Kelvin Hughes Pasok Radar Surveillance Permukaan Untuk Korps Marinir TNI AL
|Setelah tahun lalu mendapatkan perkuatan berupa Digital Direction Finder (DDF 550), kini masih terkait elektronika, Korps Marinir TNI AL dikabarkan telah mendapatkan alutsista baru berupa radar portable atau Ground Surveyland Radar System (GSRS) besutan Kelvin Hughes, manufaktur sistem mobile surveillance dari Inggris.
Baca juga: Pelatihan DDF 550 Tuntas, Korps Marinir Kini Siap Laksanakan Perang Elektronika
Yang menjadi fokus obyek pantauan dari radar ini berbeda denbgan radar intai udara, melainkan lebih untuk menciptakan Zona Clearing Alarm yang dapat mendeteksi musuh yang masuk wilayah tertentu dengan membentuk parimeter. Sistem radar portable ini dirancang untuk memantau pergerakan obyek di permukaan (darat). Prinsip yang ditawarkan mencakup deteksi, pengenalan dan identifikasi pada sasaran. Yang jadi obyek pantau termasuk kendaraan bergerak dan personel dalam coverage 360 derajat.
Kelvin Hughes sendiri bukan nama baru dalam jagad alutsista, dari situs resminya disebutkan manufaktur ini pernah meramaikan ajang Indo Defence 2014 dan Indo Defence 2016. Saat itu yang ditawarkan ke Indonesia adalah SharpEye, jenis ligtweight radar yang bisa dipasang pada dudukan di kendaraan sekelas jip.
SharpEye mengusunng azas dopler dalam prosesnya dan berjalan di frekuensi X band 9.2 – 9.5 Ghz. Fitur yang ditawarkan berupa resistant jamming dan interference. Dilihat dari spesifikasi, SharEye memakai konsumsi tenaga 150 watt. Jangkauan deteksi maksimum radar ini mencapai 44 km, sementara untuk deteksi obyek berupa kendaraan dapat diendus pada jarak 15 km, sementara obyek berupa personel (berjalan kaki) mulai dari jarak 5 km, dengan akurasi mencapai 5 meter.
Secara simultan, SharpEye dapat mendeteksi sampai 128 sasaran. Dengan standar ketahanan IP67, temperatur pengoperasian radar ini ada di rentang -25 sampai 55 derajat. Tipe antena yang digunakan adalah rotating array 522 mm. Secara keseluruhan bobot sistem SharpEye mencapai 20 kg. Secara teori, SharpEye dapat dioperasikan sampai 30 ribu jam pemakaian.
Baca juga: SQUIRE: Radar Manpack Untuk Gelar Operasi Taktis di Wilayah Perbatasan
Dengan desain yang modular, SharpEye terbilang cepat untuk dibongkar pasang, terdiri dari komponen intergrated tranceiver, integrated GPS, fast radar power up dan simple mounting, maka sistem radar dapat dipersiapkan dalam waktu hanya 25 detik oleh awak yang terlatih.
Seperti dikutip dari situs tnial.mil.id (13/2/2018), disebutkan 20 prajurit Korps Marinir telah mengikuti pembukaan pelatihan radar dari Kelvin Hughes. Pelatihan radar diikuti oleh 20 personel terdiri dari Brigif-1Mar 4 personil, Brigif-2 Mar 4 personel, Brigif-3 Mar 4 personel, Menart-1 Mar 4 personel dan Menart-2 Mar 4 personel, kepelatihan ini akan berlangsung selama empat hari dari tanggal 12 sampai 15 Februari 2018 dengan Ketua Pelaksana Danyonif-4 Mar Letkol Mar Didik Iwan Supriyanto. Radar yang diakuisisi ini terdiri dari 5 set mobile (dalam kendaraan) dan 5 set portable yang akan didistribusikan masing-masing 1 set (mobile maupun portable) ke Brigif-1 Mar, Brigif-2 Mar, Brigif-3 Mar, Menart-1 Mar dan Menart-2 Mar. (Gilang Perdana)
Sukhoi sudah ditandatangani kemarin tanggal 14
Kedepan ada pasukan siluman dong supaya ga kedeteksi radar. Hehe
Korps Marinir, selangkah lebih maju…!!!
Jakarta juga lebih maju kotanya (maju kelaut)…karena telah direklamasi !!!