Kopaska Punya Jet Ski Bersenjata FN MAG, Ini Kemampuannya

Mampu melesat cepat dengan manuver tinggi, menjadikan jet ski ideal digunakan dalam mendukung beberapa misi pasukan khusus. Namun, bagaimana bila jet ski yang sejatinya adalah skuter air berukuran kecil yang digunakan untuk dua orang berboncengan, dilengkapi persenjataan? Tentu sah-sah saja, tapi bisa dibayangkan betapa sulit pengoperasiannya, mengingat hentakan jet ski terbilang tinggi.

Baca juga: Berdesain Lebih Kompak, Inilah Skuter Bawah Air Divejet 414 Andalan Kopaska TNI AL

Dan ada yang menarik dalam pameran alutsista TNI 2023 di Lapangan Monas pada awal Oktober lalu,, yakni pasukan elite Kopaska (Komando Pasukan Katak) TNI AL menampilkan jet ski bercat hitam sangar yang dilengkapi senjata berupa senapan mesin sedang FN MAG GPMG kaliber 7,62 mm pada bagian belakang.

Secara khusus, jet ski yang diduga dari merek Sea Doo yang dibekali perangkat GPS Garmin, dimodifikasi dengan pemasangan rangka didukan tripod untuk penempatan senapan mesin sedang, berikut ada kontainer yang bisa digunakan untuk membawa perlengkapan dan amunisi.

Dalam simulasi tugas intai, pengawalan, patroli dan anti teror, jet ski dengan bersenjata FN MAG menarik dicermati, namun cara menembak dari jet ski yang melaju dengan penuh goncangan akan menciptakan tantangan tersendiri. Salah seorang prajurit Kopaska di booth pameran menyebut, bahwa mereka sudah terlatih menggunakan senapan mesin tersebut dalam kondisi jet ski melaju. “Mungkin sepertinya sulit, tapi bagi kami sudah biasa mengoperasikan senjata itu dari jet ski,” ujar prajurit Kopaska.

Tentang jenis senjatanya, sejatinya dapat digunakan jenis senapan lain, namun pemilihan FN MAG tentu punya alasan tersendiri bagi Kopaska.

FN MAG dapat menembakan 650–1.000 peluru tiap menitnya. Kecepatan tembak senapan (Rate of fire) dapat dipilih antara “rendah/low” (~ 650 rpm) dan “tinggi/high” (~ 950 rpm), tergantung pada situasi taktis, dan senapan menembak dalam moda full otomatis. Kecepetan luncur proyektil 840 meter per detik, dengan energi pada ujung laras 335 gm. Ketika bipod dilipat, maka fungsinya berperan sebagai pegangan tangan, sesuai digunakan pada posisi menembak dari posisi pinggang (Rambo Style).

Baca juga: CANTOKA – Tumpas Perompak, Inilah Wahana Ship Boarding Kopaska TNI AL

Untuk pembidikan mempergunakan skala bertingkat setiap 100 meter, mulai dari 300 meter sampai 800 meter pada sisi lain dan skala 800 – 1000 meter pada sisi lainnya. Dengan penyesuaian pada bidikan, jenis peluru, penggunaan tripod dan kondisi lingkungan, jarak tembak maksimumnya bisa mencapai 1.800 meter. Bobot senjata ini tak ringan, dengan berat kosong mencapai 11,79 kg. (Bayu Pamungkas)

2 Comments