Update Drone KamikazeKlik di Atas

‘Kompensasi’ Ribuan Pasukan ke Ukraina, Korea Utara Bakal Terima Sukhoi Su-27 dan MiG-29 dari Rusia

Seperti pada era perang dingin, penguatan militer pada negara-negara satelit menjadi ujung tombak untuk pertahanan strategis negara adidaya. Dalam konteks Korea Utara, negara sekutu Rusia itu memang unggul dalam teknologi rudal balistik antarbenua, tapi terbilang lemah pada aspek kekuatan tempur udara, yang didominasi jet tempur lawas era 60/70-an.

Baca juga: Korea Utara Pasok Rudal Balistik Jarak Pendek ke Rusia, Salah Satunya Ada Tandingan MGM-140 ATACMS

Nah, belum lama ini, sumber yang berasal dari petinggi militer Amerika Serikat mengungkapkan informasi yang penting untuk dicermati, khususnya bagi Korea Utara, yakni Rusia akan memasok jet tempur modern ke Korea Utara, yang disebut sebagai ‘barter’ atas pengerahan ribuan pasukan Korea Utara untuk berperang melawan Ukraina.

Seperti dikutip euronews.com (11/12/2024), Panglima Komando Indo-Pasifik AS, Laksamana Samuel Paparo, menyebut bahwa Rusia bermaksud memasok jet tempur ke Korea Utara di tengah meningkatnya kemitraan militer antara kedua negara.

Ia mengatakan bahwa Moskow setuju untuk mengirim pesawat tempur MiG-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker ke Pyongyang sebagai ganti Korea Utara yang mengerahkan pasukan ke Rusia untuk mendukung perangnya di Ukraina.

Angkatan Udara Korea Utara saat ini memiliki 18 unit MiG-29, 34 unit Su-25, dan berbagai model MiG lawas, yang banyak di antaranya mungkin tidak beroperasi. Menurut International Institute for Strategic Studies (IISS), inventaris Korea Utara saat ini mencakup lebih dari 400 pesawat tempur, 80 pesawat pembom ringan, dan lebih dari 200 pesawat angkut.

Korea Utara disebut telah menyetujui tawaran dari Rusia, dan memanfaatkan kesempatan langka ini untuk merevitalisasi aset Angkatan Udara yang uzur.

Kesepakatan potensial untuk jet tempur Rusia, seperti MiG-29 dan Su-27, dapat menjadi lompatan besar bagi angkatan udara Pyongyang. Pengiriman tersebut akan meningkatkan kemampuannya dan mengatasi stagnasi selama puluhan tahun, meskipun tidak akan mencapai kesetaraan dengan kekuatan udara Korea Selatan.

Pengungkapan tentang kesepakatan potensial ini muncul lebih dari setahun setelah kunjungan diplomatik utama pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ke Rusia pada September 2023. Kim melakukan perjalanan ke luar negeri untuk pertama kalinya sejak 2019, bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat militer tingkat tinggi.

Seoul Cemas, Korea Utara Konversi 900 Unit Jet Tempur MiG ‘Tua’ Jadi Drone Kamikaze

Salah satu hal yang menarik dari kunjungannya adalah tur Kim Jong Un ke Pabrik Pesawat Komsomolsk-on-Amur, tempat jet Sukhoi, termasuk Su-27, Su-30, Su-35, dan pesawat tempur stealth Su-57 diproduksi.

Kim menunjukkan minat khusus pada Su-57, pesawat tempur stealth generasi kelima, dan terlihat memeriksa kokpit dan kinerjanya. Su-35, yang dianggap sebagai salah satu jet tempur tercanggih di dunia, juga menarik perhatian Kim.

Bahkan, pada tahun 2015, seorang pejabat senior militer Korea Selatan mengklaim bahwa Korea Utara telah secara resmi meminta pembelian jet Su-35 dari Rusia. Namun, tidak ada kesepakatan yang dicapai saat itu.

Meskipun keinginan Korea Utara untuk mendapatkan pesawat canggih seperti Su-35 sudah diketahui, anggaran negara yang terbatas merupakan kendala utama untuk memperoleh jet berteknologi tinggi tersebut.

Armada kecil Su-35 dapat menghabiskan biaya lebih dari US$1 miliar, harga yang mungkin tidak terjangkau bagi Korea Utara—bahkan dengan potensi diskon yang mungkin ditawarkan Moskow sebagai imbalan atas dukungan Pyongyang dalam konflik yang sedang berlangsung.

Sebaliknya, kesepakatan dengan Rusia tampaknya difokuskan pada pesawat yang lebih terjangkau seperti MiG-29 dan Su-27, yang masih akan memberikan peningkatan penting bagi armada Korea Utara saat ini. (Gilang Perdana)

Kim Jong Un Sumringah, Terima Dua Jenis Drone Kamikaze dari Negara Sahabat

4 Comments