Korvet AL Peru BAP Guise Kebakaran dalam Latihan RIMPAC 2022, Sejenis yang Ditawarkan ke Indonesia
|
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, hajatan RIMPAC (Rim of Pacific) 2022 diwarnai insiden dalam sesi latihan perang laut yang berlangsung pada tengah hari 17 Juli lalu. Diwartakan dua anak buah kapal dari korvet Angkatan Laut Peru, BAP Guise, mengalami luka bakar. Informasi dari pihak AL AS menyebut bahwa kebakaran terjadi di ruang mesin. Atas kejadian tersebut, kedua ABK dievakuasi dengan helikopter AL Perancis ke sebuah rumah sakit di Honolulu, Hawaii.
Baca juga: Indonesia Siap Terima Hibah Tiga Unit Pohang Class, Korvet Laris dari Korea Selatan
Awak kapal yang terbakar kritis tetapi stabil dievakuasi dari Guise dengan helikopter dari frigat Perancis FS Prairial ke kapal patroli Penjaga Pantai AS Midgett, dan kemudian ke pantai dengan helikopter dari kapal induk USS Abraham Lincoln. Selain dua ABK tadi, tidak dilaporkan adanya awak BAP Guise yang terluka. Dikutip dari Stripes.com, dikatakan api dapat dipadamkan oleh awak Guise dengan bantuan dari unit kapal asing.
Bagian dari latihan RIMPAC sengaja tidak ditulis untuk memaksa angkatan laut yang berpartisipasi dapat beradaptasi dalam kondisi dengan cepat, Wakil Laksamana Michael Boyle, komandan Armada ke-3 AL AS, mengatakan pada 9 Juli 2022.
Latihan tempur laut akan memiliki beberapa permainan “bebas” yang memungkinkan komandan kapal dan komandan satuan tugas untuk memikirkan masalah dan menyesuaikan rencana untuk dapat mengatasi ancaman atau lingkungan yang dihadirkan secara nyata.
Program RIMPAC secara reguler mencakup latihan penembakkan meriam, rudal, anti-kapal selam dan pertahanan udara. Latihan lainnya fokus pada pendaratan amfibi, kontra-pembajakan, pembersihan ranjau, pembuangan persenjataan bahan peledak dan operasi penyelaman.
RIMPAC 2022 yang berlangsung hingga 4 Agustus, adalah latihan dua tahunan yang tahun ini melibatkan 38 kapal, empat kapal selam, 30 sistem tak berawak, 170 lebih pesawat dan lebih dari 25.000 personel, termasuk pasukan dari angkatan darat dari sembilan negara.
Yang berpartisipasi adalah pasukan dari Australia, Brunei, Kanada, Chili, Kolombia, Denmark, Ekuador, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Israel, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Peru, Korea Selatan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Tonga, Inggris dan Amerika Serikat.
Tentang BAP Guise, Angkatan Laut Peru memperoleh korvet ini dari hibah Angkatan Laut Korea Selatan pada 26 November. Korvet itu ditugaskan pada Juni 1989 dan dinonaktifkan oleh Korea Selatan pada 24 Desember 2019. Sebelum serah terima, korvet dirombak secara ekstensif, termasuk lambung, sistem mekanik dan elektriknya. Mesin diesel MTU 125V956 TB 82 kapal dan turbin gas GE LM 2500 dibongkar dan ditinjau, dan suku cadang baru dipasang. Sebuah komisi dari AL Peru memeriksa korvet antara 5 April 2021, dan 4 Juli 2021.
Baca juga: Setelah Filipina, Giliran Kolombia Terima Hibah Korvet Pohang Class dari Korea Selatan
BAP Guise sebelumnya di AL Korea Selatan punya nama ROKS Suncheon, korvet ini masuk dalam keluarga Pohang class, yang notabene juga ditawarkan Pemerintah Korea Selatan ke Indonesia beberapa waktu lalu. (Bayu Pamungkas)
@bambang
Materi RIMPAC selalu prioritas paling pertama anti kapal selam baru menyusul materi yang lain
Ternyata program latihannya gk ada gimana caranya kapal ngeles dari serudugan air to surface hipersonic missiles (misalnya, misalnya lho yaaa.. . Kinzhal atau Tsirkon). Mestinya US NAVY ngajarin dong.
min, maaf OOT, proyek drone elang hitam ada berita ngga?
Kapal TUA Bekas Hibah gitu ngapain jg dibawa latihan intensitas tinggi setingkat RIMPAC,
Meledak dah tuh mesin keteteran digeber.
Paling pas kapal2 tua gitu buat patroli jarak2 dekat sekitar kawasan aja.
Jangan di bawa jauh2..
Jadi intinya ini simulasi atau real min?
Biasanya gas turbin biang keroknya
Sama seperti kri rencong dan kri nala
Butuh perawatan ekstra dan penggantian periodik