Kata CEO Bombardier: “Keputusan untuk Meninjau Ulang Pembelian F-35A Bisa Jadi Bumerang Buat Kanada”

Eric Martel

Buntut dari kebijakan AS yang dianggap tidak bersahabat, membuat Kanada khawatir akan nasib 88 unit F-35A yang tengah dipesan dari Lockheed Martin. Kalangan pengamat pertahanan di Kanada telah menyatakan kekhawatiran tentang akuisisi jet tempur generasi kelima F-35 Amerika yang sedang berlangsung dan untuk mempertimbangkan apakah pemerintah harus membatalkan kesepakatan tersebut.

Baca juga: Gegara Pernyataan Donald Trump, Kanada Gusar Atas Kelanjutan Akuisisi Jet Tempur F-35A Lightning II

Masih terkait dengan kontroversi atas kebijakan luar negeri yang dicetuskan Presiden AS Donald Trump, manufaktur dirgantara kenamaan asal Kanada, Bombardier memperingatkan bahwa upaya peninjauan (termasuk pembatalan) atas pesanan jet tempur stealth F-35A dapart menjadi bumerang.

Seperti dikutip Bloomberg News (17/3/2025), Eric Martel sebagai CEO Bombardier menyuarakan kekhawatiran tentang keputusan Kanada untuk meninjau kontrak pembelian puluhan jet tempur F-35A dari Lockheed Martin Corp.

“Membatalkan F-35 mungkin merupakan ide yang bagus, tetapi kita perlu memikirkannya lebih mendalam,” kata Martel kepada audiens bisnis di Montreal. “Kita memiliki kontrak dengan Pentagon. Apakah akan ada timbal balik dan risiko di sana?”

Bombardier telah berinvestasi dalam beberapa tahun terakhir di unit pertahanannya, yang mengubah jet bisnis menjadi pesawat intai militer. Perusahaan itu memiliki dua kontrak dengan pemerintah AS, satu untuk pesawat komunikasi dan satu lagi untuk pesawat pengintai.

Perdana Menteri Kanada yang baru Mark Carney memerintahkan peninjauan ulang perjanjian pembelian F-35, kesepakatan senilai US$19 miliar (US$13,3 miliar) untuk 88 jet yang diselesaikan pada tahun 2023. “Kesepakatan tersebut belum dibatalkan, tetapi pemerintah perlu memastikan bahwa kontrak dalam bentuknya saat ini adalah yang terbaik bagi kepentingan warga Kanada dan Angkatan Bersenjata Kanada,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan.

Kanada Resmi Order 88 Unit F-35A Lightning II Senilai US$19 Miliar

Awal bulan ini, Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif sebesar 25 persen atas impor barang-barang Kanada yang tidak termasuk dalam Perjanjian AS-Meksiko-Kanada, dan menambahkan pajak impor sebesar 25 persen untuk produk aluminium dan baja.

Trump bahkan berulang kali mengatakan bahwa ia yakin Kanada harus menjadi negara bagian AS, yakni menjadi Negara Bagian ke-51. “Trump tidak salah dalam segala hal,” kata Martel yang terkesan pasrah. “Kami telah bersembunyi di balik kakak kami untuk sementara waktu, dan kami sepenuhnya bergantung padanya secara militer.”

Meski Diproduksi Perusahaan Kanada, Ini Sebab Ekspor Ranpur Stryker 8×8 Tetap dalam Kendali AS

Pada tahun 2023, Kanada menyelesaikan kesepakatan untuk memesan sebanyak 16 pesawat pengintai militer dari Boeing Co. sebagai bagian dari investasi senilai lebih dari US$7 miliar, menolak proposal Bombardier yang bersaing.

Bombardier memiliki rantai pasokan rumit yang mencakup manufaktur di AS dan Meksiko dengan lebih dari 2.800 pemasok yang berbasis di AS di 47 negara bagian. Suku cadang dan sistem buatan AS merupakan bagian penting dari biaya pesawatnya.

Global 7500, jet andalan Bombardier, memiliki sayap yang dibuat di Texas, avionik dari Iowa, dan motor yang dibuat di Indiana. Lebih dari separuh biaya pembuatannya terkait dengan manufaktur AS, tetapi perakitan dan penyelesaiannya dilakukan di Kanada, yang membuat jet tersebut dikenakan tarif. Dua pertiga ekspor industri kedirgantaraan Kanada bergantung pada pasar AS, kata Martel.

AU Swedia Kirim Unit Perdana Bombardier Global 6000 yang Akan Dikoversi Jadi GlobalEye AEW&C

Bombardier tidak secara langsung terlibat dalam pengembangan F-35. Namun, beberapa perusahaan asal Kanada memang ikut serta dalam program Joint Strike Fighter (JSF) yang melahirkan F-35. Kanada adalah salah satu mitra awal dalam program ini, dan industri pertahanan Kanada mendapat kontrak untuk memasok komponen tertentu.

Beberapa perusahaan Kanada yang berkontribusi dalam program F-35 antara lain, Magellan Aerospace, memproduksi komponen struktural seperti tailpipes (saluran ekor) dan titanium frame, Héroux-Devtek, terlibat dalam pembuatan sistem landing gear, Avcorp Industries, ikut memproduksi bagian sayap dan struktur pesawat, dan Pratt & Whitney Canada yang terlibat dalam produksi komponen mesin F135 yang digunakan pada F-35.

Bombardier sendiri lebih dikenal sebagai produsen pesawat komersial dan bisnis jet, serta pernah memiliki divisi pesawat militer seperti pesawat latih CT-114 Tutor (digunakan oleh Snowbirds) dan pesawat pengintai Bombardier Challenger 650 ARTEMIS. Namun, mereka tidak terlibat dalam produksi langsung untuk proyek F-35. (Gilang Perdana)

Drone Kombatan Asal Turki, Bayraktar TB2 Terkena Embargo Komponen Vital dari Kanada

One Comment