Kongsberg Luncurkan Hugin Endurance, Drone Bawah Laut yang Bisa Beroperasi 15 Hari dan Menyelam Hingga 6.000 Meter
|Ada beragam fitur yang menjadikan KRI Rigel 933 dan KRI Spica 934 layak disebut sebagai kapal hidro oseanografi canggih, salah satunya berkat adanya drone bawah laut jenis Hugin 1000. Wahana yang masuk kategori AUV (Autonomous Underwater Vehicle) ini, menjadikan misi survei bawah laut mampu merekam data-data kelautan, bahkan sampai kedalaman 3.000 meter. Dan, ada kabar dari pihak pabrikan, yakni Kongsberg Maritime telah meluncurkan varian terbaru yang diberi label Hugin Endurance.
Baca juga: Hugin 1000 AUV – Drone Bawah Laut TNI AL, Mampu Menyelam Hingga 3.000 Meter
Dikutip dari situs Kongsberg.com, disebutkan AUV keluaran terbaru ini menawarkan sejumlah keunggulan dibanding generasi sebelumnya, diantaranya dapat beroperasi terus-menerus selama 15 hari, kemudian jarak jelajahnya mencapai 2.200 km dan dapat memetakan area di bawah laut hingga 1.100 kilometer persegi dalam satu misi. Hal yang terakhir disebut Kongsberg masih sulit dilakukan oleh AUV lain.
Dengan endurance yang panjang, memungkinkan Hugin Endurance untuk melakukan misi ekstensif tanpa dukungan kapal induk. Operasi darat-ke-pantai menawarkan kesempatan untuk mengurangi jejak karbon untuk aktivitas komersial namun tetap mempertahankan resolusi dan akurasi data. Selama operasinya yang panjang, Hugin Endurance dapat mengirimkan data dan informasi lewat jalur Maritime Broadband Radio (MBR) communications system.
Persisnya untuk mengirimkan data, AUV ini dapat muncul ke permukaan dan menaikan antena, untuk selanjutnya data dapat dikirimkan ke wahana di udara (pesawat intai/drone) atau ke kapal markas. Wujudnya berupa all in one antenna pole, yang saat menyelam antena ini akan terlipat secara otomatis.
Beberapa sensor yang disematkan di dalam Hugin Endurance mencakup HISAS1032 dual receiver dan EM2040 dual receiver untuk pementaan bawah laut, kemudian ada high-resolution HiSAS synthetic aperture sonar, wide swath multibeam echo sounder, sub-bottom profiler dan magnetometer.
HUGIN Endurance mengadopsi sistem navigasi inersia Sunstone KONGSBERG dengan mikronavigasi HISAS, navigasi yang direferensikan oleh medan, dan navigasi transponder tunggal yang membantu operasi tanpa perlu pengawasan.
Lantas bagaimana kemampuan Hugin Endurance dalam misi militer? Untuk aplikasi pertahanan, HUGIN Endurance dengan endurance yang tinggi dapat mendukung survei militer jarak jauh, deteksi ranjau di area luas, klasifikasi serta identifikasi benda asing, sampai berpatroli di choke point guna ‘mendengarkan’ kapal selam yang melintas.
Baca juga: Saab AUV62-AT – Target Simulasi Berbasis Akustik untuk Misi Latih Anti Kapal Selam
Dengan endurance yang panjang dan jarak jelajah sampai ribuan kilometer, tentu membawa konsekuensi pada dimensi. Jika dibandingkan Hugin 1000 yang dioperasikan TNI AL (panjang 4,5 meter), maka Hugin Endurance punya panjang 10 meter dan tinggi 1,2 meter. AUV dengan warna oranye ini beroperasi menggunakan duo doppler, swept rudder serta mampu menyelam sampai kedalaman 6.000 meter. (Haryo Adjie)
tanya serius, kalo dalam air kirim data, ato koneksi ke permukaan gmn caranya?
Julurin kabel ke permukaan bro…..yg bagian ngapung itu antenenya 🤷
Sebaiknya Kongsberg kursus dulu dng Rusia kalo mau buat drone bawah air yg endurancenya lama. Rusia dng drone Poseidon bisa jd contoh agar endurance drone bisa bertahan lama dalam beroperasi dan bisa lebih dan memiliki jangkauan yg tak terbataa jika utk memantau bawah air.
Cocok ini sebagai kepanjangan mata dan telinga dari satuan kapal selam……(dan berbagai fungsi lain tentunya) 👁️👂