Kata Menhan Malaysia: “Kami Tidak Tertarik Akuisisi Frigat HMAS ANZAC Australia”
|Lantaran pensiun muda tapi masih strong, maka bisa ditebak, bahwa frigat HMAS ANZAC akan dilirik oleh negara-negara sahabat Australia di utara. Dan biasanya ada saja yang mendorong pihak internal di dalam negeri yang bersangkutan untuk mencoba menawar kapal perang tersebut. Setelah rumor frigat HMAS ANZAC (FFH 150), yang akan dijual ke Filipina, kini ada kabar datang dari neger jiran yang diam-diam sempat menganalisa untuk mengakuisisi HMAS ANZAC.
Seperti dikutip Defence Security Asia (24/6/2024), Kementerian Pertahanan Malaysia menyatakan tidak tertarik untuk mengakuisisi frigat HMAS ANZAC yang dinonaktifkan oleh Angkatan Laut Australia (RAN) pada Mei lalu. Hal ini diklarifikasi oleh Menteri Pertahanan Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin dalam sidang parlemen.
Khaled Nordin menyatakan bahwa HMAS Anzac berbobot 3.600 ton tidak ideal untuk penggunaan sementara di Angkatan Laut Malaysia (TLDM). “Setelah melalui pertimbangan yang matang, pihak angkatan laut menyimpulkan bahwa HMAS Anzac tidak sesuai karena permasalahan seperti perbedaan standar peralatan dan tingginya biaya pengadaan, yang kesemuanya tidak menguntungkan pemerintah.”
“Meski berstatus kapal perang bekas, namun bukan berarti HMAS ANZAC akan langsung dapat beroperasi ketikab dibeli. Proses pengadaannya diperkirakan akan memakan waktu lama, hingga tahun 2027, yang mana pada saat itu kami sudah dilengkapi dengan dua unit frigat/LCS (Littoral Combat Ship) Maharaja Lela class yang akan diserahkan ke angkatan laut dan mulai beroperasi pada tahun 2027,” ujarnya.
Selain itu, Mohamed Khaled menyebutkan bahwa pemerintah baru-baru ini membeli tiga unit Littoral Mission Ships (LMS) dari Turki, yang diharapkan selesai pada akhir tahun 2027.
Setelah Tujuh Tahun Tertunda, Frigat Malaysia KD Maharaja Lela 2501 Akhirnya Menyentuh Air
Mengakuisisi HMAS ANZAC ke Malaysia akan meningkatkan kemampuan maritim mereka. Secara strategis, penyerahan HMAS ANZAC akan meningkatkan proyeksi kekuatan dan keamanan maritim bagi angkatan laut negara penerima.Kemampuan jangka panjangnya ideal untuk patroli ekstensif dan penting untuk mengamankan perairan teritorial dan zona ekonomi eksklusif dari ancaman seperti pembajakan dan penangkapan ikan ilegal.
Terlepas dari analisis pembelian yang telah dilakukan Kementerian Pertahanan Malaysia, pada dasarnya Australia tidak berencana untuk menjual frigat HMAS ANZAC. “HMAS ANZAC tidak layak untuk dijual, sebagain atau mayoritas suku cadang dari frigat ini akan ditambahkan ke rantai pasokan untuk mendukung platform yang tersisa di kelas tersebut,” menurut pernyataan dari juru bicara Kementerian Pertahanan Australia pada 30 Mei 2024.
ANZAC class dibangun dari desain MEKO200 oleh Tenix Defence Systems, frigat ini mengandalkan meriam MK45 kaliber 127 mm pada haluan, rudal anti kapal Harpoon 2×4 dan rudal hanud Sea Sparrow dan Evolved Sea Sparrow dalam peluncur VLS (Vertical Launching System). Sementara bekal senjata aspek bawah laut terdiri dari dua triple tube torpedo MK32 kaliber 324 mm. (Gilang Perdana)
Pada dekade 80-an Indonesia juga pernah menerima kapal perang second dari Aussie, walaupun 4 tahun lalu yaitu tahun 2020 telah terjual 2 unit frigate OHP (Adelaide class) ke Chile, mungkin Anzac class ini bisa jadi “peluang” kita utk mengakuisisinya apabila pihak Aussie mau menjualnya
Kata yang punya fregat :
Kami juga tdk menawarkan. Takut ga dibayar malaysia
Gengsi tinggi, duit sulit, Malaysia 😌
Progran FREMM itu berbenturan dengan program AH140..
untungnya ada tawaran manis taon de revel jadi Italiano gak terlalu kecewa
Maaf mas, kami bukan Melayu.. kami bangsa Indonesia…
Sama dengan negeri Melayu Selatan. Kontrak FREMM masih bulat saja.
Inti dari statemen mereka adalah.. “kami tidak tertarik karena kami tidak punya uang”. Lcs pesan 6 biji, udah 12 tahun blm ada yg jadi. Pesan ada class downgrade dari turki msh blm aktif kontraknya….
Tapi kalau dihibahkan full set siap tempur mau. Siapa juga yang nawarin.