KRI Multatuli 561: “Kapal Markas Yang Misterius”
|Diantara ratusan kapal perang yang dimiliki TNI AL, banyak yang terbilang unik dan punya nilai sejarah tinggi. Kalau bicara KRI Irian atau KRI Ratulangi tentu itu sudah biasa, dan kedua kapal yang fenomenal itu pun sudah jadi cerita masa lalu bagi TNI AL. Bila bicara tentang kekinian pun banyak yang menarik disimak, boleh jadi publik telah akrab dengan nama frigat kelas Van Speijk, frigat kelas Fatahillah, dan korvet kelas SIGMA besutan Belanda. Tapi lain dari itu, rasanya masih begitu banyak jenis-jenis kapal perang TNI AL yang belum dikenal luas, atau mungkin saya yang belum mengenalnya.
Baca juga: KRI Ratulangi – Induk Semang Kapal Selam TNI AL
Salah satu yang menarik perhatian saya adalah sosok KRI Multatuli yang punya nomer lambung 561. Mengapa dipandang menarik? Pertama, kode lambung dengan awalan 5 sudah jamak digunakan TNI AL untuk menandai bahwa kapal yang dimaksud adalah jenis LST (landing ship tank) dan LPD (landing platform dock). Lebih detail lagi, untuk LST ditandai dengan penamaan nama-nama Teluk di Indonesia, sedangkan LPD ditandai dengan penamaaan nama-nama kota besar yang punya ciri khas maritim di Nusantara. Lalu KRI Multatuli dengan nomer lambung 561 tidak berada diantara kedua jenis kapal tersebut.
Sisi menarik yang kedua dari KRI Multatuli adalah, riwayatnya yang agak ‘sulit’ ditelusuri secara jelas. Berbeda dengan informasi dan spesifikasi pada jenis kapal frigat dan korvet, sebagai orang awam saya bisa mencari spesifikasi lengkapnya di annual reference book seperti Jane’s Fighting Ship. Tapi untuk sosok KRI Multatuli identitasnya begitu terbatas. Hanya yang jelas kapal ini dibuat oleh galangan Ishikawajima Harima, Tokyo – Jepang pada tahun 1961. Identitas sebagai kapal buatan Jepang juga unik bagi saya, pasalnya jarang kapal TNI AL dibeli dari Negeri Sakura.
Baca juga: KRI Sorong 911 – Kapal Tanker Pendukung Operasi Pendaratan Amfibi di Dili
Ada lagi sisi menarik yang ketiga, dari sisi rancangan desain, awalnya KRI Multatuli tidak dilengkapi hanggar pada dek helikopter, sedangkan bila dilihat pada foto-foto terbaru KRI Multatuli, sudah nampak bangunan hanggar yang desainnya cukup besar. Bila diperhatikan, pemasangan hanggar itu juga menambah kelengkapan pada perangkat elektronika yang ditempatkan pada sisi atas hangar.
Dirunut dari usianya kapal ini tentu sudah cukup tua, dari rancangan awal diketahui KRI Multatuli adalah jenis kapal tender kapal selam, lalu kemudian dikonversi menjadi kapal markas (kapal komando). Dalam setiap gelar operasi laut yang melibatkan komponen kapal perang, KRI Multatuli mengemban tugas sebagai kapal markas. Perannya adalah melakukan koordinasi, pengendalian, dan perbekalan pada kapal-kapal tempur di gugus tempur. Desain awalnya sebagai kapal tender plus bekal mampu membawa helikopter menjadikan kapal ini ideal sebagai kapal markas.
Baca juga: KRI Balikpapan 901 – Kapal Tanker Tua Peninggalan Perang Dingin
Dari informasi yang terbatas, diketahui KRI Multatuli mempunyai berat dengan muatan penuh 6.741 ton, serta muatan kosong 3.220 ton. Dimensi kapal ini 111,35 x 16 x 6,98 meter, dan ditenagai 1 mesin diesel barmeister & wain – 1 shaft dengan 5500 bhp. Kecepatan maksimumnya 18,5 knot atau setara 34 km per jam. Kapal yang masuk dalam jajaran Satuan Komado Armada RI Kawasan Timur (Satfib Koarmatim) ini diawaki oleh 130 personel, dan di komandani oleh perwira berpangkat letnan kolonel.
Sebagai kapal markas yang mengemban tugas strategis, sayangnya kapal ini minim persenjataan, tapi memang biasanya kapal markas dalam gelar operasi selalu mendapat pegawalan dari kapal perang lainnya. Menurut Jane’s Fighting Ship, kapal ini hanya dibekali 2 twin and 2 single 37mm, 63 cal, AA : 2 twin 14,5mm – 93 cal, 2M-7 AA (anti aircraft). Padahal idealnya kapal markas dibekali sista rudal atau CIWS (close in weapon system) seperti Phalanx 20mm.
Dari logo-nya, KRI Multatuli punya semboyan “Tangguh Pantang Menyerah,” dan karena ketangguhannya kapal ini masih tetap dipercaya mengemban tugas untuk beragam operasi TNI AL. Kiprah terbaru KRI Multatuli 561 adalah dalam mendukung operasi Taring Hiu-12 dan Alur-12 yang digelar Gugus Keamanan Laut Armada Timur (Guskamlatim) pada bulan Oktober 2012.
KRI Multatuli 561 diberi kode MA pada logo-nya, ada yang menyebut MA adalah markas atau bisa juga MA (miscellaneous auxiliary). Saya pun kurang paham. Besar harapan ada rekan-rekan pembaca atau awak KRI Multatuli yang budiman untuk meralat atau menambahkan informasi seputar KRI Multatuli, “kapal markas yang misterius.” (Gilang Perdana)
to@wehrmacht and @bung nazar
so we got a bunch of High Ranking Officer in an organization call the Indonesian Navy that think it is not necessary to have more than 2 diesel submarines at this moment, at this present day, and we (the Indonesian Armed Force) preferred to wait..mmmmhhh maybe like five to ten years from now to have more than 2 submarine. And no matter how region situation is escalating..no matter how sophisticated our neighbors submarines at this moment?
koq muncul lagi artikel lama
Untuk penyegaran aja @Alamo 🙂
http://www.nti.org/media/pdfs/russian_submarine_exports.pdf?_=1341877885
untuk bung evilinside, as close as I can get
Bagus sekali bang tulisan nya saya juga sebagai yg suka info dan diskusi ttg militer karena juga latar belakang keluarga yg militer.maju terus indomiliter semoga makin jaya
Terima kasih untuk support-nya @Observer 🙂
Bang tolong diulas tentang hummvee yg ada di indonesia,soal nya saya pernah liat sekilas di armatim sby.apa benar indonesia punya hummvee?
alhamdulillah,sy sangat bangga prnh naik dan masuk ke dalam kri multatuli,apalagi sampai diundang ke dlm ruangan komandan,yg tdk sembarang org sipil bisa masuk,,, thanks komandan kri multatuli,letkol laut(p)Singgih Sugiarto atas undanganx,,,
561 KRI Multatuli (MLT) merupakan kapal markas dgn kode MA 561. Kapal ini pada awalnya merupakan kapal logistik dgn 2 palka di haluan & buritan. Kemudian palka diburitan dirombak dgn ditambahkan heli pad. Pd thn 2002 heli pad yg ada ditambahkan hanggar & pd area boom bag. atas ditambahkan radome utk komunikasi & radar 3 dimensi.
Pd 1984 saya pernah berada di kapal ini & pd saat itu diburitan sdh ada heli pad namun tdk ada hanggarnya.
Penamaan Multatuli pd kapal ini merupakan penghormatan utk pahlawan Multatuli yg oleh Bung Karno diberikan kepada kapal buatan Jepang th 1961 ini, yg pd saat itu merupakan pampasan perang Jepang.
Setelah Multatuli ada KRI Dumai (DMI) 562 buatan Amerika ex-USS Tidewater AD 31. Namun KRI DMI tdk lama beroperasi di TNI – AL & kemudian di disposed thn 1984.
Pd 1984 KRI MLT msh sanggup berlayar dgn kecepatan 17 knots.
Demikian sekilas info dari sy.
Terima kasih mas Budi BS utk share infonya 🙂
Alhamdullillah, saya suka dengan kemampuan manoevring KRI MULTATULI yang unik, ada sekiranya lebih 4 kali saya Pilotage penyandaran di dermaga LANTAMAL IX, Halong Ambon,
Sepertinya cukup menarik pengalamannya pak, kapal yg punya sejarah panjang di lingkungan TNI AL
MA = Markas, pengkodean klasifikasi kapal di AL menggunakan bahasa Indonesia, seperti PK, PKR, KCR, KCT, BHO, BCM, AT, ASG dll
yang jelas kpl seam kita cuman dua, saya pernah bertemu dg seorang marinir, diantara yang dua itu satu nyot nyotan alias kurang sehat.
Hi there exceptional blog! Does running a blog such as
this require a lot of work? I have virtually
no expertise in coding however I was hoping to start my own blog soon.
Anyhow, should you have any ideas or tips for new blog owners please share.
I understand this is off subject but I just wanted to ask.
Many thanks!
Nothing special tips, just write it with your heart 🙂