KIA KM420 Utility Vehicle: Jip “Lapis Baja” Infanteri Marinir TNI AL

Marinir

Setiap Kotama (Komando Utama) TNI punya beragam ciri khas, mulai ke khasan dari urusan senjata, seragam, hingga rantis (kendaraan taktis). Nah, bicara rantis TNI seolah tak ada habisnya. Di lingkup Korps Baret Ungu, sejak awal dekade 2000-an, telah dikenal rantis jip KIA KM420 Utility Vehicle besutan Negeri Ginseng. Rantis ini masuk kelas ¼ ton dan sosoknya terbilang familier dalam kedinasaan anggota Marinir TNI AL.

Baca juga: JASGU Korps Marinir – Rantis Amfibi Made in Indonesia

Punya bentuk unik, tampilan depan racikan gaya jip CJ7 namun punya ground clearance yang tak terlalu tinggi. Dan, faktanya KIA KM420 di Indonesia hanya digunakan Korps Marinir TNI AL. Meski masuk kelas rantis, jip ini tidak punya kemampuan lapis baja. Namun, karena kebutuhan operasi dalam mendukung operasi militer di NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) saat melawan separatis GAM di periode 2003 – 2004, jip ini pun diterjunkan di medan laga.

1

kia_km4208962507877_e3aaba513f_b

Baca juga: Kaiser M715 – Truk Militer Lawas Yang Serba Guna

Menyadari GAM yang menggelar operasi secara gerilya, maka TNI harus menyiapkan strategi untuk mengamankan pergerakan pasukan selama operasi berlangsung. Idealnya yang digelar adalah rantis berlapis baja, namun faktanya kuantitas rantis lapis baja TNI sangat terbatas, sementara deployment pasukan harus ditangani secara serius. Hasilnya, beberapa rantis non lapis baja TNI ‘berhasil’ disulap jadi berlapis plat baja, contohnya pada truk REO M35. Dengen begitu, risiko personel TNI/Polri yang gugur dapat ditekan.

Baca juga: REO M35 – Truk Legendaris Multi Peran, Kondang di Kancah Perang Vietnam Hingga Operasi Seroja

23

Dengan populasi sekitar 140 unit (merujuk informasi dari Jane’s Magazine 2003), KIA KM420 pun terjun langsung di Aceh. Untuk itu diperlukan persiapan khusus, Komandan Batalyon 7 Brigade Infanteri 3 Marinir TNI AL Letkol Mar. Bambang Suswantono memodifikais ji taktis ini. Bambang mempercayakan pemolesan pada modifikator Bodhi Sudarso. Kendaraan yang semula standar, disulap menjadi lapis baja. Proses penggarapan berlangsung kilat, satu bulan dari semestinya dua bulan. Langkah modifikasi ini sontak menambah bobot kendaraan sekitar 300 kg.

Adopsi plat lapis baja tentu bukan sekedar iseng, ini tak lain jip memang digunakan untuk berlaga dalam operasi militer di NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) saat melawan separatis GAM. Untuk tugas taktis di lapangan, pada atap bagian belakang dibuat berlapiskan terpal. Maksudnya untuk memberi tempat kepada penembak senapan mesin FN MAG GPMG (General Puspose Machine Gun) 7,62 mm. Selain itu, kabin belakang bisa dimuati empat personel berpakaian tempur lengkap.

Baca juga: FN MAG 7,62mm GPMG – Senjata Multi Platform, Andalan Infanteri Hingga Beragam Rantis TNI

KIA KM420 standar dan varian modifikasi lapis baja. (Foto: Edisi Koleksi Angkasa)
KIA KM420 standar dan varian modifikasi lapis baja. (Foto: Edisi Koleksi Angkasa)
Melaju di kecepatan tinggi.
Melaju di kecepatan tinggi
Dalam parade mengusung rudal MANPADS Strela
Dalam parade mengusung rudal MANPADS Strela

Baca juga: Strela – Si Pemburu Panas Andalan Parchim dan Korps Marinir TNI AL

Kadar lapis baja (armor plate) pada KIA full metal ini mampu meredam terjangan proyektil kaliber 308. dari jarak 100 meter, proyektil kaliber 5,56 mm dari jarak 100 meter, sementara proyektil kaliber 7,62 mm dari jarak 150 meter akan menembus plat baja, namun tidak sampai melukai.

Untuk self defence, pada dinding kendaraan disediakan empat lubang bagi penembak untuk membidik sasaran di luar. Begitu pun untuk mengantisipasi serangan frontal, plat baja juga dipasang untuk menutupi kaca depan, seperti halnya di panser VAB dan Pindad Anoa 6×6, plat baja dapat dinaik turunkan. Karena plat baja dihadirkan untuk kebutuhan taktis, maka plat baja tidak dipantek mati. Saat misi di Aceh tuntas, rantis ini bisa disulap dalam sekejap kembali ke versi standarnya. Teknik bongkar pasang (knock down) yang diterapkan sangat sederhana, cukup dengan melepas baut-baut yang mengikat baja ke bodi.

Baca juga: Anoa – Panser Amfibi “made in Indonesia”

Baca juga: VAB – Kisah Panser Perisai Ibu Kota

KIA Marinir ini sejatinya tidak full modifikasi, untuk urusan kaki-kaki dan mesin solar 2.300 cc turbo, semuanya masih standar. Bisa dikatakan, KIA tidak dirancang untuk beroperasi di medan berat, sebab berpotensi mengancam keselamatan awaknya. KIA KM series dirancang ke dalam beberapa varian, seperti KM420 Utility Vehicle, KM422 TOW Missile Launcher Carrier, KM423 TOW Missile Carrier, KM424 106 mm Recoilless Rifle Carrier, dan KM426 40 mm Grenade Launcher Carrier.

KIA KM424 dengan Recoilless Rifle
KIA KM424 dengan Recoilless Rifle
KIA KM422 dengan peluncur rudal TOW
KIA KM422 dengan peluncur rudal TOW

Baca juga: AGL 40: Pelontar Granat Otomatis Andalan Rantis TNI

KIA KM426 dengan peluncur granat otomatis
KIA KM426 dengan peluncur granat otomatis 40mm

Selain digunakan Indonesia dan Korea Selatan, pada Februari 2015 militer Ukraina telah memutuskan menggunakan KIA KM420. Secara komersial, jip ini mulai digunakan sejak 1997. (Gilang Perdana)

Spesifikasi KIA KM420 Utility Vehicle:
– Penggerak: 4×4
– Panjang: 4 meter
– Lebar: 1,75 meter
– Tinggi: 1,9 meter
– Berat kosong: 1.570 kg
– Payload: 540 kg (on road)/ 350 kg (off road)
– Mesin: RF-TCI diesel Turbo Charge Intercooler 2.300 cc
– Kapasitas bahan bakar: 53 liter
– Engine power: 91 hp
– Kecepatan maksimum: 115 km per jam
– Jarak jelajah: 550 km
– Ground clearance: 220 mm
– Radius putar: 5,14 meter
– Fording depth: 510 mm
– Konfigurasi kursi: 1+5

2 Comments