Update Drone KamikazeKlik di Atas

Kata KSAU: “TNI AU Akan Kedatangan (Tambahan) Jet Latih Tempur T-50i Golden Eagle pada 2025”

Kilas balik ke 20 Juli 2021, saat itu Korea Aerospace Industries (KAI) mengumumkan telah menandatangani kontrak pengadaan tambahan untuk jet tempur taktis/latih tempur T-50i dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia.

Baca juga: KAI Umumkan Kontrak Pengadaan Enam Unit Jet Latih Tempur T-50i untuk Indonesia

Dari kontrak tersebut, KAI akan mengekspor enam unit T-50i dan paket dukungan lanjutan untuk pengoperasian pesawat ke Indonesia. Nilai kontrak disebut mencapai 274,488 miliar won (US$240 juta) dengan periode kontrak efektif mulai 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024.

Dan kembali ke saat ini, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan pihaknya akan kedatangan beberapa unit pesawat tempur T-50i pada tahun 2025.

“Saya sudah melihat sendiri ke KAI, bagus sekali dan ini sudah kita gunakan juga pesawat ini, dan kita akan mendapatkan lagi mulai dari kedatangannya di tahun 2025-2026,” kata Tonny saat membuka acara forum diskusi bertajuk “Sambung Rasa” dengan para pemimpin redaksi media massa di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

Dalam sambutannya, KSAU tidak menjelaskan berapa unit pesawat yang akan datang pada periode 2025-2026 mendatang.

Di periode sebelumnya, KAI telah menjual 16 unit T-50i Golden Eagle ke Indonesia pada 25 Mei 2011. Semua pesawat itu di kirim ke Indonesia secara bertahap, mulai September 2013 hingga Februari 2014. Pesawat ini akan digunakan sebagai pesawat latih calon penerbang tempur di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi.

Delapan pesawat memiliki warna biru dan kuning khas tim aerobatik legendaris TNI AU Elang Biru. Sementara delapan pesawat lagi berwarna kamuflase hijau khas misi tempur.

Kemudian ada kontrak lanjutan pada 8 November 2018, yaitu untuk pemasangan sistem radar dan senapan mesin gatlin gun Vulcan M197 kaliber 20 mm di armada T-50i TNI AU.

Selama dioperasikan oleh TNI AU, ada tiga insiden kecelakaan yang terjadi terkait T-50i Golden Eagle. Indonesia punya tempat tersendiri dalam sejarah T-50 Golden Eagle, pasalnya Indonesia merupakan pembeli ekspor pertama jet latih tempur buatan Korea Selatan ini.

Pilih Radar untuk T-50i Golden Eagle TNI AU? Antara ELM-2032 atau AN/APG-67

Dari sejarahnya, T-50 hadir atas kebutuhan Angkatan Udara Korea Selatan yang memerlukan jet latih canggih untuk menggantikan jet latih sebelumnya, seperti Cessna T-37 dan Northrop T-38. Pesawat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelatihan pilot Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF) yang akan menerbangkan pesawat tempur generasi keempat seperti F-16 Fighting Falcon.

KAI bekerja sama dengan Lockheed Martin, perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan asal Amerika Serikat. Lockheed Martin berkontribusi pada desain dan teknologi, termasuk teknologi yang diadopsi dari F-16. (Gilang Perdana)

Ikuti Indonesia, Thailand Juga Pesan Tambahan Dua Unit Jet Latih Tempur T-50TH

10 Comments