Update Drone KamikazeKlik di Atas

L-203IE Gardeniya-1FUE: Jammer Pod Untuk Sukhoi Su-27SK TNI AU

TNI AU terlihat punya perlakuan khusus pada armada jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30 Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, Makassar. Setelah menjadi lini jet tempur yang pertama dibekali rudal udara ke udara dan udara ke permukaan jenis BVR (Beyond Visual Range). Sang Flanker dari Rusia ini juga bakal menjadi jet tempur pertama TNI AU yang dilengkapi perangkat ECM (Electronic Countermeasure) pod, dalam bahasa yang yang populer, ECM pod adalah perangkat jammer yang dipasang secara optional pada pesawat tempur.

Baca juga: Perang Elektronika Itu Ibarat “Ilmu Setan”

Kabar tentang pengadaan jammer pod untuk Sukhoi terendus dalam kutipan KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di majalah Angkasa terbitan terbaru menyebut – “Su-27 yang 01 dan 02 nanti akan datang dengan dilengkapi jammer pod. Kedepannya kita pikirkan skadron khusus, terpisah untuk perang elektronik.” Dan seperti diwartakan, bahwa saat ini ada empat unit Sukhoi TNI AU yang sedang menjalani upgrade di Belarusia, dua unit Su-30MK2 dan dua unit Su-27SK, dan yang disebut terakhir yakni Su-27 adalah dengan nomer TS-2701 dan TS-2702 yang mulai memperkuat TNI AU sejak tahun 2004.

Kabar bakal dilengkapinya dua unit Sukhoi Su-27SK dengan perangkat jammer sontak menjadi topik yang banyak diperbicangkan di para pemerhati alutsista, pasalnya tidak ada informasi yang jelas, tipe dan jenis jammer pod apa yang akan dipasang di Sukhoi TNI AU. Dalam status meraba-raba, dan melihat penggunaan jammer pod pada Sukhoi Su-27 di negara asalnya, maka jenis jammer pod terbaru untuk Su-27 adalah L-203IE Gardeniya-1FUE, jenis jammer pod yang juga dipasang pada MiG-29 Fulcrum. Selain untuk jet tempur, varian jammer pod ini juga dihadirkan untuk helikopter Mil Mi-17.

Baca juga: GPS Jammer TNI AL – Pengacau Sinyal Satelit, Mampu Gagalkan Serangan Rudal dan Pointing Target

Baca juga: Su-27 Flanker – Jagoan Dogfight dari Makassar

Dirunut dari asal muasalnya, jammer pod ini sudah hadir sejak era Uni Soviet, yakni dirancang mulai awal 1990. Jammer pod ini di install pada posisi ujung sayap (wing tip), bobot tiap unit jammer pod ini ditaksir 73 kg. Lantas apa yang ditawarkan dari kecanggihan jammer ini? Yang pertama adalah kemampuan untuk men-jamming radar pada pesawat lawan, kemudian jamming pada rudal yang diluncurkan dengan pemandu radar, dan ada kebisaan untuk melakukan jamming komunikasi dari pilot tempur lawan ke ground control. Dalam beberapa forum disebut, L-203IE dirancang Rusia untuk membungkam rudal BVR andalan NATO, yaitu AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile) yang memang dipandu radar.

Baca juga: R-77: Lawan Tanding Terberat Rudal AIM-120 AMRAAM – “Pembunuh” dari Balik Cakrawala

Secara teknologi, jammer L-203IE Gardeniya-1FUE menggunakan Cross-Polarisation Deception Jamming (Cross-Eye), perangkat ini dapat mengendus 10 emisi radar yang berbeda dalam waktu bersamaan. Dipasang pada wing tip, L-203IE Gardeniya-1FUE punya panjang 4,3 meter dan diameter 0,34 meter. Selain Rusia dan mungkin juga Indonesia, pengguna jammer pod dengan kode 33ecm ini adalah Cina dan Vietnam. (Gilang Perdana)

38 Comments