KEPD 350K-2 Taurus – Rudal Jelajah Jarak Menengah untuk FA-50 Fighting Eagle, Siap dalam Tiga Tahun
Berstatus sebagai jet tempu ringan, FA-50 Fighting Eagle dengan populasi 60 unit kini menjadi penempur lapis kedua di arsenal Angkatan Udara Korea Selatan – Republic of Korea Air Force (RoKAF). Menyadari bahwa penempur ini punya peran penting bagi pertahanan udara nasional, plus laris dalam pasar ekspor, maka sejumlah upgrade menjadi berkah tersendiri bagi eksistensi FA-50. Seperti dalam aspek persenjataan, FA-50 bakal lebih lethal karena nantinya mampu meluncurkan rudal jelajah KEPD-350 Taurus.
Baca juga: Jerman ‘Tolak’ Kirim Rudal Jelajah Taurus ke Ukraina, Khawatir Picu Perang Dunia Ketiga
Dikutip dari Aviationweek.com (18/10/2023), dalam perhelatan Seoul ADEX 2023/Seoul Airshow 2023, LIG Nex1 dan Taurus Systems telah menandatangani nota kesepahaman untuk pengembangan versi lebih kecil dari rudal jelajah KEPD-350 Taurus untuk dapat diluncurkan dari jet tempur bermesin tunggal FA-50 produksi Korea Aerospace Industries (KAI).
Rudal jelajah yang akan dipasangkan pada FA-50 akan masuk kategori Medium-Range Air-Launched Cruise Missile (MALCM) dan akan diberi label KEPD 350K-2. Masih dari sumber yang sama, disebut KEPD 350K-2 berbobot 2.000 pound (sekitar 907 kg) dengan jangkauan 250 mil (sekitar 402 km). Dari segi jangkauan nampak jelas, bahwa hadirnya rudal ini dipersiapkan untuk memberi tekanan pada pertahanan udara Korea Utara.
KEPD 350K-2 adalah proyek pengembangan gabungan kedua antara LIG Nex1 dan Taurus, setelah pekerjaan mereka pada versi KEPD-350K yang telah sukses diluncurkan pada tahun 2015.
Sebagai perbandingan, KEPD-350K Taurus yang kini jadi senjata andalan pada jet tempur F-15K, punya berat 1,4 ton dan dapat menyerang sasaran di jarak 500 km. High value point dan area targets menjadi ciri khas dari fitur yang ditawarkan Taurus. Obyek seperti bunker di bawah tanah, jembatan, instalasi peluncur rudal hanud, sampai kapal perang yang bersandar dapat dilibas dari jarak jauh.
#SeoulADEX Taurus Systems (JV @byMBDA/@Saab) dévoile le missile KEPD 350K-2, version « light » du KEPD 350K
➡️Conçu pour intégration sur le FA-50 de KAI
➡️Portée 400 km, poids inférieur à 1100 kg, charge utile ~300 kg pic.twitter.com/ESnHXg1HXu
— Nathan Gain (@nthn_gn) October 17, 2019
Dari bobotnya yang mencapai 1.400 kg, didalamnya terdapat hulu ledak Mephisto (Multi-Effect Penetrator, HIgh Sophisticated and Target Optimised) dengan berat 480 kg
Taurus KEPD 350 yang digunakan AU Korea Selatan pada dasarnya punya kemampuan lebih canggih disbanding Taurus KEPD milik Jerman dan Spanyol, pasalnya Taurus Korea Selatan sudah dilengkapi Rockwell Collins GPS receiver dengan Selective Availability Anti-Spoofing Module (SAASM) guna mengantipasipasi aksi jamming GPS.
Karena mendapat pesanan khusus dari Korea Selatan, Taurus Systems GmBH yang bermarkas di Jerman, sampai merelakan membuat basis produksi Taurus di Korea Selatan, dan nama perusahaan menjadi Taurus Systems Korea Co, Ltd.
Pada Oktober 2015 Taurus Systems memperkenalkan varian Taurus dengan ukuran yang lebih kecil yang diberi kode 350K-2. Taurus dengan ukuran lebih kecil diharapkan Korea Selatan untuk dipasang pada jet tempur yang lebih kecil, seperti FA-50. Karena ukuran lebih kecil, Taurus 350K-2 jarak tembaknya melorot jadi 400 km, dan kecepatan jelajah Mach 0.6 – Mach 0.9.
Presiden Taurus Systems Korea Christoffer Drevstad mengatakan bahwa pengembangan KEPD 350K-2 akan memakan waktu kurang dari tiga tahun, sehingga memudahkan KAI untuk memasukkan amunisi tersebut sebagai bagian dari portofolio persenjataan pesawat tempur ringan FA-50 dalam penjualan ekspor, selain pasar utama untuk memasok untuk AU Korea Selatan.
Sumber industri yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa ada kemungkinan KEPD 350K-2 akan menggunakan komponen lokal lebih tinggi, seperti sistem navigasi, pemandu, hulu ledak, dan mesin turbofan di KEPD 350K-2 akan dibuat oleh perusahaan Korea Selatan, yang salah satunya dilakukan untuk menghindari kontrol ekspor yang ketat dari pemerintah Jerman dan AS. (Bayu Pamungkas)
Sangat mengerikan senjata seperti ini dipasang pada Pespur lightweigh seperti ini. Akan sangat bagus jika Indonesia juga membelinya.
@Aa
LIG Nex1 perusahaan swasta bro. profesionalitas diatas segalanya.
Kita adalah BUMN, kepentingan diatas segalanya.
jauh beda
Karena indo memakai Rafale, maka akan memakai SCALP-EG yang sudah battle pulpen.
kemampuannya kurang lebih sama dengan Taurus
Korsel sdh terlihat dampak kerjasama dalam membuat rudal Taurus versi KorSel…Indo ToT rudal C705 malah mendem ga ada kabar lg..