Komandan Pertahanan Udara Rusia: “Lebih dari 100 Bayraktar TB2 Ditembak Jatuh”
|Update seputar perang di Ukraina tak pernah sepi dari perhatian, dan ada kabar terbaru datang dari petinggi militer Rusia. Komandan Pasukan Pertahanan Udara dan Wakil Panglima Angkatan Udara Rusia, Letnan Jenderal Andrey Demin, menyebutkan bahwa sejak awal operasi khusus Rusia di Ukraina, pihaknya mengklaim telah menjatuhkan lebih dari 100 unit Bayraktar TB2 buatan Turki.
Baca juga: Di Atas Laut Hitam, Sukhoi Su-27 Rusia Serang Drone Bayraktar TB2 Ukraina
Dikutip dari RGRU – rg.ru (10/4/2023), selain menyebut angka Bayraktar TB2 yang berhasil dijatuhkan, Ia menyebut bahwa perang melawan drone, baik Global Hawk (RQ-4) dan Reaper (MQ-9) dari Amerika Serikat dan Bayraktar TB2 dari Turki, tidak jauh berbeda dengan perang melawan pesawat berawak modern.
Meski Demin tidak merinci jenis senjata apa yang dominan berhasil menghancurkan Bayraktar TB2, namun, Kementerian Pertahanan Rusia dalam siaran pers yang diterbitkan pada 11 Januari 2023 menyebut, bahwa sistem hanud Buk-M3 banyak melindungi pasukan Rusia dari serangan udara musuh dalam operasi militer khusus.
Awak sistem rudal hanud Buk-M3 terus melindungi unit Rusia dari serangan drone, rudal, roket, dan persenjataan lainnya. Buk-M3 diklaim mampu meningkatkan jangkauan aksinya dengan rudal pertahanan udara jarak jauh S-300 dan S-400 yang tepat untuk bertukar data dan beroperasi berpasangan. Fitur ini menghasilkan deteksi dan menembak jatuh segala jenis target pada jarak 200 kilometer.
“Drone Destroyer”
Moskow menyebut Buk-M3 sebagai “drone destroyer,” karena dilaporkan telah menembak jatuh sejumlah besar drone Bayraktar TB2 selama jalannya operasi militer khusus. Rusia juga mengklaim Buk-M3 efisien dalam memukul proyektil yang diluncurkan oleh sistem rudal operasional-taktis Tochka-U, HIMARS dan sistem roket MLRS lainnya.
Buk-M3 adalah sistem rudal hanud jarak menengah yang merupakan versi modern dari sistem Buk-M2. Buk-M3 dilengkapi komponen elektronik canggih dan rudal baru yang mematikan, dan dapat dianggap sebagai sistem yang sama sekali baru.
Probabilitas penghancuran target Buk-M3 disebut mencapai 0,9999 dan jangkauan penghancuran maksimumnya telah meningkat 25 km dan sekarang mencapai 70 km. Buk-M3 mampu menghancurkan semua jenis target udara dari jarak 2,5 hingga 70 km, dengan kecepatan 3.000 meter per detik pada ketinggian 15 meter hingga 35 km.
Rudal Buk-M3 telah dioptimalkan untuk mencegat rudal jelajah yang terbang rendah tetapi juga dapat menyerang target darat dan laut.
Baca juga: Sistem Hanud Buk-M3 Diklaim Mampu Tembak Jatuh Roket HIMARS di Langit Donbass
Baterai rudal Buk-M3 dapat melacak dan menyerang hingga 36 target secara bersamaan, sementara rudal yang digunakan (9R31M) diklaim mampu menjatuhkan semua benda terbang yang ada, termasuk yang sasaran yang bergerak dengan manuver tinggi, bahkan selama jamming elektronik aktif. (Gilang Perdana)
@ayam, keterangan didikung habis²an sudah dijelasin @kaberjee, lagipula turki masih terikat nato
@periskop
Makanya untuk Ukro didukung habis-habisan buat mengejar kemandirian alutsista terutama engine. Justru invasi Ruskies ke Ukro menghambat development Hurjet & TFX karena sejak diembargo Amriki cs yang bisa dikasih akses teknologi dari desain & metalurgi terbaik memang Ukro. Sudah dibuktikan oleh Sino yang memilih menggandeng Ukro mampu mempercepat pengembangan WS-15 untuk J20 fighter
Sederhana saja saat ini Turki butuh jualan banyak senjata ke manakah ya Ukraina tak mungkin ke Rusia, supaya jualan laris pura2 condong ke Ukraina dengan cara tutup selat Bhosporus dan Rusia tak kesal2 amat karena Turki walau anggota Nato tak mesra2 amat dgn gank nya ini karena Turki sptnya juga punya agenda sendiri dan tetap butuh Rusia.