Kepincut Pinjaman Lunak dari Korea Selatan, Filipina Lirik Kapal Selam Type 209/1400
Dalam program akuisisi alutsista, terutama alutsista bernilai strategis dengan harga mahal, maka tak melulu didasarkan atas spesifikasi teknis yang diinginkan oleh satuan operator. Seperti di negara berkembang yang anggaran pertahanannya serba ngepas, faktor pinjaman luar negeri rupanya ikut menjadi ‘penentu’ dalam pengadaan alutsista yang dimaksud.
Baca juga: Ingin Punya Kapal Selam, Filipina Terobsesi Pada Scorpène Class
Kondisi di atas bukan saja terjadi di Indonesia, negara tetangga Filipina juga mengalami kondisi yang kurang lebih serupa. Seperti pada tahun 2019, Filipina berencana mengakuisisi kapal selam Scorpene Class buatan Perancis, bahkan serangkaian kunjungan petinggi militer Negeri Pinoy sudah dilakukan. Namun, belakangan pilihan Filipina berganti, yang disasar untuk pengadaan kapal selam adalah produksi Korea Selatan.
Dikutip dari Janes.com (28/5/2021), disebutkan saat ini tengah terjadi pembicaraan intens antara pemerintah Korea Selatan dan Filipina. Secara khusus yang dilirik Filipina adalah kapal selam Type 209/1400 (Changbogo Class) produksi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). Pada 27 Mei 2021, Asisten Sekretaris Logistik dan Akuisisi Departemen Pertahanan Nasional (DND) Filipina, Jesus Rey R Avilla, mengunjungi Angkatan Laut Republik Korea (RoKN), termasuk mengunjungi fasilitas produksi DSME.
Pihak DSME menyebut, bahwa telah menawarkan Manila sebuah “paket solusi total” sejak 2011 yang mencakup kapal selam diesel-listrik DSME 1400PN – versi upgrade dan modifikasi dari kapal Nagapasa Class (DSME 1400) yang saat ini dioperasikan Angkatan Laut Indonesia, paket itu juga mencakup pelatihan kru dan pinjaman lunak untuk memenuhi proyek akuisisi kapal selam yang tersebut.
Perkembangan terbaru muncul setelah Wakil Menteri Keuangan dan Material Filipina Raymundo DV Elefante dan Wakil KSAL AL Filipina Laksamana Giovanni Carlo Barcodo mengunjungi DSME dan Komando Angkatan Laut RoKN pada November 2020 untuk membahas ‘paket solusi total’ yang dimaksud.
Bagi Korea Selatan, mungkin tak terlalu sulit untuk meyakinkan Manila untuk membeli kapal selam Type 209/1400, lantaran selama ini Seoul sudah berpengalaman dalam memberikan pinjaman lunak untuk alutsista Filipina.
Beberapa persenjataan baru yang didatangkan Filipina dari Korea Selatan, di antaranya adalah jet tempur FA-50 Fighting Eagle, frigat multirole Jose Rizal Class, rudal anti kapal SSM-700K Haeseong (C-Star), torpedo ringan K745 Blue Shark dan ranpur amfibi Korean Amphibious Assault Vehicles (KAAV) atau yang lebih kondang dikenal sebagai LVTP-7. (Gilang Perdana)
Disini lagi ribut Ama anggaran 1700 T, tuh AU China dah main-main ke Malaysia loh. Tinggal nunggu kapan masuk Maluku dan Natuna. Buruan diborong gih F-15EX, Rafale, Iver,THAAD, sekalian AEGIS Ashore. Jangan kelamaan keburu pecah telor nih.
Kalo itu ane udah tau dari awal Dhek. Yg jadi pertanyaannya postur pertahanan Indonesia itu mau dibuat gimana dengan anggaran sebesar itu?? Apakah cuman mau merampungkan sampe MEF 4, mengganti semua alutsista tua atau sekalian penambahan alutsista. Kalo ada rencana penambahan alutsista, itu sudah ada Blue Print nya gak?? Masak sekelas Panglima TNI aja gak paham konsep dasar dan tujuannya?? Pertanyaan kedua, justru Wamenhan bilangnya di rakor dengan DPR Senin kemarin itu Kemenhan cuman minta anggaran 0,8% dari PDB. Kalo 1,5% sih mungkin aja buat bayar utangnya, lah kalo 0,8% emangnya cukup?? Emang sih PDB mungkin aja naik secara kuantitas hingga 2044, tapi dengan kondisi seperti sekarang pemulihan di Indonesia aja bisa diprediksi baru 10 tahun kedepan lolos dari Covid 19 loh. Lah gimana ntar Kemenhan cara bayar utangnya kalo pendapatan aja gak cukup??
Kalau begitu bayar hutangnya dengan berhutang kepada negara lain istilah kerennya gali lubang tutup lubang selama tidak besar pasak daripada tiang
Anggarannya cukup buat nutupin utang kalo selama 25 Tahun dikasih Segede 1,5% dari PDB. Betul kan Dhek Rukimin??
Trend penjualan alutsista skrng memang begitu, dikarnakan harga Alutsista yg terbilang mahal maka negara2 produsen besar di support oleh negaranya memberikan pinjaman lunak berjangka panjang untk negara2 yg anggaran pertahannya terbatas..jd bila perusahaan Inhan kita ingin bersaing di kancah global memang harus di support oleh pemerintah berupa pinjaman lunak untk cln pembeli..pertanyaannya apakah pemerintah bisa dan mampu..? sementara wong kita jg mau pinjam dana luar buat beli Alutsista yg diluar anggaran APBN..😁
Dapet pinjaman apa dapat hutangan, kalok pinjam kan gak harus bayar
Masa dapat pinjaman tidak usah bayar nanti ditagih debt colector.
Kalok pinjam kan harus dikembalikan.
Setuju Filipina ambil Changbogo 1400. Ambil jatah 3 unit utk RI yang batal dibuat saja.
Lebih cepat lebih bagus, biar nambah populasi Changbogo.
Mendapatkan dana pinjaman dlm jumlah besar adalah hal yang bagus, yg jadi persoalan adalah jika negara yg memberikan pinjaman memberikan syarat bahwa Indonesia hanya boleh membeli senjata dari negara yg memberikan pinjaman yg berarti industri senjata lokal mungkin tidak akan terlalu banyak diuntungkan.
Salah satu alasan negara penjual mau memberikan pinjaman adalah jika barang mereka dibeli, akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga negara mereka. Alasan ini yang dikatakan Menhan Perancis saat membahas penawaran Rafale ke Indonesia.
Ketawa aku. coba lihat penawaran frigat 30ffm Jepang btw Jepang juga memberikan pinjaman besar bukan Prancis loh ya atau masih belum.
Kan saya tulis “salah satu alasan”, artinya banyak alasan sebuah negara mau memberikan pinjaman. Ada yang karena alasan ekonomi dalam negeri (seperti yg saya sebutkan tadi). Ada yang karena alasan politik, untuk menancapkan/memperkuat pengaruh di negara penerima pinjaman. Ada yang karena alasan keamanan wilayah. Ada yang murni cari untung dari bunga. Etc. Etc. Etc.
Ga minat ngupas 1750 T min?
Blom ada bocoran, tapi melihat daftar blanja 2021 ada F15-EX kemungkinan borong banyak untuk dapat lisensi😁
https://www.indomiliter.com/boeing-tawarkan-lisensi-dan-basis-produksi-f-15ex-untuk-india/#more-78026
Kalo jadi Indonesia dapet talangan 1700T, bisa dipake buat beli Changbogo berapa biji ya??
Begini ya mbah, biar kawan mbah gatol gak pd ribut. Penjelasannya begini.
1,700 T itu utk renstra 5 thn sampe 2044. Tp pengadaannya dikebut sampe 2024. Sebenarnya ini tujuannya agar menjamin pemerintah yg akan datang tetap menjalankan kebijakan anggaran pertahanan 1,5% GDP tercapai tiap tahunnya dr 2024 sampe 2044. Sebenarnya nilainya tdk memberatkan krn yg digunakan adalah anggaran Dephan setiap tahunnya sampe 2044. Artinya setelah 2024 gak akan ada pengadaan alat lg sampe th 2044. Krn anggaran Dephan akan dipotong utk bayar hutang 1700 T itu td sampe th 2044.
Goalnya sih bagus, agar terjaminnya kebijakan pertahanan yg tdk berubah ubah walau berganti kepemimpinan. Contoh pengalaman pahitnya sdh ada yaitu MEF 1-3 . Gak berjalan penuh setelah MEF 2 & 3. Masih banyak dana sisa MEF yg blom terpakai dr total Rp. 500an T. MEF 1-3 aja dananya Rp. 500an T. Jd wajar klo 25 thn dana yg dibutuhkan 1,700 T
Masalahnya, nanti terjadi perdebatan di DPR khususnya partai oposisi. Alasannya itu artinya mengunci pemerintahan yg akan datang, utk mematuhi apa yg sdh digariskan pemerintah sekarang, alasan mereka bahwa situasi geo politik kedepan belum tentu spt apa yg direncanakan skrng. Dan alasan lainnya, pemerintah yg akan datang tentu punya program (rencana kerja) Hankam yg berbeda, namun tdk bisa berjalan krn telah dikunci oleh program kerja pemerintahan skrng.
Yg bikin ini jd heboh dan panas itu kan ibunya si paijo geseh sang corong LM itu yg merasa gak dipake lg dlm setiap perencanaan pertahanan sejak jaman pak wowo ini. …😄😄
Ya. Salaamm…🤣🤣🤣
Better prepared than nothing
Yg bisa kita lakukan adalah spekulasi geopolitik. Akan terjadi perubahan sangat besar jika Tiongkok mereformasi struktur politik dlm negeri dgn prinsip legalitas hukum dan transparansi seperti reformasi 1998 kita.
Namun sya tidak melihat ini terjadi dlm 10-30 tahun ke depan. Oligarki partai komunis china akan tetap mendukung proyeksi kekuatan militer,klaim wilayah, fakta sepihak dan keinginan menjadi superpower asia yg menyatakan negeri2 asia tenggara adalah vassal dinasti2 cina dgn meradikalisasi rakyatnya agar tetap berkuasa.
Keseimbangan kekuatan militer juga penting utk ngeback up diplomat2 kita utk menjalankan misi diplomatis.
Telatnya Hindia Belanda dlm modernisasi alutsista dan taktik dlm menghadapi potensi Jepang seharusnya jadi pelajaran.
Sayangnya yg ngaku sbg “perancang” perpres dan ngotot mengajukan UTANG 1760 T ketika dipanggil DPR utk mempresentasikan gagasannya….malah MANGKIR dan hanya kirim utusan 😣😣😣
#biasapakejoki 👎
Kalo itu ane udah tau dari awal Dhek. Yg jadi pertanyaannya postur pertahanan Indonesia itu mau dibuat gimana dengan anggaran sebesar itu?? Apakah cuman mau merampungkan sampe MEF 4, mengganti semua alutsista tua atau sekalian penambahan alutsista. Kalo ada rencana penambahan alutsista, itu sudah ada Blue Print nya gak?? Masak sekelas Panglima TNI aja gak paham konsep dasar dan tujuannya?? Pertanyaan kedua, justru Wamenhan bilangnya di rakor dengan DPR Senin kemarin itu Kemenhan cuman minta anggaran 0,8% dari PDB. Kalo 1,5% sih mungkin aja buat bayar utangnya, lah kalo 0,8% emangnya cukup?? Emang sih PDB mungkin aja naik secara kuantitas hingga 2044, tapi dengan kondisi seperti sekarang pemulihan di Indonesia aja bisa diprediksi baru 10 tahun kedepan lolos dari Covid 19 loh. Lah gimana ntar Kemenhan cara bayar utangnya kalo pendapatan aja gak cukup??
Gini mbah gatol.
Kan sdh dijelaskan pd drafnya bahwa dng dana itu yg akan dicapai adalah postur pertahanan ideal Indonesia hingga thn 2044, namun diakselerasi dlm 3 thn sampai 2024.
Postur minimal kan sdh dijalankan walau terlambat baru sampe MEF 2 yg itupun blum tuntas. Jd postur ideal inilah sekalian menuntaskan dari minimal menuju ideal..
Masalah panglima TNI tdk tau peruntukan dana itu utk apa, harusnya dipertanyakan kpd beliau mengapa pd Rapat Pimpinan TNI dng Kemenhan yang membahas sejumlah kebijakan pertahanan negara pd tgl 13 jan th 2021 beliau absen tidak hadir tanpa mengungkapkan alasan ketidak hadiran. Pd saat itulah heboh bahwa ada rencana beli Rafale dan F-15EX oleh TNI AU. Jadi lucu rasanya ketika ibunya si paijo geseh sang corong LM mengatakan petinggi TNI spt KASAU, KASAD dan KASAL tdk mengetahui usulan itu.
Mengenai Kemenhan minta anggaran 0,8% dr PDB itu maksudnya, jika disepakati 1,5% dr PDB, itu artinya, Anggaran kemenhan bertahan di 0,8% hingga 2044 sementara yg 0,7% nya alokasi utk pembayaran pinjaman. Berarti dng 0,8% itu sama spt besaran anggaran saat ini msh tetap ada anggaran pengadaan dan pemeliharaan yg bisa dijalankan pemerintahan yg akan datang walau skala minimal hingga tahun 2044.
@paijo geseh alias smilikity
Itu baru rapat dengar pendapat paklek, blom rapat pembahasannya.. jd sah saja jika diwakilkan…🤣🤣
Ya. Salaamm…😄😄😄
@mang ruski: pasca akserasi 2025-2044 itu lama. Masih akan ada kebutuhan modernisasi lagi didalamnya. Misal, akselerasi yg bakal slese tahun 2024 ada ga pespur gen 5? @bang ruski pasti paham dalam 3 tahun kedepan ga akan mudah dapetin pespur gen 5 bahkan kalopun duitnya ada. Mau ga mau dgn tantangan jaman dalam waktu tak lama kebutuhannya menjadi wajib. Dgn anggaran cuma 0.8% pada tahun berapa kita bakal beli pesawat gen 5 tsb? Duitnya darimana? Sementara 0.8% itu sebagian dah dipake buat nyicil utang, sisanya utk kebutuhan reguler utk bayar gaji, latihan, perawatan dsb jalan terus. Itu baru pespur belum item lain. Gimana tuh mang? Duit mana lagi yg mau dipake?
Maka logika yg dibangun mbah agatol memang terasa lebih masuk akal mang
Dek Taling keliru penafsirannya.
0,8% dr PDB itu adalah bagian dr 1,5% PDB anggaran pertahanan yg harus disepakati hingga 2044. Artinya ada 0,7% sisanya yg digunakan utk bayar hutang dan bunga. Sementara yg 0,8% tdk utk bayar hutang dan bungan tp anggaran departemen pertahanan yg minimal diprediksi nilainya tetap segitu sampe 2044. Jd dng program spt itu, mengunci anggaran pertahanan di posisi 1,5% PDB hingga tahun 2044. Krn menurut dephan, dng anggaran 0,8% spt saat ini saja dephan msh bisa beli pespur dan kapal frigate. Artinya hingga 2044 pastinya masih bisa neli donk, apalagi th 2044 PDB kita pastinya meningkat. Klo menurun pasti jd negara bangkrut dek. Dng PDB yg skrng saja anggaran Dephan yg 0,8% nya sdh mau mendekati 200 T.
Masalah Covid ini revovery ekonominya cepat, gak mungkinlah memakan waktu 10 tahun. Hitungannya dr mana.? Kita bisa ambil perbandingan th 2020 dng 2021 sejak vaksin sdh banyak beredar. Pertumbuhan ekonomi 2021 lebih baik pd kwartal pertama.
Beli pabrik Changbogo
ngeri kali om mau beli pabrik Changbogo..kan dimari sudah ada PAL.
bu Koni ini kan ahlinya-ahli yang pendapatnya pengen selalu benar.
katanya 1700 T adalah angaran 2020-2024…katanya sudah fix dll
@sales LeMes
Bu Koni mah gitu tabiatnya, gak bisa dibantah bro……terutama ttg keberadaan PT TMI 🕵️
Padahal instruksi presiden sangat jelas…”Tiadakan peran makelar dalam pengadaan alutsista !!!”
Tapi ini malah ada perusahaan “pengepul” yg diformalkan dan perannya dijadikan spt “rasahmronorepot” ala-ala monopoli ekspor benut lobster 🦀🦀🦀
Keberadaan PT TMI di Kemenhan itu sama dng keberadaan PT.SMF yg di bawah pembinaan dan pengawasan Menteri Keuangan paklek. Jd dr pada ngasi keuntungan broker dan mafia, mending perusahaan binaan Kemenhan yg jd brokernya, dananya jelas bisa dimanfaatkan negara. Jd sebenarnya ibunda ente sdh paham itu, hanya krn merasa gak dipake lagi dan gak dilibatkan dlm perencanaan strategis pertahanan sehingga mencari alasan yg mslah terlihat lucu dan aneh sampe maksa mau nemui menhan segala.. Ngakunya pengamat militer tetapi kok beliau merangkap corong LM ya paklek.? Luar biasa….🤣🤣
Ya. Salaamm….🤣🤣🤣
Jelas PT SMF ini BUMN kok disamakan dg PT TMI yg murni swasta…….suka gomblohi sih lu kalo komen min, ruskimin 👎👎👎
“PT Sarana Multigriya Finansial/SMF (Persero), salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah pembinaan dan pengawasan Menteri Keuangan yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan, yang menjadi motornya”
Bacanya jng cuma sepotong disitu paklek.
PT. SMI itu mendirikan PT. IIF yg sepenuhnya swasta murni. Lalu masalahnya apa dng PT. TMI.? Toh itu perusahaan didirikan oleh Yayasan Pengembangan Sumber Daya Pertahanan.
Toh sdh dijelaskan oleh kemenhan bahwa PT TMI disebutnya tidak akan melakukan kontrak dengan Kemenhan. Selain itu, PT TMI juga tidak ada kaitan dengan belanja alutsista maupun proses jual beli.
Jadi masalah utama ente dan bulek ente dengan keberadaan PT. TMI itu apa? Periuk sdh mulai oleng?
Progran alpahankam 1,700 T aja msh dlm bentuk draf usulan yg perlu proses pembahasan DPR, kok ente dan si bulek malah apriori duluan.? Ini aneh…🤣🤣
Ya. Salaamm…🤣🤣🤣
Setelah digoyang-goyang mulai ngeper si TMI….ngaku cuma jadi konsultan.
Hebat banget si TMI ini yg rekam jejak nya aja enggak ada tiba-tiba jadi “MAHA Konsultan Segala Bidang” …….padahal sudah ada KKIP tapi peran nya malah “dimandulkan”
Lagipula punya kepentingan apa ente @ruskimin belain mati-matian PT TMI…….padahal khalayak tau keberadaan PT TMI juga dari bu koni 🤣🤣🤣
#perannyamiriptguppdehkalomenurutku 🤔
Emang harus ada rekam jejaknya dulu paklek kalo mendirikan perusahaan spt itu? Atau hanya alasan yg dicari2 para broker genk bulek dan konco2 utk menjegal krn periuk sdh mulai oleng?…😄😄
Nampak banget paklek gak paham tupoksi KKIP dan apa bidang kerja PT. TMI rupanya…😄😄.
Kalo saya gak punya kepentingan dng keberadaan PT. TMI. Bagi saya jika keberadaan perusahaan itu bisa mengeliminir keberadaan broker yg merugikan knp tdk.? Toh yg diuntungkan Yayasan kemenhan. Tp sebaliknya kepentingan paklek dan bulek mulai terancam dng keberadaan perusahaan itu kan?. Buktinya, berjalan aja belum sdh komen negatif.
Wong negara mau memperkuat pertahanannya kok malah ditanya mau perang dimana.? Itukan nyeleneh namanya. Kemaren industri dalam negeri mau support PT. Pal utk pembangunan frigate sigma lanjutan, dibilang industri dalam negeri blom bisa produksi plat baja yg diinginkan, padahal BUMN tersebut sdh produksi jenis itu. Memang klo periuk sdh oleng susah utk bisa lg berpikir positif ya paklek.?…😄😄
Ya. Salaamm…🤣🤣🤣
Pinjaman dari Jepang dipake buat beli barang Korea. mau ditebas katana situ?
Ya sapa tau mau uji nyali. Ntar kalo dapet utangan dari Jepang mau dipake beli apa aja nih. Masak cuman 4 biji Fregat Mogami?? Gak sekalian Atago sama Izumo sekalian nih??
Emang boleh pake Aegis? Yg penting juga dibarengi reformasi dan regenerasi di tubuh AL kalau perlu modelling after JMSDF klau jadi joint production frigat mogami.
Jepang punya sistem mirip AEGIS pake dasar radar AESA kok. AN/SPY-1D kan masih radar PESA.
Ane sih berharap kalo anggaran bakal dinaikkan jadi 1,5% dari PDB. Tapi kalo ente bilang 0,7% dipake buat bayar utang itu terlalu gede loh Dhek Rukimin. Kalo bunganya 1% per tahun aja, itu bunganya aja cuman 222 T selama 25 Tahun loh, padahal utangan Segede itu pasti bunganya dibawah 1%. Makanya terlalu aneh kalo 0,7% dari PDB dipake buat bayar utang, itu setara 108T loh dg acuan PDB 2020 yg Segede 15.400 T. Kalo beneran 0,7% mau dipake buat bayar utang pasti udah lunas setelah 19 tahun. Coba Dhek Rukimin kasih sumber linknya dimari darimana sumbernya pembiayaan anggaran militer Indonesia jadi sebesar 1,5% dari PDB dan 0,7% buat bayar utangnya.
Sumber pembiayaan militer yg 1,5% PDB itu ya dari hutang itu tadi mbah
Kan sdh saya jelaskan diatas mbah, itu draft hitungan dr pemerintah. Angka2 itu berdasarkan asumsi optimis mereka. Tp menurut mereka itu bukan harga mati, besarannya bergantung kpd pembahasan dng DPR dan kemampuan pembiayaan pemerintah. Klo linknya ada di CNBC news mbah.
Sdh saya jelaskan jg bahwa masalahnya pemerintah skrng kan cuma sampe 2025, sementara mereka sdh mengunci anggaran sampe 2044. Tentulah akan alot di pembahasan DPR terutama dr partai yg berseberangan.
Tp harus ada win win solution agar program pertahanan yg sdh dibuat pemerintah dan dibahas bersama DPR wajib dipatuhi oleh siapapun pemerintahan selanjutnya namun jg tdk memberatkan pemerintahan mendatang.
Spt kita ketahui MEF 1-3, yg terlaksana baru MEF 1, sementara MEF 2 baru seperempat jalannya. MEF 3 blom dituntaskan sdh beralih ke postur pertahanan ideal.
Tp point yg kita harus apresiasi adalah draft belanja militer ini adalah semangat utk memperkuat pertahanan negara.
Yg jelas bukan buat perang dimana, spt kata si bulek itu yg periuknya mulai oleng….🤣🤣🤣
Ya. Salaamm….🤣🤣🤣
Kalo @ruskimin masih melempar tuduhan bahwa bu koni adalah sales alutsista dll-dll….anda melewatkan satu hal ☝️
Bu Connie adalah “salah satu tools” yg dimiliki presiden utk mengontrol kerja para PEMBANTUNYA !!!
Siapa yg bisa membocorkan draft perpres yg dijaga ketat oleh denwalsus….tentu saja bukan orang sembarangan ⚔️🛡💪
Dan bu Connie adalah “corong” utk memberi teguran halus bahwa kerja PEMBANTUNYA itu tetap dalam pantauan presiden….sesuai falsafah jawa:”Menang tanpo bolo, nglurug tanpo ngasorake 🤗😇🤗
Semoga saja Filipina membelinya dari Indonesia seperti LPD kelas Makassar.
Belum komplit ilmunya, Yg DSME aja masih tidak memuaskan hasilnya…..apalagi kita yang TOT
Sampeyan guyonan aee…😂😂😂