Kendaraan Amfibi Terbesar di Indonesia, PTS-10 Masih Terawat dengan Baik
|Mengetahui kondisi alutsista tua yang masih terawat dan mampu beroperasi, menjadi berita yang dinantikan netizen. Seperti Dinas Penerangan (Dispen) Korps Marinir yang belum lama ini mewartakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan kendaraan amfbi PTS-10 di Garase Ranpur Batalyon KAPA – Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (YonKapa) 2 Mar Kesatrian Marinir Soepraptono, Ujung Surabaya, Kamis (26/01/2023).
Baca juga: “Jarang Muncul,” Rantis Amfibi ‘Terbesar’ PTS-10 Korps Marinir dalam Kondisi Terawat
Dari laman Instagram Resimen Kavaleri 2 Marinir, disebutkan pemeliharaan kesiapan kendaraan tempur merupakan hal yang wajib, pemeliharaan ini fokus pada ranpur Kapa PTS, pengecekan dilaksanakan meliputi sistem kemudi, kelistrikan, tekanan oli, roda jalan, kondisi aki dan pengapian ranpur, dengan pengecekan ini dapat diketahui sistem yang terdapat di alutsista tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Komandan Batalyon Kapa 2 Marinir Mayor Mar Imam Wahyudi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan program rutin satuan dalam memperpanjang usia pakai alutsista yang dimiliki Batalyon Kapa 2 Marinir dan menjaga kemampuan mobilitas kendaraan tempur, sehingga dapat membantu tugas pokok Korps Marinir sebagai pasukan pendarat.
View this post on Instagram
Dirunut dari sejarahnya, PTS-10 atau dalam bahasa Rusia (Plavayushchij Transportyer – Sryednyj)-10 adalah kendaraan angkut amfibi ukuran sedang yang dibuat pada era Uni Soviet. Persisnya PTS-10 dibuat oleh pabrik State Soviet Factories pada awal 1965. Berbeda dengan K-61 yang tiba di Indonesia pada dekade 60-an untuk menyongsong Operasi Trikora, maka PTS-10 tiba di Indonesia pada dekade 90-an, yaitu bersamaan dengan periode kedatangan panser amfibi BTR-50PK dari Ukraina.
PTS-10 dapat membawa muatan seberat 10 ton atau 75 pasukan Marinir bersenjata lengkap, jelas menjadi keunggulan komparatif dari PTS-10 yang tiada tanding. Sebagai contoh, truk 2,5 ton sekelas Mercedes Benz Unimog dapat dibawa dengan mudah oleh PTS-10.
Mengandalkan mesin diesel A-712P V12 , PTS-10 dapat melaju dengan kecepatan di air hingga 11,5 km per jam untuk maju, sementara 5 km per jam untuk mundur. Untuk kecepatan gerak di darat (jalan raya) adalah 42 Km per jam dan kecepatan di medan off road rata-rata 27 km per jam.
Baca juga: PTS-4 – Rantis Angkut Amfibi Multiguna, Dibangun dari Pengembangan PTS-10
Dengan panjang hampir 12 meter dan lebar 3,32 meter, tak pelak PTS-10 masih menyandang predikat kendaraan amfibi terbesar di Indonesia. (Haryo Adjie)