Update Drone KamikazeKlik di Atas

Korea Utara Umumkan Sukses Luncurkan Rudal Balistik Hipersonik Jarak Menengah dengan Kecepatan Mach 12

Hari ini, 7 Januari 2024, pemerintah Korea Utara mengumumkan sukses uji coba peluncuran rudal balistik hipersonik jarak menengah terbaru. Waktu uji coba dilakukan satu hari sebelumnya. Konfirmasi atas uji coba rudal balistik hipersonik ini diumumkan media pemerintah Korean Central News Agency (KCNA).

Baca juga: Korea Utara Uji Coba Hwasongpho-11-Da-4.5 – Rudal Balistik Jarak Pendek dengan Hulu Ledak 4,5 Ton

Seperti pada uji coba rudal balistik sebelum-sebelumnya, maka peluncuran uji coba terbaru juga secara langsung disaksikan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Rudal baru tersebut diluncurkan dari pinggiran Pyongyang, dan terbang sekitar 1.500 kilometer dengan kecepatan Mach 12. Intermediate-range ballistic missile (IRBM) ini pertama kali mencapai ketinggian 99,8 kilometer, kemudian turun ke ketinggian kedua 42,5 kilometer sebelum mengenai target yang direncanakan di lepas pantai timur.

KCNA menyebut bahwa senyawa serat karbon jenis baru digunakan untuk memproduksi badan mesin rudal, sebuah teknologi yang digambarkan mampu “menghancurkan penghalang pertahanan udara yang rapat.” Jika klaim Pyongyang benar, maka ini akan menandai jarak terjauh yang ditempuh oleh rudal hipersonik Korea Utara.

Kepala Staf Gabungan (Joint Chiefs of Staff/JCS) Korea Selatan mengatakan, bahwa pada hari Senin (6/1/2025), Korea Utara menguji coba rudal hipersonik yang diduga menjangkau sasaran 1.100 kilometer sebelum jatuh ke Laut Timur.

Seorang pejabat JCS mengatakan kepada wartawan bahwa mereka melihat peluncuran terbaru itu sebagai “perpanjangan” dari uji coba rudal hipersoniknya, yang ditembakkan pertama kali pada bulan Januari dan kemudian yang kedua pada bulan April tahun lalu. Penilaian itu dilakukan meskipun jangkauan terbangnya kurang dari jangkauan IRBM standar yang biasanya berkisar 3.000 hingga 5.500 kilometer.

Korea Utara mengklaim bahwa sistem rudal hipersonik akan mampu menahan “setiap pesaing di kawasan Pasifik” dan dapat melancarkan serangan militer serius ke lawan sambil secara efektif menghancurkan penghalang pertahanan udara yang rapat.”

Sementara, militer Korea Selatan menyebut laporan KCNA itu dibesar-besarkan, dan mempertanyakan jarak terbang sekitar 1.500 kilometer. Kami menilai klaim Korea Utara tentang jarak terbang (rudal) dan puncak kedua kemungkinan besar merupakan tipuan – tidak ada puncak kedua,” kata juru bicara JCS Kolonel Lee Sung-jun dalam pengarahan rutin.

“Puncak kedua” sangat penting bagi rudal hipersonik, karena menyiratkan bahwa rudal tersebut mampu mengubah arah dan mempertahankan ketinggian dan tidak hanya jatuh pada lintasan balistik.

Hong Min, seorang peneliti senior di Korea Institute for National Unification, menunjukkan bahwa meskipun Korea Utara menyajikan model rudal terbaru sebagai “baru”, IRBM yang ditembakkan pada hari Senin adalah model yang ditingkatkan dari yang ditembakkan pada bulan April 2024.

“Meskipun Korea Utara menggambarkan rudal tersebut sebagai model baru, rudal tersebut mirip dengan IRBM Hwasong-16b (pertama kali diluncurkan pada bulan April tahun lalu). Rudal terbaru tersebut tampaknya merupakan peningkatan dari model sebelumnya yang dilengkapi dengan material dan teknologi baru,” kata Hong.

Kolonel Lee juga mengatakan bahwa “ada kemungkinan,” bahwa Pyongyang telah mengembangkan program rudalnya melalui “kerja sama teknologi” dengan Moskow, di tengah aliansi militer yang semakin erat antara kedua negara.

Klaim Korea Utara tentang penggunaan serat karbon, dan material yang lebih ringan dan lebih kuat daripada aluminium, tetapi relatif lebih sulit diproduksi, telah menimbulkan kecurigaan bahwa Pyongyang telah menerima bantuan teknologi dari Moskow. (Bayu Pamungkas)

Korea Utara Luncurkan Hwasong-16B – Rudal Balistik Jarak Menengah Hipersonik Berbahan Bakar Padat

2 Comments