Ketar-ketir Gegara Perang Ukraina, Belanda Berencana Hidupkan Kembali Batalyon MBT
|Pasca bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991, maka tiada lagi musuh potensial langsung di Eropa, dengan begitu ada perubahan strategi pertahanan yang diterapkan Belanda, yakni dengan menghapus keberadaan Main Battle Tank (MBT). Namun, dinamika yang terjadi dalam perang di Ukraina, telah membuat pemerintah Belanda untuk berpikir ulang terkait keberadaan ranpur lapis baja, khususnya MBT.
Pada puncak Perang Dingin, Belanda hampir mengoperasikan 1.000 unit tank dalam berbagai varian, termasuk MBT Leopard. Bahkan bila membuka catatan sejarah, sebagian dari armada tank ringan AMX-13 dan AMC-VCI (varian APC AMX-13) yang dioperasikan kavaleri TNI AD, adalah diibeli bekas pakai dari Angkatan Darat Belanda.
Belanda menghapus dua batalyon tank terakhirnya pada tahun 2011 setelah pemotongan anggaran. Sejak tahun 2015, Negeri Kincir Angin telah menyewa 18 unit MBT Leopard 2A6 dari Jerman yang merupakan salah satu dari lima kompi dalam Batalyon Tank 414 Jerman-Belanda.
Meski ketar-ketir dengan adanya perang di Ukraina, “Anggaran pertahanan Belanda saat ini tidak mencakup biaya pembentukan batalyon tank, dan keputusan seperti itu akan memerlukan dana tambahan dan akan bergantung pada pemerintahan berikutnya,” kata Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren dan Menteri Pertahanan Negara Christophe van der Maat dalam sebuah pernyataan pada 5 Februari 2024, dikutip dari defensenews.com.
“Mengingat situasi keamanan yang memburuk sejak Februari 2022, penting bagi angkatan bersenjata kita untuk lebih diperkuat,” kata Ollongren dan Van der Maat. “Jika ada tambahan anggaran untuk militer, kami akan melihat kemampuan secara menyeluruh. Oleh karena itu, keputusan mengenai pembentukan batalyon tank bergantung pada kabinet berikutnya.”
NATO’s defense-planning capability review yang dirilis pada tahun 2022 mencatat kekurangan militer Belanda dalam kekuatan berbasis darat dan dukungan tempur. “Menambahkan batalyon tank baru akan memperkuat aliansi dan mendukung tujuan prioritas Belanda untuk membentuk Brigade Infanteri Berat,” kata
pejabat pertahanan Belanda.
Pemerintahan Perdana Menteri Mark Rutte mengambil peran sementara setelah pemilu pada bulan November lalu, sementara Kabinet baru sedang dinegosiasikan. Pemerintahan sementara di Belanda biasanya membatasi diri pada bisnis yang ada, sambil menghindari keputusan kontroversial, seperti mengalokasikan miliaran euro yang diperlukan untuk mendirikan dan mengoperasikan batalyon tank.
Biaya operasional satu batalyon tank antara €260 juta dan €315 juta (US$280 juta dan US$339 juta) per tahun, berdasarkan periode perencanaan 15 tahun yang mencakup pembelian tank serta biaya pemeliharaan, suku cadang, pengoperasian dan personel. Struktur batalyon tersebut mungkin mencerminkan Batalyon Tank 414, yang tanknya dimiliki oleh Belanda dan 20 persen personelnya adalah milik Jerman.
Anggaran pertahanan Belanda pada tahun 2024 meningkat menjadi €21,4 miliar dari sekitar €15 miliar belanja pertahanan tahun lalu. Jumlah tersebut belum termasuk pendanaan untuk tank.
Di tengah perang yang sedang berlangsung antara Rusia – Ukraina, para anggota NATO pada bulan Juli tahun lalu berjanji untuk menghabiskan setidaknya 2 persen dari produk domestik bruto mereka setiap tahunnya untuk pertahanan, dengan 20 perse dari dana pertahanan dialokasikan untuk peralatan utama. Anggaran Belanda tahun 2024 berjumlah 1,95% PDB.
Pemerintah Jerman musim panas lalu mengundang Belanda untuk melakukan inisiatif pembelian bersama MBT Leopard 2A8. Namun, Belanda meminta untuk menunda keputusan mengingat status pemerintah sebagai caretaker.
Leopard 2A8IT (Italia) – Sub Varian Terbaru MBT Leopard 2A8 dengan Turret dari Leonardo
Republik Ceko mengatakan pada bulan Desember bahwa pihaknya sedang dalam negosiasi lanjutan dengan Jerman untuk varian Leopard 2A8, yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei Wegmann, anggota usaha patungan KKNDS. MBT tersebut akan dilengkapi dengan meriam 120mm dari Rheinmetall. KNDS dan Leonardo juga telah menandatangani perjanjian untuk memasok MBT berbasis Leopard 2A8 kepada Italia.
Belanda dan Denmark tahun lalu setuju untuk membeli 14 unit MBT Leopard 2A4 untuk Ukraina dengan harga sekitar €165 juta, setelah sebelumnya bergabung dengan Denmark dan Jerman untuk memasok setidaknya 100 tank Leopard 1A5 ke Ukraina. (Gilang Perdana)