Korea Selatan Adopsi TACAN System Produksi Dalam Negeri di 13 Pangkalan Udara
Korea Selatan kembali membuktikan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan militernya, yakni dengan pemasangan perangkat Tactical Air Navigation (TACAN) produksi dalam negeri di 13 pangkalam udara (lanud). Dikembangkan oleh Korea Airports Corporation (KAC), TACAN produksi dalam negeri menggantikan perangkat sejenis yang merupakan buatan luar negeri.
Penyelesaian proyek senilai 30,7 miliar won (sekitar US$21,5 juta) tersebut diumumkan pada tanggal 11 Desember 2024 oleh Defense Acquisition Program Administration (DAPA). Sistem TACAN yang baru menggantikan teknologi navigasi yang sudah ketinggalan zaman di pangkalan udara utama untuk memperkuat infrastruktur pendukung operasi udara negara tersebut.
Sistem ini menyediakan informasi posisi dan jarak yang penting bagi pesawat militer dan sangat penting bagi operasi udara untuk memastikan navigasi yang lebih aman dan lebih efisien bagi pilot.
Dideskripsikan oleh DAPA sebagai “mercusuar di langit”, sistem ini memungkinkan pesawat militer untuk menentukan posisi mereka relatif terhadap pangkalan tetap secara akurat.
Berbeda dengan sistem yang dipasok asing sebelumnya, pengaturan baru ini sepenuhnya dikembangkan menggunakan teknologi dalam negeri untuk menawarkan fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar atas pengoperasian dan pemeliharaannya.
Peralihan ke produksi dalam negeri ini diharapkan dapat memperlancar logistik dan mengurangi ketergantungan pada pemasok asing untuk komponen navigasi udara yang penting.
DAPA tidak mengungkapkan rincian spesifik dan nama sistem baru tersebut. Namun, diketahui bahwa Korea Airports Corporation (KAC) adalah salah satu dari sedikit produsen global TACAN.
Menurut situs web KAC, TACAN 400G-nya, yang didasarkan pada teknologi digital modern dan desain modular, memenuhi standar internasional, termasuk kepatuhan terhadap Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) dan berbagai standar militer.
Sistem TACAN KAC telah menjalani pengujian yang ketat, termasuk inspeksi penerbangan Jerman yang berhasil pada tahun 2016, untuk memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi tolok ukur kualitas global.
Selain itu, KAC bekerja sama dengan Rantec Corporation dari AS untuk produksi antena TACAN, yang menggabungkan teknologi canggih dan fitur yang mudah digunakan untuk pengoperasian dan pemeliharaan yang mudah.
Perkembangan terbaru ini menyoroti kemandirian Korea Selatan yang terus tumbuh dalam teknologi pertahanan dan memperkuat kemampuannya untuk mendukung dan memelihara infrastruktur navigasi udara yang penting secara mandiri.
Sistem Navigasi Udara Taktis (TACAN) merupakan alat bantu navigasi radio penting yang utamanya digunakan oleh pesawat militer. Sistem ini dikembangkan pada tahun 1950-an oleh militer Amerika Serikat untuk menyediakan informasi navigasi dan posisi yang akurat bagi awak pesawat.
Sistem ini beroperasi dalam rentang Ultra High Frequency (UHF) untuk menawarkan kepada pilot dua informasi penting: posisi pesawat ke stasiun TACAN dan jarak ke stasiun tersebut. Informasi ini penting untuk navigasi yang tepat di lingkungan yang kompleks dan menantang di mana alat bantu navigasi tradisional, seperti VOR (VHF Omnidirectional Range) atau NDB (Non-Directional Beacon), mungkin kurang efektif.
R-187 Azart – Radio Komunikasi Taktis ‘Darurat’ Penerbang Tempur Rusia
Sistem ini terdiri dari dua komponen utama: stasiun darat, yang mengirimkan sinyal navigasi, dan penerima pesawat, yang memproses sinyal-sinyal ini untuk menyediakan data jarak dan posisi. Lokasi TACAN Angkatan Udara AS yang umum menggunakan Antena TACAN Model 900E dari dB Systems Jangkauan sistem biasanya mencapai ratusan mil, tergantung pada daya dan lokasi stasiun darat.
Perangkat TACAN (Tactical Air Navigation) umumnya diproduksi oleh perusahaan AS dan Eropa yang berspesialisasi dalam elektronik penerbangan dan sistem navigasi militer, seperti Collins Aerospace, Raytheon Technologies, Northrop Grumman, Thales Group dan Indra Sistemas.
TACAN adalah alat yang sangat penting dalam mendukung operasi militer modern karena kemampuannya menyediakan data navigasi yang akurat, keandalan dalam situasi sulit, dan interoperabilitas dalam operasi gabungan internasional. Meskipun teknologi baru seperti GPS telah berkembang, TACAN tetap menjadi bagian penting dalam ekosistem navigasi militer untuk redundansi dan keandalan. (Bayu Pamungkas)
Viasat AN/PRC-161 BATS-D: Radio Taktis Handheld Pertama dengan Teknologi Link 16
Related Posts
-
Challenger 2 Jadi MBT Pertama asal Barat yang Masuki Wilayah Teritorial Rusia
2 Comments | Aug 16, 2024
-
Swedia Luncurkan “Strella Study”, Jajaki Jet Tempur Gripen Jadi Wahana Peluncur Satelit Kecil
1 Comment | Jul 26, 2024
-
Senat AS Beri Lampu Hijau ‘Penjualan’ Tiga Unit Kapal Selam Nuklir Virginia Class Block IV dan VII ke Australia
1 Comment | Dec 21, 2023
-
FK-3 Air Defence System – Sistem Hanud Jarak Jauh Pertama Buatan Cina yang Digunakan Negara di Eropa
8 Comments | May 10, 2022
Wajar, Korea Selatan memiliki salah satu anggaran pertahanan tertinggi di dunia, menduduki peringkat ke-9 secara global pada tahun 2021, anggaran pertahanan yang cukup besar walau tak sebesar tetangganya satu kawasan seperti Jepang dan Tiongkok. Ditambah pula ancaman dari tetangga dekatnya, Korea Utara