KNDS (Jerman dan Perancis) Luncurkan UGV Multirole “Centurio” untuk Operasi Tempur di Garis Depan
|
KNDS (Krauss-Maffei Wegmann Nexter Defense Systems), perusahaan joint venture antara Jerman dan Perancis, telah meluncurkan robot UGV (Unmanned Ground Vehicle) generasi terbaru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasi angkatan bersenjata modern. UGV yang dimaksud adalah Centurio yang ditawarkan tiga varian, yakni Centurio X20 yang dilengkapi turret ARX30 yang dilengkapi kanon otomatis kaliber 30 mm.
Baca juga: Bukan Hanya di Film Animasi, “Wall-E” Siap Beraksi di Medan Perang Sebagai UGV Anti Drone
Selain varian kombatan, Centurio juga ditawarkan dalam varian pengintaian bahan peledak (explosive ordnance reconnaissance variant) yang secara khusus dirancang untuk menangani alat peledak rakitan – improvised explosive devices (IED) dan bahan berbahaya lainnya.
Terakhir adalah varian deteksi CBRN (Chemical, Biological, Radiological, and Nuclear) khusus, yang dilengkapi dengan sensor canggih untuk mendeteksi ancaman kimia, biologi, radiologi, dan nuklir, yang memberikan perlindungan penting dalam skenario peperangan nonkonvensional.

Centurio X20 dengan kanon otomatis 30 mm yang kuat menawarkan daya tembak yang signifikan dan presisi yang dioperasikan dari jarak jauh. UGV tempur rancangan Jerman dan Perancis ini dirancang untuk terlibat dalam pertempuran garis depan, yang menawarkan daya tembak ofensif dan kemampuan defensif.
Turret ARX30 dikenal karena presisi dan keandalannya, dapat secara efektif menetralisir berbagai target, mulai dari kendaraan lapis baja hingga posisi yang dibentengi. Centurio X20 diharapkan memainkan peran penting dalam meningkatkan daya mematikan di medan perang sekaligus mengurangi risiko bagi prajurit manusia.
Nexter Optio X20 – Robot Tempur dari Perancis untuk Hadapi Peperangan Modern
Turret ARX30 adalah sistem senjata yang dioperasikan dari jarak jauh yang serbaguna, biasanya dipasang pada kendaraan nirawak atau lapis baja. Sistem ini dipersenjatai dengan kanon otomatis 30 mm, yang dirancang untuk menyerang berbagai target, termasuk kendaraan lapis baja ringan, posisi infanteri, dan bahkan pesawat nirawak yang terbang rendah.
Dikutip Armyrecognition.com, ARX30 menggunakan amunisi standar NATO 30 mm, yang mampu menembakkan berbagai jenis amunisi seperti high-explosive incendiary (HEI), peluru penembus lapis baja (armor-piercing), dan amunisi peledak udara (airburst). Fleksibilitas ini membuatnya efektif terhadap berbagai target. Sistem ini menggunakan sabuk pengaman, yang memungkinkan tembakan terus-menerus dengan jarak tembak melebihi 2 kilometer untuk sebagian besar target, tergantung pada jenis amunisi yang digunakan. Jarak ini, dikombinasikan dengan kemampuan penargetan dan penembakannya yang canggih, menjadikan ARX30 alat yang tangguh untuk situasi pertempuran modern.
Centurio X20 yang dipersenjatai dengan ARX30 memiliki dimensi – panjang 3,5 meter, lebar 1,9 meter, dan tingginya 1,2 meter (tanpa lengannya), serta berat 2,8 ton. UGV ini mengadopsi mesin diesel 60 kW, kendaraan ini menggunakan propulsi hidraulik 4WD dan 4WS, yang memungkinkannya mencapai kecepatan hingga 40 km per jam. Kendaraan ini dirancang untuk menangani lereng hingga 60% dan tumpahan 40%, sehingga sangat serbaguna di berbagai medan.
UGV peranakan Perancis-Jerman ini memiliki sistem kamera 360 derajat canggih yang mendukung penglihatan siang dan malam. Ada juga opsi untuk menyertakan LIDAR 3D, yang semakin meningkatkan kesadaran situasionalnya di lingkungan yang kompleks. (Gilang Perdana)
Ukraina Luncurkan UGV “Ant” – Robot Kargo Roda Rantai Berbobot 350 Kg dengan Payload Satu Ton