Kawasaki Tampilkan Konsep Kapal Selam dengan VLS untuk Angkatan Laut Jepang

Ketika Korea Utara telah meluncurkan kapal selam diesel listrik “Hero Kim Gun-ok” (Sinpo class) dengan kemampuan melncurkan rudal balistik secara Vertical Launching System (VLS), maka menjadi ‘peringatan’ bagi Jepang untuk melengkapai armada kapal selamnya dengan kemampuan serupa. Seperti belum lama ini Kawasaki Heavy Industries (KHI) meluncurkan konsep kapal selam VLS baru untuk Angkatan Laut Jepang.

Baca juga: Sinpo Class – Kapal Selam Diesel Listrik Korea Utara dengan VLS di Conning Tower

Dilansir Navalnews.com, konsep kapal selam VLS Jepang dipersiapkan untuk menandingi kemampuan armada laut Cina dan Korea Utara. Konsep kapal selam VLS ini akan dikembangkan dari basis kapal selam Taigei class. Disebut bahwa VLS kemungkinan akan ditempatkan di antara menara (conning tower) dan bagian haluan.

Nantinya kapal selam diesel listrik ber-VLS ini akan menggantikan kelas selam Taigei class, yang notabene merupakan kapal selam terbaru di armada Angkatan Laut Jepang. Konsep kapal selam ini ditampilan KHI dalam studi yang digelar bersama Kementerian Pertahanan Jepang mengenai pemuatan rudal di kapal selam.

On December 12, 2023, Kawasaki Heavy Industry (KHI) which is one of the leading defense company in Japan, unveiled its new submarine concept for the JMSDF. The design features vertical launch systems (VLS) 🇯🇵🚀
Read the story by @japanesepatrio6 🔗👇https://t.co/ErWv89ht3L

— Naval News (@navalnewscom) December 17, 2023

Navalnews menyebut kapal selam masa depan Jepang ini akan menampilkan teknologi siluman yang tinggi, kemampuan deteksi modern, kemampuan manuver yang lebih baik, dan teknologi penghilangan karbon dioksida.

Jepang sejauh ini telah memulai program kapal selam yang signifikan untuk meningkatkan kemampuannya guna mengimbangi pertumbuhan armada kapal selam Cina dan untuk memantau pergerakan kapal selam Korea Utara dengan lebih baik.

Buku Putih Pertahanan Jepang tahun 2023 mencatat bahwa armada kapal selam Cina bertambah dari 40 unit pada tahun 2013 dan menjadi 57 unit pada tahun 2022. Kapal selam Cina juga mungkin telah menyusup ke perairan Jepang, dan Reuters melaporkan pada bulan September 2021 bahwa Angkatan Laut Jepang mengidentifikasi dugaan kapal selam dan kapal perusak Cina berada di luar perairan teritorial lepas Pulau Amani.

Belum diketahui persis rudal yang nantinya akan dipasang pada kapal selam VLS, bisa merupakan rudal jelajah anti kapal atau rudal balistik, seperti yang digunakan kapal selam Korea Selatan – Dosan Ahn Changho class, mampu menembakkan enam rudal balistik.

Saat ini Jepang telah meluncurkan versi upgrade dari rudal anti kapal Mistsubishi Type 12 yang diproduksi di dalam negeri dan memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer, serta rudal buatan luar negeri seperti rudal jelajah Tomahawk yang telah dipesan dari Amerika Serikat. Kedua rudal jelajah tersebyt dapat diluncurkan secara VLS dari kapal selam. Adopsi sistem VLS memungkinkan lebih banyak rudal diluncurkan dibandingkan metode peluncuran tradisional lewat tabung torpedo.

Korea Selatan Kembangkan VLS di Kapal Selam yang Mampu Luncurkan Rudal Balistik Seberat 10 Ton

Keputusan pemerintah untuk melengkapi kapal selam dengan VLS bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serangan baliknya. Dengan meluncurkan rudal dari bawah laut, Jepang bakal mampu menyerang lokasi peluncuran rudal musuh dan memperkuat kemampuan pencegahannya. (Gilang Perdana)