Kolombia Pilih Jet Latih Tempur TA/FA-50 Golden Eagle, Berharap Bisa Akuisisi 20 Unit
|Ibarat mengikuti jejak Indonesia, Pemerintah Kolombia belum lama ini telah memutuskan untuk menjadi pengguna jet latih tempur produksi Korea Aerospace Industries (KAI) T-50 Golden Eagle, sekaligus menjadikan Kolombia sebagai pengguna pertama Golden Eagle di kawasan Amerika Selatan.
Baca juga: Ikuti Indonesia, Thailand Juga Pesan Tambahan Dua Unit Jet Latih Tempur T-50TH
Dikutip dari defensenews.com (30/4/2022), disebutkan Angkatan Udara Kolombia telah memilih varian campuran TA-50 and FA-50 Golden Eagle. Angkatan Udara Kolombia berencana untuk memperoleh setidaknya 20 jet latih tempur Golden Eagle dengan kemampuan tempur udara ke udara dan udara ke permukaan di bawah proyek yang bernilai US$600 juta.
Uniknya, meski telah memilih TA/FA Golden Eagle, Pemerintah Kolombia tetap bersikeras bahwa negosiasi dengan KAI juga melibatkan Leonardo, manufaktur dari Italia. Sebelumnya, Leonardo telah terpilih selama proses kompetisi dan telah menawarkan jet latih tempur Alenia Aermacchi M-346. Dimasukkannya pesaing dimaksudkan untuk membantu Kolombia menegosiasikan kesepakatan terbaik.
Kolombia membeli keluarha Golden Eagle tak lain untuk menggantikan jet serang ringan bermesin ganda Cessna A-37B Dragonfly, yang telah pensiun pada Juni 2021. Nantinya, TA/FA-50 Golden Eagle akan digunakan dalam misi counter insurgency dan sebagai pelatih taktis.
Lain dari itu, Golden Eagle juga diharapkan untuk sementara dapat mengisi celah kemampuan yang ditinggalkan oleh armada jet tempur Kfir buatan Israel yang usianya telah menua. Angkatan Udara Kolombia rencananya akan mulai memensiukan Kfir pada tahun 2023, dan saat Kfir dipensiunkan, besar kemungkinan penggantinya belum akan diterima oleh AU Kolombia.
Baca juga: Israel ‘Bangkitkan’ Kfir Sri Lanka dengan Standar Jet Tempur Generasi 4+
Kfir milik Kolombia dilengkapi dengan radar active electronically scanned array (AESA) ELM-052 buatan Israel Elta Systems dan dipersenjatai dengan rudal udara ke udara jarak sedang Derby produksi Rafael Advanced Defense Systems. Dengan spesifikasi khas Israel, Kfir Kolombia saat in dikenal sebagai salah satu jet tempur (operasional) terbaik di Amerika Selatan.
Tetapi biaya pemeliharaan dan operasi Kfir kini menjadi terlalu mahal, yang mengarah pada pembatasan jam terbang dan memaksa Angkatan Udara untuk menolak undangan untuk menghadiri serangkaian latihan internasional, seperti Red Flag di AS.
Terkait dengan dipilihkan TA/FA-50 Golden Eagle, ini bukan pertama kalinya Kolombia dan Korea Selatan bekerja sama. Dari sejaranya, Kolombia adalah salah satu negara yang mengirimkan pasukan dalam misi PBB selama Perang Korea di dekade 50-an.
Baca juga: Setelah Filipina, Giliran Kolombia Terima Hibah Korvet Pohang Class dari Korea Selatan
Pada tahun 2012, Angkatan Laut Kolombia mengakuisisi sejumlah rudal anti-kapal SSM-700K buatan Korea Selatan untuk ditempatkan pada empat frigat Padilla Class buatan Jerman. Dan pada tahun 2020, Angkatan Laut Korea Selatan menghibahkan korvet bekas pakai, Pohang Class untuk AL Kolombia. Bagi AL Kolombia, itu bukan pertama kalinya menerima kapal perang hibah dari Korsel, sebelumnya Kolombia telah menerima satu unit korvet Donghae Class pada tahun 2011. (Bayu Pamungkas)
Indonesia, Philipina, Kolumbia adalah pengguna T/FA 50 Golden Eagle dan ketiga negara mendapat jatah Pohang Class Korea
“rendananya akan mulai memensiukan Kfir pada “tahun 2023” typo ya min🙂
siap, terima kasih atas koreksinya 🙂