KRI Bung Karno 369 – Kapal Kepresidenan RI, Korvet Rasa OPV
Nama KRI Bung Karno 369 tengah menjadi topik pembicaraan di antara warganet pemerhati dunia alutsista. Terlebih nama kapal perang ini lebih dulu diresmikan jauh sebelum wujud kapalnya jadi dibuat. Lain dari itu, inilah kapal perang pertama di Indonesia yang sedari awal dirancang sebagai kapal VVIP Kepresidenan. Saat ini memang ada kapal perang (Kepresidenan), yakni kapal cepat FPB-57 KRI Barakuda 633, nanum penugasan menjadi kapal Kepresidenan di KRI Barakuda 633 adalah modifikasi setelah kapalnya diluncurkan.
Baca juga: KRI Barakuda 633 – Dari Eksistensi Kapal Kepresidenan Hingga Kapal Cepat Andalan TNI AL
Sebelum mengintip spesifikasi dari KRI Bung Karno, dari segi konsep penomeran, maka kapal perang ini akan masuk ke keluarga Satuan Kapal Eskorta (Satkor) dengan nomer lambung berawalan 3xx. Kapal eskorta merupakan kelompok kapal perang dari jenis frigat dan korvet. Maka untuk urusan tersebut, KRI Bung Karno mendapatkan label jenis baru sebagai KRH (Korvet Rudal Helikopter).
Lepas dari itu semua, KRI Bung Karno juga akan mencetak sejarah dalam perkembagan alutsista, pasalnya inilah kapal eskorta pertama yang diproduksi murni di Indonesia, pembuatnya pun merupakan galangan kapal swasta nasional, PT Karimun Anugerah Sejati (KAS) yang fasilitasnya berada di Tanjung Uncang, Batam, Kepulauan Riau.

Ada lagi yang unik dari KRI Bung Karno, tentang pembangunan kapal ini yang terbilang cepat. Dikutip dari tribunnews.com (21/6/2022), disebutkan kapal perang ini akan dibangun dalam waktu 12 bukan, dimana upacara pemotongan baja dan peletakan lunas pertama dilakukan pada 9 Juni 2022.
Dari beberapa media nasional disebut bahwa KRI Bung Karno akan dipersenjatai meriam kaliber 40 mm buatan Leonardo pada haluan dan dua pucuk kanon penangkis serangan udara (PSU) kaliber 20 mm. Sementara untuk jenis rudal, belum disebutkan apakah itu rudal hanud atau rudal anti kapal.
“Kapal ini akan memiliki senjata anti serangan udara. Dan disiapkan juga untuk CMS (combat management system) maupun rudalnya. Dan ini memiliki hanggar helikopter. Sehingga sewaktu-waktu Presiden tidak naik dari dermaga, tapi langsung di tengah laut, bisa menggunakan heli,” ujar KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, saat meresmikan nama kapal (shipnaming) Kepresidenan KRI Bung Karno 369 di Gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Senin (20/6/2022).
Laksamana Yudo mengatakan, meski kapal kepresidenan memiliki kemampuan tempur yang terbatas namun demikian apabila memungkinkan di kemudian hari kapal tersebut dapat dipasangi sonar dan torpedo. Bicara soal anggaran, KRI Bung Karno dibangun dengan anggaran Rp300 miliar. Dengan pola anggaran yang terbatas, maka pengadaan sistem senjata pada KRI Bung Karno akan mengedepankan konsep fitted for but not with (FFBNW).
Dari spesifikasi, KRI Bung Karno 369 punya panjang 73 meter dan lebar 12 meter. Korvet ini ditenagai oleh dua mesin diesel 4.000 KW yang memungkinkan melaju dengan kecepatan jelajah 16 knots dan kecepatan maksimum 24 knots. KRI Bung Karno diawaki 55 orang personel. Sebagai kapal kepresidenan dan VVIP, KRI Bung Karno dilengkapi dengan sistem keamanan tingkat tinggi dan interior yang mewah.
Melihat dari spesifikasi yang disebut di atas, KRI Bung Karno mirip dengan desain OPV (Offshore Patrol Vessel). OPV adalah kapal patroli yang mampu beroperasi di laut lepas untuk melindungi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Lantaran dipersiapkan untuk beroperasi di laut lepas, maka sang kapal patroli harus dibuat dalam ukuran besar, karena diharapkan punya endurance lebih lama ketimbang kapal patroli standar.
Baca juga: Offshore Patrol Vessel Pesanan TNI AL Akan Mengadopsi CMS Buatan Havelsan Turki
Tapi perlu dicatat, umumnya OPV modern telah dipersiapkan untuk suatu waktu di-upgrade alias naik kelas. Lewat modifikasi yang tidak terlampu ‘berat’, OPV modern seperti Krabi dan Saryu Class dapat dipasangi senjata utama berupa rudal anti kapal. (Bayu Pamungkas)
Related Posts
-
Indonesia Konfirmasi Gunakan Rudal Anti Kapal C-705 Untuk KCR60 TNI AL
9 Comments | May 20, 2015 -
Pindad PM-2: Generasi Submachine Gun dengan Sentuhan Senapan Serbu
12 Comments | Apr 7, 2015 -
Type 926 (Dalao Class) – Inilah Kapal Tender/Penyelamat Armada Kapal Selam Cina
4 Comments | Dec 14, 2020 -
RIMPAC 2018: LVTP-7 Korps Marinir Serbu Pantai Kawaihae
6 Comments | Jul 24, 2018
Kenapa kapal kepresidenan bukan dari kelas yg utama seperti FREMM yg sekelas Destroyer terlebih menyandang nama sang Proklamator Bung Karno biasanya disematkan pada hal2 yg besar seperti stadion GBK, Bandar udara Soekarno-Hatta dll..ini malah sekelas kapal OPV yg panjangnya hanya 70 mtr saja..
Yg menarik adalah
” kapal perang ini akan dibangun dalam waktu 12 bulan “.
Itu artinya setiap galangan kapal yg bekerjasama dng DepHan mampu membuat kapal sekelas korvet atau bahkan sekelas light Frigate spt Martadinata Class.
Jika masing2 galangan mampu membuat satu unit/tahun. Maka dlm 3 tahun sdh bisa donk mencukupi kebutuhan minimun light Frigate buat TNI AL.
Akan tetapi yg jd pertanyaan, kemampuan keuangan negara apa bisa mensupport.?
Andai +/- 300 T yg diajukan Panglima TNI mampu direalisasikan MenKeu sbg Anggaran Dephan utk setiap tahunnya, mungkin bisa diwujudkan.
Bagaimana menurut Mbah Gatol.? Apakah jika bisa direalisasikan anggaran yg diminta panglima, maka kita bisa lebih galak dan sedikit arogan lg ke China.?
Kurang cocok penamaan dg jenis kapalnya.
Seharusnya nama Pahlawan Besar macam SOEKARNO, M.HATTA, SOEDIRMAN dan pahlawan2 besar lainnya
dipakai utk kapal2 BESAR seperti KAPAL INDUK atau kapal2 besar lainnya.
Lah yg ini cuman kapal KECIL sekelas Corvette.
Sangat disayangkan..
Masih heran dengan korvet victory class milik Singapura, hanya dengan panjang 60 meteran, di haluan ada Otomelara 76 mm, bawa torpedo, bawa vls rudal hanud, ada 4 rudal harpoon.
Ini kapal kepresidenan panjang 73 m, tapi dijadikan OPV
Di Amerika nama presiden jadi nama kapal induk, di Indonesia jadi nama kapal OPV VVIP, wkwkwkw…
setidaknya mungkin bisa ada spesialnya contoh : Combined diesel and gas yang bisa memacu kapal lebih dari 24 knot hehe, ohya fitted for but not with (FFBNW) 😀
Nama Proklamator diSematkan di Kapal Korvet ? Menurut saya Cocok diSematkan sebagai Nama Kapal Induk TNI AL….
Nama presiden dikasih kekapal sekelas OPV? Lain emang, nama presiden cuma selevel nama-nama senjata tradisional
Buat yang banyak. Instal ciws goalkeeper.
Taruh bukan hanya di satwal (satuan pengawal / eskorta) tapi juga di satrol dan satkat.
Kalo perlu dobrak tradisi penomoran nomor lambung ALRI yang sekarang. Jadi kalo Fregat dinomori F – xxx, Destroyer dinomori D – xxx, korvet dinomori K – xxx, KCR dinomori A – xxx, kapal patroli dan Opv dinomori P – xxx, kapal selam KS – xxx. Dengan begitu bisa dibuat sebanyak2nya karena nomor xxx bisa dari angka 001 sampai 999. Tidak seperti sekarang dimana penomoran dibatasi sampai 99 untuk setiap satuan. Misal satuan eskorta hanya dari 301 sampai 399.
Kalo banyak, bbm nya dari mana?
Ya sebagian aja yang dipakai, yang lain taruh di lanal untuk pertahanan pangkalan. Kalo diinstal ciws goalkeeper akan jadi pertahanan pangkalan yang mumpuni.
Impian ku bisa melihat pemuda-pemudi Indonesia bisa bikin desain kapal yang agak lebih sangar seperti RE Martadinata , selama ini kesannya nanggung🥲
Di tahun 2018 PLA navy sudah punya 496 kapal kombatan, lebih dari 70 kapal selam dan lebih dari 230 kapal pendukung serta 19 kapal replenishment (bcm)
GDP RRT = usd 14096 per kapita
GDP NKRI = usd 4691 per kapita
Berdasarkan perbandingan GDP tersebut berapa seharusnya jumlah kapal kombatan kita ?
4691 / 14096 x 496 = 165 koma sekian dibulatkan 165
4691 / 14096 x 70 = 23 koma sekian dibulatkan 23
4691 / 14096 x 230 = 76 koma sekian dibulatkan 76
4691 / 14096 x 19 = 6 koma sekian dibulatkan 6
Jadi jika dibandingkan GDP nya kita dengan GDP RRT maka jumlah kapal kombatan utama kita seharusnya bisa 165 unit, jumlah kapal selam kita bisa 23 unit, kapal pendukung 76 unit dan kapal bcm 6 unit. Tapi kenapa kok kita nggak bisa?
Coba tanyakan pada rumput yang bergoyang hohoho hohoho…
leonardo 40mm berarti pake DARDO kayak malaysia atau varian lain min?
Masih lebih keren Thailand. Kapal VVIP AL sono yatch bertonase Sigma 9113
Harusnya dibuat juga KRI Bung Hatta juga biar seimbang