusus rahasia utk heli apache tanpa sepengetahuan asing/agresor..
sebelum heli masuk, biasanya dibersihkan dulu dari rudal semacam ini, intelejen dan pasukan khusus sangat berperan, arab saudi terkenal sangat ceroboh dan tergantung penuh pada alutsistanya, taktiknya buruk sekali
kalau medan perang di yaman memang agak susah… selain medannya terlalu luas juga musuhnya bukan kelompok ecek2 macam KKSB atau GPK….. houthi ini punya ratusan atau malah ribuan rudal balistik berbagai jenis…. serta ratusn drone buatan sendiri dan bom nya juga. mereka pun memngklain mampu membuat rudal SAM buatan sendiri. serta yang lebih rumitnya… semuanya disembunyikan di gudang /gua bawah tanah, Segingga ketika USA dan inggris serta israel uikutan menyumbang data intelijen melalui satelit dan drone serta pasukan khusus pengintai secara massif dan real time hasilnya pun sangat mengecewakan.
bahkan sudah banyak drone2 milik koalisi yang berhasil ditembak jatuh.
apalagi hanya rudal sekelas manpads…pasti ratusan dibawa kemana2 oleh houthi/ansharullah.
makanya daripada dipusingkan, pake teknologi buatan indonesia. contoh memanjangkan kabel umpan yg mengeluarkan panas tinggi dan suara. bisa menarik rudal musuh agar terhindari serangan terhadap heli asli. flares kata berita saja tidak berguna sama sekali..
Data lengkap tapi eksekusi buruk. SDM militer Arab Saudi keliatan banget oon nya. Alutsista canggih terasa letoy
Distanta@kalau senjata nya canggih pasti bisa ngehindar tuh dr rudal tua…. Mana flare yg katanye jaguh…. Terus militer saudi oon ente bilang???? Jangan terlalu merendahkan militer negara lain bro…. Mereka dididik secara militer mas bro… Beda ama kita yg bisanya cume komentar asal cuap
Ente jng heran dng si Distanata bung @siraf.
Dia inikan anak muridnya si Ayam kokok petok, jd ilmunya cuma bisa copy paste dr gurunya. Begitu ditinggalkan gurunya, balik ke asal, komen ngawur tanpa dasar, krn gak punya dasar ilmu alutsista yg dipelajari sendiri dr browsing. Itulah ciri fans boy barat yg amatiran. Fans boy copy paste…..hehehehe
Sama spt dek tabok yg ilmunya cuma seuprit, tp gak mau belajar. Ya gak bisa pinter donk.
Flare buat rudal dengan IR seeker
Heli serang, dan serbu mamang sering, dan midah ditembak jatuh. Di Vietnam, di Chechnya, di Ukraina, Irak, dll.
Jangan kaget.
coming soon
Kavaleri penguasaan teknologi
Alutsista Kavaleri kedepannya
secara bertahap akan dilengkapi
dengan teknologi mutakhir
seperti penambahan Ranpur
Kavaleri *Tank Pindad Harimau,
Panser Pindad Badak, UAV Intai
Flyeye, UAV Serang Warmate,
Thales Hawkei, Nurol Makina
Ejder Yalcin, UGV Milrem Themis
dan Truk UGV* sehingga Prajurit
Kavaleri harus meningkatkan
kemampuan serta membekali diri
dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi, perkembangan
teknologi Alutsista Kavaleri ini
merupakan upaya Pemerintah
dalam meningkatkan Alutsista
Kavaleri khususnya Angkatan
Darat. Kemudian
Danpussenkavkav berpesan “
Tingkatkan kemampuan dengan
banyak belajar dan berlatih
untuk menghadapi modernesasi
alutsista yang sarat dengan
teknologi.
Saya nda ngurus dek……hahahaha
Kordinasi aja sama dek Tabok
Sudah di beritahu, bahwa persenjataan Rusia itu Strooonggg Bingiiiitttt dan sdh betel prupen. Para fans boy Amatiran masih saja tidak percaya. Masih saja nunggu wangsit dr mbah Ayam Jago yg berkokok aja sdh cempreng.
Padahal ini hanya rudal tua buatan era thn 60 an. Ternyata sangat digdaya menghajar peralatan militer dr barat yg terkenal canggih ….katanya.
Apalagi jika yg terlibat Buk M3, S-300 atau S-400. Bakal terkencing kencing itu para pilot barat dan pilit Saudi dibuatnya. Msh bersyukur jika terkencing kencing, yg sdh pasti adalah meregang nyawa.
Itulah sebabnya begitu S-400 dan S-300 di mobilisasi ke Suriah, dlm sekejab saja pada pulang kampumg semua itu pilot2 barat yg nyalinya seuprit.
Ditambah lg hadirnya S-400 di Turkey yg kontroversial dng penolakan keras AS. Ini membuktikan bahwa pesawat silukman F-35 buatan AS itu hanya pespur Ayam sayur aja tidak lebih. Krn teknologi silukmannya akan melempem terhadap kehebatan System radar S-400.
Kalo kalian para Fans boy Amatiran msh percaya dng wangsit Ayam Kukuruyuk ya monggo silahkan. Tp faktanya membuktikan, bahwa dng senjata jadul buatan Rusia saja sdh cukup menhajar peralatan militer blok barat yg modern dan canggih.
Silahkan kalian para Fans Boy Barat Amatiran pada meweeekkk dan merenungi nasib bahwa teknologi barat hanya dikadalin aja sama teknologi Rusia yg Strooongg Bingiiiitttt.
Jangankan pilot2 Amerika, setan gundul , jin2 atau genderwo aja takut ama senjata rusia. Pokoknya senjata russia stolong dunia akherat lahir batin
Jng lebay dek marpuah.
Setan gundul , jin2 atau genderwo cuma bisa dikalahkan sama ilmu Ki Gendeng Pamungkas. Bukan alutsista Rusia. Yg realistis sesuai fakta aja klo komen di blog militer.
Jng spt kualitas komen dek tabok, yg katanya banyak di gugel tp gak bisa nampilkan…hehehehe
Makin terkini makin lebay komen ente nih bung Ruskiye
Bicara S400 milik Turki ane lebih melihat pada perangkat kontrol yang kini sudah 5 antena yaitu SVE71E menggantikan SVE59 yang cuma 4 antena seperti milik Almaz Antey 1200 yang pernah ditawarkan Rosoboron di Indodefence 2014. Kesimpulan ane tentang upgrade pada S400 lagi lagi cuma di command guidance system yang ane katakan sudah luar biasa hebat dan sama sekali tidak menyentuh seeker yang jadi problem umum di rudal modern Rusia. Filosofi Rusia buat upgrade bukan memperbaiki kelemahan tapi meningkatkan yang sudah sangat baik menjadi semakin baik. Bicara seeker masih lebih baik rudal Soviet daripada generasi rudal modern Rusia
Gw cukup dulu sampai disini & thanks buat agan stealthflanker atas informasi keren ini tentang alutsista Rusia
Hahahahaha…..akhirnya nongol jg ente kegerahan ane sebut terus nama ente tiap hari.
Jng semedi terus bung @Ayam. Banyak murid yg lg nunggu pencerahan ente tuh. Sdh mau tauhun baru. Anggaran ssh siap2 tutup buku semua. Lanjutin awal tahun aja lobbynya.
Masa sejak tahun1960 masalah SEEKER malah lebih buruk .. kalo jaman th 2019 ini SAM rusia lebih buruk seekernya dari produk uni soviet puluhan tahun yg lalu kok aneh
Secara spesifik seeker dgn tipe radar homing.
Hal ini tidak lepas dari kebijakan Soviet dimana untuk industri militer sektor hulu dan menengah dikerjakan di negara non Soviet. Khusus elektronik pabrik terbesar pemasok elektronik dan sensor buat alutsista Soviet ada di 2 tempat Krakow Polandia dan Leipzig Jerman Timur dan itu juga termasuk pusat R&D. Soviet bubar Polandia gabung NATO & Jerman pun bersatu kembali hasilnya dari pabrik, laboratorium, cetak biru dan berbagai riset elektronik Soviet otomatis jatuh ke NATO termasuk juga teknologi seeker
Mau tidak mau Rusia mendesain seeker dari nol. Yang terjadi khusus buat seeker tipe radar homing malah design flaw. R77 baru awal 2000an baru operasional padahal dari 1990 program dimulai dan sampai sekarang kerap terjadi pergantian desain. Performa seeker Rusia belum mampu menyamai Soviet
1. KM SAM mengambil teknologi S400 buat command guidance system tapi seeker dipasok Thales
2. India dari Brahmos, QRSAM, Astral dll memilih Israel bukan Rusia
3. Iran buat Bavar, Shaheed, malah membangun sendiri itupun berkat blueprint curian rudal Hawk USA
Dr kemaren2 ente bicara seeker buatan Rusia yg ngadat spt R77.. Ngadat kek mana sih yg ente maksudkan.? Samplenya kok selalu mengarah ke R-77 mulu. Gak ada bahan lain yg bisa ente jadikan rujukankah.?
Kalo teknologi rudal Rusia begitu jeleknya, knp jg AS hrs ketakutan dng S-400.?
Lebih manjur mana sih prosentasenya antara rudal Kalibr dibanding Tomahawk.?
Kalo memang seekernya anggaplah jelek spt pendapat ente. Knp india malah pesan lebih banyak R-73.? Itu artinya apa India yg bahlul krn nambah banyak beli rudal buatan Rusia yg sdh tau kualitasnya jelek atau memang ente yg anti barang Rusia.? Yg logika ajalah membuat suatu kesimpulan, jng berdasarkan keberpihakan ente menutup mata terhadap fakta yg ada.
Tp bagus jg sih ente berpendapat spt itu, biar murid2 ente tambah jauh tersesatnya….hahahaha
Lalu apa pendapat ente tentang rudal hypersonic Avangard Rusia.? Yg AS aja msh baru mulai.? Apakah jelek jg dibanding buatan AS yg blom nongol.? ….hahahaha
Iran, lihat saja Arab Saudi pesaing utama Iran… bahkan hanya menjadi consumen premium bagi industri militer USA terutama… lalu mengapa Iran bisa lebih mandiri??? jelas saja semua juga tahu kalau Russia bakalan memberikan semua dukungan yang diperlukan Iran… bahkan jika tidak disangsi, Iran bakalan belanja besar alutista militer Russia… Israel yang mati2an mencegah Russia menjual pespur ke Iran, belum lagi usaha keras suapaya sistem pertahanan sekelas S-300 tidak bisa dibeli, sedangkan Arab Saudi langsung panas ketika Iran mendapatkan S-300 dengan merapat ke Russia untuk pembelian S-400… anehnya bukanya pede dengan Patriot tapi justru malah merapat ke Russia sampai akirnya USA buru2 menyetujui penjualan THAAD…
Yang lebih menarik adalah India… India jelas dikenal memiliki sejarah penggunakan teknologi Soviet/Russia (karena dulu Pakistan didukung penuh USA), Prancis dan Israel… India jelas berusaha mendapatkan keuntungan dengan mengawinkan semua hal dari pemasoknya, tetapi apakah lantas itu jadi luarbiasa??? bukanya India keteteran karena harus memelihara Su-30 Mki dengan rumit karena teknologi gado2 itu…
R-77 ngadat hanyalah ilusi, justru yang ada AMRAAM yang tidak mengenai sasaran, karena ada selongsong yang ditemukan… bukanya justru India mengklaim R-73 yang justru sukses menembak jatuh F-16???
Ini komentator segini banyak kalo masuk tentara, bisa jadi Jendral semua ini…..🤔
Gue komplain kenapa tulisan saya selalu belepotan
Tata letaknya,padahal tidak begitu saya nulis.
Saudi beserta armadanya lg & lg mnjd bulan²an haothi
😁
Lazimnya kalo heli tempur yg terbang rendah dibekali dg laser warning receiver plus flare…..lha kalo lagi apes ditembak dengan rudal berpemandu radar ya gak bakal nyadar dia pas lagi diuber rudal 🐒
Namanya medan perang….kecerdikan bisa mengalahkan sampson 🐒🐒🐒