KRI Jalanidhi 933: Pernah Menjadi Kapal Riset Hidro Oseanografi Tercanggih
Nomer lambung 933 saat ini melekat pada identitas KRI Rigel, yakni janis kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BSO) terbaru dan sekaligus tercanggih milik TNI AL. Bahkan kapal riset dan survei bawah air buatan Perancis ini namanya cukup dikenal dalam misi pencarian black box Lion Air JT-610 di Perairan Karawang. Namun tahukah Anda, bahwa sebelum KRI Rigel, ada kapal lain milik TNI AL lain yang juga menggunakan nomer lambung 933. Kapal ini punya andil besar dalam masa-masa awal kegiatan eksplorasi dan penelitian kelautan di Indonesia.
Baca juga: Ucapkan Selamat Datang untuk KRI Rigel 933!
Yang dimaksud adalah KRI Jalanidhi 933. Meski statusnya sudah lama purna tugas, kapal ini pada masanya banyak disebut sebagai salah satu kapal riset yang cukup canggih. Dibangun oleh galangan Sasebo Heavy Industries di Jepang. Kapal yang didatangkan dalam kondisi gress ini diluncurkan oleh galangan pada tahun 1962, dan setahun kemudian yaitu pada 15 Januari 1963, kapal ini masuk arsenal Dishidrosal (Dinas Hidro-Oseanografi Angkatan Laut).
Yang unik dari KRI Jalanidhi 933 adalah sejarah operasionalnya, awalnya kapal yang diserahkan kepada Pemerintah RI ini sebagai pampasan perang (war compensation), yaitu ditujukan penggunaannya untuk otoritas sipil, yaitu LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) – (d/h MIPI – Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia). Namun karena institusi sipil belum siap untuk mengawaki kapal ini, maka sebagai solusinya, operasional kapal riset ini menggadeng kerjasama dengan pihak TNI AL, dimana TNI AL akan menyediakan awaknya. Sementara kepemilikan, penganggaran dan pemanfaatan kapalnya tetap di bawah kendali MIPI.
Dikutip dari oseanografi.lipi.go.id, jadilah kapal ini merupakan kapal kombinasi, bercat putih tidak seperti lazimnya kapal-kapal Angkatan Laut yang berwarna kelabu, tetapi mempunyai nomor lambung 1005 yang khas untuk identifikasi kapal-kapal Angkatan Laut pada era 60-an.
Untuk melancarkan tugas para peneliti MIPI bekerja di atas kapal riset yang diawaki oleh personel Agkatan Laut, maka sebagian besar peneliti MIPI kemudian dimiliterisasi, mengikuti Sekolah Angkatan Laut di Surabaya selama empat bulan, kemudian pulang dengan menyandang pangkat perwira tituler Angkatan Laut, tetapi tidak meninggalkan statusnya sebagai orang MIPI.
Untuk efisiensi pengoperasiannya dan menghindari dualisme pengelolaanya, maka beberapa tahun kemudian barulah KRI Jalanidhi dialihkan sepenuhnya ke Angkatan Laut, dan ditempatkan dalam gugus kapal-kapal hidro-oseanografi
KRI Jalanidhi merupakan kapal riset oseanografi yang sangat moden pada zaman itu, bahkan konon merupakan kapal pertama di dunia yang memang khusus dirancang sejak awal untuk tujuan riset oseanografi modern. Sebelum itu boleh dikata semua kapal-kapal oseanografi di dunia merupakan kapal-kapal yang dikonversi.
Disebut tercanggih lantaran kapal ini dilengkapi derek (winch) dengan kabel baja yang dapat menurunkan alat-alat penelitian sampai ribuan meter untuk mencapai dasar laut. Di buritannya ada mesin derek berat (heavy winch) untuk operasi alat-alat berat misalnya untuk melakukan pengambilan sampel sedimen dasar laut-dalam (deep-sea coring) atau untuk menurunkan pukat (trawl) dan pengeruk (dredge).
Di kapal ini terdapat laboratorium basah (wet lab) dan laboratorium kering (dry lab). Laboratorium basah untuk mengolah sampel-sampel air dan biota yang diperoleh baik untuk analisis fisika, kimia, maupun biologi. Laboratorium ini dilengkapi pula dengan fasilitas untuk bekerja dengan bahan radio-aktif. Ada pula kamar gelap yang tidak saja untuk proses fotografi, tetapi juga terdapat alat rΓΆntgen kecil untuk misalnya pemeriksaan struktur kerangka ikan tanpa merusak ikannya.
Di geladak atas ada balloon station yang dapat digunakan untuk persiapan pelepasan balon radiozonde, yakni balon pemantau meteorologi yang diterbangkan sampai ke atmosfer lapisan tinggi, dilengkapi dengan transmitter pemantau hingga bisa mengirimkan data-data meteorologi in-situ secara langsung ke receiver di kapal.
Di masa itu, armada kapal riset Indonesia juga diperkuat dengan kapal-kapal survei yaitu RI Aries dari Rusia dan RI Mayang juga dari Jepang. Dengan modal tersebut, Presiden Soekarno kemudian melepas Ekspedisi Baruna pertama di tahun 1964. Sebagaimana dilaporkan oleh Harian Merdeka, 9 Mei 1964, Soekarno menyebut bahwa untuk menjadi negara adil makmur kita harus sanggup mengeksplorasi kekayaan alam. Inilah ekspedisi ilmiah kelautan yang pertama di Indonesia yang dilaksanakan dengan koordinasi nasional lintas sektor.
Baca juga: KRI Dewa Kembar 932 – Perjalanan dari Perang Malvinas Hingga Laut Nusantara
Sesuai dengan perubahan numbering pada lambung kapal TNI AL, KRI Jalanidhi berubah nomer lambung dari 1005 menjadi 933. Sekilas spesifikasi kapal ini punya panjang 53,9 meter, lebar 9,5 meter dan bobot 985 ton. Kapal KRI Jalanidhi memiliki satu mesin disel yang dihubungkan ke satu gandar yang menghasilkan tenaga sebesar 1,000 bhp dan mampu melaju dengan kecepatan jelajah 12 knots. Sejauh ini belum didapatkan informasi kapan KRI Jalanidhi dipensiunkan dari kedinasan. (Gilang Perdana)
Related Posts
-
Alami Kerusakan Mesin, Sukhoi Su-35 Rusia Jatuh Sesaat Setelah Lepas Landas
24 Comments | Aug 1, 2021
-
Profil KRI Teluk Penyu 513 dan KRI Teluk Mandar 514 – Dua LST yang Akan Dijual Lelang oleh Kementerian Pertahanan
6 Comments | Jan 28, 2022
-
Meski Pesawat Tak Diterima, Turki Dituntut Bayar Biaya Maintenance Enam Unit F-35A Lightning II
8 Comments | Feb 6, 2024
-
AU Perancis Rayakan 30 Tahun Pengabdian Pesawat Angkut Turboprop CN-235
2 Comments | Mar 10, 2023
atur aja dek bagai mana maunya situ…haaaahaaaaa.,..
berarti kamu engak ngarti penjelasan simbah…bahwa kegunaan dan pungsi kapal oseanografi untuk peta kontur bawah laut…sedang untuk cari minyak bumi banyak tahapannya apalagi minyak bumi dasar laut…mangkanya biyaya nya sangat mahal…kalou sampai tidak menemukan kandungan minyak bumi atau sedikit kandungan minyak buminya maka tidak dilakukan ekplorasi…dan niasanya mengunakan wahana bawah laut khusus untuk melakukan ekplorasi dan ekploitasi…jadi beda pungsi dan kegunaanya…!!!
mudah mudahan penjelasan simbah semakin tidak dipahami…biar eyelanya tambah panjang…!!!
πππ±ππππ
Id baru om smiley lagi nhi
Itu maksudnya mbah….saya mau ngeyel, biar buat mbah tambah kesal, ujung2nya esmosi, langsung misuh2 spt yg lain….hehehehe
Saya cuma mau menafsirkan apa yg dimaksud okeh presiden RI pertama Soekarno menyebut bahwa untuk menjadi negara adil makmur kita harus sanggup mengeksplorasi kekayaan alam.
Makanya saya tadi nanya mbah, salah satu indikator keberadaan minyak bumi bisa dianalisa dr pasir bawah laut disekitarnya mbah. Begitu spt yg saya baca mbah. Bukan berarti dng kapal ini langsung bisa menentukan keberadaannya.
Yuk mbah pindah ke lapak sebelah buat ngeyel2an. Klo disini saya sungkan dng adminnya mbah…..hahahahaha
hahahahaha……
kan gitu enak baca komen situ,ketimbang ngeyel engak jelas nya.karna semua orang tau dan bisa cari tau dengan keterbukaan informasi saat ini,jadi komen ngawur dan asal ngeyel dah engak zaman nya dek.komentar cerdas akan selalu ditunggu tunggu pembaca bahkan komentator lainya,jadi kurangi sifat jahilyah dengan eyelan bodoh dan engak masuk akal.
web sebelah mana?…defence studys apa pk defence?.
Ngomong opooo kowe mbah.? Ini akibat mbah terlalu lama jd member VIP di padepokan kemukus . Monggo sare.mawon mbah. Adios kemukus rigel dan spica.
ngomong apa kowe mbah??????,
hahahahaaaaaaaa
ternyata tebakan ku tepat bahwa kamu endak ngarti komen simbah…..mengukur dalam nya ilmu dan pengetahuan itu dengan ilmu dan pengetahuan juga…..jangan diukur dengan meteran dek……!!!!
pasti engak nyambung nya….hahahahahaaaa….
KRI Rigel dan Spica apa bisa mendeteksi lokasi minyak bumi yg dilaut dalam gak ya.?
minyak bumi ya didalam perut bumi lah dek…!!!
sedang kapal tersebut hanya mampu memetakan kontur permukaan bumi pada dasar lait….jadi beda kegunaan dan pungsinya….moga moga penjelasan ringan si mbah bisa dipahami….!!!
πππ€
Hahahaha….si mbah lari kesini lg. Maksud ane, ciri lokasi dimana terdapat minyak bumi kan ada pada tanda2 bentuk pasir dasar lautnya, sebagai acuan bahwa dilokasi itu terdapat kandungan minyak bumi. Itukan salah satu kemampuan si Rigel dan Spica mbah