Korea Selatan Pasok Munisi Artileri ke Kanada untuk Howitzer M777 di Ukraina
|Meski posisi Korea Selatan mendukung perjuangan Ukraina, namun Seoul harus berpikir dua kali untuk mengabulkan permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang meminta Korea Selatan untuk mengirimkan MBT (Main Battle Tank) T-80U dan IFV (Infanry Fighting Vehicle) BMP-3.
Korea Selatan sejauh ini telah mengirimkan bantuan ke Ukraina, tapi berupa “bantuan militer tidak mematikan” senilai US$2 juta yang terdiri dari helm, rompi antipeluru, dan obat-obatan. Belakangan, ada dinamika, meski bukan berbalut bantuan, Korea Selatan dikabarkan akan mensuplai munisi artileri berat yang ditujukan untuk Ukraina.
Dikutip dari armyrecognition.com (31/5/2022), pejabat pertahanan Korea Selatan mengatakan pemerintah belum secara resmi memulai prosedur untuk ekspor munisi, tetapi militer sedang meninjau apakah mereka mampu memasok munisi artileri 155 mm yang dibutuhkan bagi howitzer kiriman Kanada yang dioperasikan pasukan Ukraina.
Pemerintah Korea Selatan tengah meninjau ekspor munisi artileri 155 mm ke Kanada dalam upaya untuk membantu negara itu mengisi kembali stok munisi dan persenjataan yang dikirim ke Ukraina. Pemerintah Kanada baru-baru ini menayakan kepada Korea Selatan, apakah dapat mengekspor 100.000 munisi artileri 155 mm melalui saluran diplomatik. Pejabat Korea Selatan mengatakan pemerintah belum secara resmi memulai prosedur untuk menjalankan ekspor. Tetapi militer telah meninjau apakah mereka mampu memasok munisi artileri mengingat stok senjata plus munisi yang juga dibutuhkan di dalam negeri.
Sejak Februari lalu, pemerintah Kanada telah mengirimkan sejumlah howitzer M777 berikut munisi 155 mm kepada tentara Ukraina. Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand pada 24 Mei mengumumkan rencana negara itu untuk menyumbangkan 20.000 munisi artileri standar NATO 155 mm untuk mendukung pertahanan Ukraina melawan invasi Rusia. Ada yang menyebut, pembelian munisi senilai 98 juta dollar Kanada (US$77 juta) dari AS menunjukkan menipisnya persediaan senjatanya.
Munisi artileri 155 mm diproduksi oleh Poongsan Corp Korea Selatan. Pada 29 Mei 2022 dilaporkan bahwa militer sedang mempertimbangkan untuk mengirim stok munisinya ke Poongsan Corp. sehingga perusahaan dapat memasok peluru artileri ke Kanada tanpa produksi tambahan, pada tingkat harga di bawah normal. Perusahaan itu akan dibayar oleh pemerintah Kanada dan juga memproduksi 100.000 munisi artileri untuk militer Korea Selatan. Rencana Seoul adalah untuk mendukung Kanada dan Ukraina dengan memasok munisi dengan biaya lebih rendah.
M777 terbilang howitzer tarik kaliber 155 mm yang laris di pasaran dan sudah kenyang digunakan dalam banyak palagan pertempuran. M777 diproduksi oleh BAE Systems, Inggris. M777 A2 punya berat 4.200 kg, howitzer ini dapat digelar dalam waktu 6 menit 10 detik dan dapat dipindahkan dalam waktu 6 menit 23 detik. Dua unit M777 A2 dapat dibawa dalam ruang kargo C-130 Hercules.
Baca juga: Australia Donasikan 6 Pucuk Howitzer M777 A2 untuk Ukraina
Punya panjang laras 5,08 meter, M777 A2 dapat memuntahkan jenis proyektil M107 (24 km) , M795 (28 – 37 km), ERFB (30 km) dan Excalibur M982 (40 km). Kecepatan tembak dalam tempo normal 2 proyektil per menit dan maksimum 7 proyektil per menit. Selain oleh Kanada, M777 di Ukraina juga dikirimkan oleh Australia. (Bayu Pamungkas)
Kesempatan Barat utk cuci gudang jual senjata jadul ke Ukraina. Jerman jual leopard 1. AS kirim Howitzer M777 155mm Tanpa Sistem Komputer dan tanpa peluru excalibur dan rudal Harpoon seri 1 yg jadul banget.
Benar benar dpt cuan nih NATO dan AS. Walaupun hasilnya msh tetap URAAA bg Bang Putin.
Ya. Salaamm…👍👍
Konstitusi kita memang melarang memberi bantuan militer ke negara2 yg sedang berkonflik dan tidak ada ancaman langsung ke wilayah NKRI namun bukan berarti Pindad dilarang menjual alutsista dan amunisi ke negara yg berkonflik tsb melalui pihak ketiga. Harusnya lebih agresif cari profit dan predikat battle proven. Kesempatan bisnis dari konflik Ukraina- Rusia bukan cuma bisa barter minyak dari ruski dgn harga miring
Rusia ngadepin Ukraina yg cuman dapet alutsista jadul dari NATO aja masih keteteran apalagi dikasih senjata terbaru, bisa kelar agresi militer Rusia ke Ukraina, betul kan Dhek Rukimin. Hhhhhhhhhh
Gak ada larangan dalam konstitusi UUD RI 1945 yg melarang Indonesia membantu negara lain dalam konflik, yg ada justru Indonesia mendorong Hak setiap bangsa untuk merdeka dan berdaulat seperti pada Pembukaan UUD RI 1945 alenia pertama. So, Indonesia seharusnya membantu Ukraina yg adalah negara mereka dan berdaulat dari serbuan agresi militer Rusia dengan mengirimkan bantuan logistik, alutsista dan kalo perlu penasihat handal dari militer Indonesia. bukan begitu bung @pangkat???
Lee min ho sebaiknya gak usah iseng ikut2 perang ukraina, itu adalah perang eropa, jangan tarik asia kesana, sebaiknya kirim bantuan non militer sahaja, supaya gak kena serlok kang sarmat, kan abunya nyebar kemana mana, bisa sampe monas ntar😁