Update Drone KamikazeKlik di Atas

Kongsberg Luncurkan Sistem Hanud NASAMS Self Propelled dengan Rudal IRIS-T Buatan Jerman

Otoritas pengadaan pertahanan Norwegia Forsvarsmateriell dan Kongsberg Defense & Aerospace telah meluncurkan versi baru dari sistem pertahanan udara (hanud) NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile System). Ibarat gerak cepat, uji demonstrasi pertama dari sistem hanud berbasis rudal ini telah berlangsung pada akhir Mei 2023 lalu.

Baca juga: AD Australia Uji Sertifikasi Sistem Hanud NASAMS, Kemampuan Operasional Penuh di Tahun 2026

Sistem hanud NASAMS varian terbaru ini mengusung konsep self propelled tracked dengan menggunakan sasis kendaraan lapis baja rancangan Jerman, Flensburger Fahrzeugbau GmbH, ACSV G5. Meski rancangan Jerman, namun produksi kendaraan lapis baja ini dilakukan di Ritek, Norwegia.

Mengusung platform self propelled, NASAMS self propelled dilengkapi dengan radar X-band dan radar Xenta-M yang dikembangkan perusahaan Denmark, Weibel Scientific. Disebutkan jangkauan radar ini mencapai radius 75 km.

Yang unik dari NASAMS self propelled dengan kendaraan roda rantai ini adalah tidak menggunakan rudal produksi Raytheon, dimana lazimnya NASAMS menggunakan basis rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM dan/atau AIM-9X Sidewinder. Justru pada varian NASAMS terbaru ini digunakan rudal udara ke udara jarak pendek IRIS-T.

Namun, rudal IRIS-T yang digunakan pada NASAMS telah dimodifikasi untuk dapat digunakan pada peluncur berbasis darat (ground based). Karakteristik taktis dan teknis dari NASAMS varian baru ini belum dirilis.

IRIS-T (Infra Red Imaging system Tail/Thrust Vector Controlled), adalah rudal udara ke udara jarak dekat/menengah dengan jarak jangkau 25 km. Diproduksi oleh Diehl BGT Defence, Jerman, rudal ini memiliki pemandu infrared denga daya lacak tinggi, serta dapat menyajikan output gambar dengan resolusi tinggi. IRIS-T dapat melakukan manuver 360 derajat, dan dapat dikendalikan lewat radar maupun lewat bidikan dari helm sang pilot.

Kecepatan maksimum IRIS-T adalah Mach 3 atau sekitar 3.704 kilometer per jam. Kecepatan ini memungkinkan rudal untuk mencapai target dengan cepat dan efektif, sehingga memberikan waktu yang sangat sedikit bagi target untuk merespons atau menghindar dari serangan rudal.

IRIS-T pertama kali dikembangkan pada awal 1990-an oleh konsorsium Eropa yang terdiri dari perusahaan-perusahaan pertahanan dari Jerman, Italia, Norwegia, dan Spanyol. Rudal ini awalnya dirancang sebagai pengganti rudal AIM-9 Sidewinder milik Amerika Serikat.

Sejak diluncurkan, Rudal IRIS-T mengalami beberapa pengembangan lanjutan, termasuk peningkatan kemampuan sensor dan sistem panduan. Versi terbaru dari rudal ini, IRIS-T SL (Surface Launched), dirancang untuk diluncurkan dari darat dan telah diperkenalkan oleh Jerman dan Norwegia pada tahun 2019. Nah, IRIS-T SL inilah yang kini digunakan pada varian NASAMS terbaru.

IRIS-T SL
Tidak seperti IRIS-T standar, rudal hanud ini memiliki hidung runcing dengan kerucut hidung pengurang drag yang dapat dibuang. Rudal itu menggunakan sistem navigasi inersia dengan dukungan GPS, dengan tautan data radar untuk panduan komando selama fase pendekatan awal. Sementara interference-resistant IR seeker head diaktifkan pada tahap terminal.

Baca juga: Prototipe Kedua KF-21 Boramae Luncurkan Rudal Udara ke Udara IRIS-T

Dibandingkan dengan IRIS-T, diameter motor roket IRIS-T SL bertambah 25 mm, menjadi 152 mm. Pada tahun 2022, tersedia dua varian: IRIS-T SLS (jarak pendek) dengan jangkauan dan ketinggian 12 km dan IRIS-T SLM (jarak menengah) dengan jangkauan 40 km dan ketinggian maksimum 20 km. Varian ketiga, IRIS-T SLX (jarak jauh) dengan pencari dual-mode (Infrared dan radio frequency), jangkauan 80 km dan ketinggian maksimum 30 km. Yang terakhir disebut, saat ini dalam fase pengembangan.

IRIS-T SL

Dikutip dari situs fma.no, disebutkan bahwa NASAMS self propelled sebagai bagian dari sistem pertahanan udara jarak pendek – SHORAD (Short Range Air Defence), yang besar kemungkinan jenis rudal yang digunakan adalah IRIS-T SLS. (Gilang Perdana)

3 Comments