KMC Komando Alami Musibah di Perairan Kepulauan Seribu

Ibarat pepatah “Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak,” setelah Sabtu lalu (10/3/2018) TNI AD mengalami musibah ‘tenggelamnya’ ranpur APC M113A1 di Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tangah, maka Senin siang ini (12/3/2018), sekitar pukul 10.00 WIB dilaporkan KMC (Kapal Motor Cepat) Combat Boat Komando milik Kodam Jaya (AD-16-5) mengalami kerusakan dan mati mesin di Perairan Kepualauan Seribu. Diduga karena terkena gelombang tinggi, kapal dengan sistem RCWS (Remote Control Weapon System) ini akhirnya tenggelam.

Baca juga: KMC Komando: Combat Boat TNI AD Dengan Remote Control Weapon System

Sementara menunggu kepastian penyebab tenggelamnya KMC Komando, seluruh penumpang yang berjumlah 65 orang dilaporkan dalam kondisi selamat, setelah di evakuasi oleh KMC sejenis. KMC Komando merupakan hasil karya Dalam Negeri. Rancang bangun kapal ini buah dari campur tangan para perwira Direktorat Pembekalan dan Angkutan (Ditbekang) TNI-AD dengan melibatkan tenaga ahli dari Institut Teknologi Surabaya (ITS). Sementara tahapan produksinya dipercayakan pada PT. Tesco Indomaritim.

KMC Komando diluncurkan pada 9 April 2014 di Pantai ABC Ancol, Jakarta Utara oleh KSAD Jenderal TNI Budiman. Sebagai kapal dengan rancangan modern, sistem navigasi dan elektronik sudah terkomputerisasi. Diantara kelengkapan elektronik yang ada mencakup marine radar, GPS (global positioning system), UAIS, gyro compass, dan radio VHF/NAVTEX/SSB. Kemampuan ngebut Combat Boat ini memang spektakuler, dengan sokongan dua mesin utama jenis Caterpillar C12 ACERT 705 BHP, serta propulsi twin waterjet Hamilton HJ422, maka kapal serbu ini dapat melaju hingga kecepatan 35 knot.

KMC Komando dapat melaju hingga 250 nautical mile (setara dengan 463 kilometer). Sebagai kekuatan pemukul, KMC Komando dilengkapi SMB (senapan mesin berat) jenis M2HB Browning kaliber 12,7 mm. Dari jenis senjata, jelas ini bukan sesuatu yang baru lagi. Tapi ada sentuhan pada sistem bidik dan pengoperasian SMB ini. Yaitu dengan penggunaan RCWS (Remote Control Weapon System). Dengan RCWS, awak/juru tembak menjadi lebih aman dan terlindungi. Bahkan dengan RCWS sasaran bisa dibidik secara tepat meski dalam kegelapan malam, dan cuaca berkabut sekalipun.

Baca juga: Atasi Illegal Fishing, Kodam Pattimura Kini Diperkuat KMC Komando

Total TNI AD telah memesan 10 unit KMC Komando, dimana dua diantaranya telah dilucurkan. Harga per unit kapal ini Rp12 miliar, sudah termasuk biaya riset dan pembangunannya. Selain Kodam Jaya, kesatuan teritorial lain yang juga menggunakan KMC Komando adalah Kodam II Sriwijaya, Kodam XVI Pattmura dan Kodam Wirabuana VII. KCM Komando digunakan untuk mendukung angkutan air dalam rangka pergeseran pasukan di wilayah yang perairannya cukup luas. (Gilang Perdana)

12 Comments