Kata Awak Tank Ukraina: “MBT Abrams Justru Membahayakan Nyawa Kami”
|Setelah pengakuan awak Main Battle Tank (MBT) M1A1 Abrams Ukraina yang dituangkan dalam berita oleh Business Insider (8/5/2024), yang menyebut mereka tidak menemukan keunggulan Abrams dalam pertempuran ‘tank-on-tank’ atau tank lawan tank, kini ada lagi kabar yang mungkin bisa membuat Pentagon meradang, yakni komentar dari awak MBT Abrams Ukraina yang menyebut bahwa MBT yang battle proven di Perang Teluk itu justru membuat nyawa pasukan Ukraina yang mengawakinya terancam.
Baca juga: Kata Awak Tank Ukraina: “MBT Abrams Tidak Memadai untuk Pertempuran Tank on Tank”
Awak MBT Abrams Ukraina mengatakan kepada CNN.com (29/5/2024), tentang serangkaian kelemahan dan kekurangan monster lapis baja tersebut, sehingga menimbulkan keraguan akan kegunaannya di garis depan peperangan. Seperti diketahui, MBT M1A1 Abrams adalah hasil donasi yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden sebagai bukti “komitmen Amerika Serikat yang abadi dan tidak pernah padam terhadap Ukraina.”
Jurnalis CNN adalah reporter pertama yang melihat M1 Abrams di Ukraina, di lokasi di timur negara itu, di mana sekitar enam unit Abrams terlihat bersembunyi di balik kamuflase dedaunan.
Para awak Abrams yang dilatih di Jerman mengatakan bahwa MBT senilai $10 juta yang digunakan di Irak melawan pasukan Saddam Hussein, tidak memiliki lapisan pelindung yang dapat menghentikan senjata modern dari kavaleri Rusia. “Armornya tidak cukup untuk saat ini,” kata salah satu pengawak Abrams, yang bertanda panggilan Joker. “Itu tidak melindungi kru. Sungguh, hari ini adalah perang drone. Jadi sekarang, ketika tank ini meluncur, mereka (Rusia) selalu mencoba untuk memukulnya.”
Rekannya, Dnipro, menambahkan bahwa mereka adalah “target nomor satu Rusia untuk dihancurkan.”
M1A1SA Abrams on exhibition of SMO trophies in Moscow pic.twitter.com/ChNPo6lGgs
— Vitaly Kuzmin (@vitalyvk) May 16, 2024
“Tanpa pertahanan, awak Abrams tidak akan bisa bertahan di medan perang,” katanya.
Para awak menunjukkan kepada CNN upaya mereka untuk memasang proteksi lapis baja aktif pada satu tank yang rusak. Mereka menggunakan pelat bahan peledak plastik yang ketika terkena peluru, akan meledak dan memberikan perlindungan terhadap ledakan.
Ke-31 unit M1A1 Abrams yang dikerahkan ke Ukraina terlibat di dekat garis depan di timur, menurut pejabat di 47th Separate Mechanized Brigade, yang mengoperasikan Abrams. Permintaan Ukraina untuk Abrams, sempat memicu perdebatan signifikan pada awal tahun 2023, karena Abrams memiliki rantai pasokan yang kompleks, beberapa versi bahkan menggunakan bahan bakar jet.
Pejabat Pentagon mengatakan pada bulan April bahwa Abrams ditarik kembali dari garis depan karena ancaman serangan drone Rusia, meskipun pasukan dari 47th Separate Mechanized Brigade mengatakan beberapa masih beraksi di garis depan.
Awak tank Ukraina telah mempelajari keterbatasan Abrams melalui pertempuran sengit di sekitar kota Avdiivka, yang akhirnya dikuasai Rusia pada bulan Februari. Seorang pengemudi Abrams bahkan kehilangan satu kakinya ketika proteksi di Abrams berhasil ditembus. Namun bukan hanya inovasi yang melumpuhkan tank-tank tersebut, tampaknya ada juga masalah teknis.
Salah satunya, yang diparkir di bawah pohon, hampir tidak bisa bergerak selama kunjungan CNN, hal itu karena masalah mesin, meskipun kendaraan tersebut baru saja dikirim dari Polandia. Awak Abrams Ukraina juga mengeluhkan bagaimana, saat hujan atau kabut, kondensasi dapat ‘menggoreng’ barang elektronik di dalam kendaraan.
Diserang Drone Kamikaze Rusia, MBT M1A1 Abrams SA Ukraina Rontok Perdana
Amunisi juga menjadi masalah, seperti halnya di tempat lain di garis depan Ukraina. Mereka mengatakan sepertinya mereka memiliki tipe yang salah untuk pertarungan yang mereka jalani. “Kami lebih sering bekerja sebagai artileri.”
Kinerja buruk MBT Abrams telah diejek oleh para analis Rusia, yang menjulukinya sebagai “kaleng kosong.” Salah satu unit Abrams yang ditangkap oleh pasukan Rusia dan, rusak, dipamerkan dan menjadi ikon di Victory Park, Moskow.
Bagi awak Abrams, setiap keterlambatan peralatan atau bantuan akan mengorbankan nyawa teman-temannya. “Saya hanya punya satu pertanyaan,” kata Joker tentang bantuan dari AS. “Mengapa ini memakan waktu lama dan (datang) sebagian? Kita kehilangan waktu. Ini adalah kematian bagi kami.” (Bayu Pamungkas)
Duel dengan MBT T-72B3 Rusia, M1A1 Abrams Ukraina ‘Tumbang’ dengan Tembakan Pertama
Jelas beda dengan versi full combat milik negara aslinya.
lapisan cobam aja gak pakai, malah makai lapisan kontakt milik ukraina sendiri.
contoh pada perang teluk AS vs Irak yang menang telak dalam battle tank
bukti alutsista barat emang rongsok endingnya malah menuh²in garasib aka. showroom nya Tsar Putin Al-Moskowi aja…bwahaha
terus tank apa yg cocok ? koq ga d ceritaiin
Zelensky aja yang suruh maju perang di garis depan. Lah, penampilannya udah persis tentara gitu kok. Dikesankan brewok kumis gak sempat terurus, anti klimis, kemana- mana pakai t shirt tactical, sepatu anti sepatu resmi, selalu sepatu tactical, celana tactical banyak kantong2nya isinya apaan tu. Jangan2 permen. Pasti pakai mode stylist dia tu, atas masukan majikannya.
Naah kan kaleng kosong, perang Ukro membuka aslinya produk2 barat, salesnya promo berlebihan, harga selangit, salah dikit maen embargo, beda ama produk Ruskie, murah meriah, gahar, bebas nembak kemana aje😁
Versi basic, tanpa pelindung apa pun, jelas habis dilalap si kornet.
sama seperti leopard 2 yang telanjang tanpa pelindung apapun.
beda jauh dengan versi yang digunakan negara aslinya
nah tuh…kmrn dulu ada yg bilang begitu Abrams datang Ukraina bisa langsung merangsek bahkan ke Moscow hancurkan Rusia, ternyata Abrams malah sembunyi manis ngiyup dibawah pepohonan ganti tugas sebagai artileri swa sembunyi
Pembelian FFBNW itu ibarat beli nasi kotak tapi belinya nyicil beli kotaknya dulu. Beli nasi, ayam goreng dan sayur menyusul. Yang mau makan udah kelaparan tapi yang datang baru kotaknya saja.
Itu menggambarkan akibat dari pengadaan yang setengah hati. Proteksi yang lemah, suku cadang yang tidak lengkap, jumlah yang terlalu sedikit.
Indonesia harus belajar dari kasus ini.
FFBNW yang selalu jadi tradisi hendaknya ditinggalkan. Pembelian radar, counter measure, amunisi dan rudal serta torpedo hendaknya selalu menyertai setiap pengadaan kapal perang, kapal selam dan pesawat tempur serta helikopter dan bukan menyusul setelah platform tersebut diterima.
untung gk kebeli. apalagi australia sdh beli. apa cocok utk menyerang Indonesia? :))