KASRAT 4×4 – Truk Amfibi Korps Marinir dengan Lambung Baja yang Mampu Melaju Kencang di Air
|Kilas balik di tahun 2004, Citro Subono, perwira Korps Marinir yang saat itu berpangkat Kapten membuat gebrakan dengan meluncurkan prototipe JASGU (Jip Amfibi Serba Guna). JASGU terbilang rantis yang banyak dibicarakan orang, pasalnya rancang bangun dan produksinya memang hanya melibatkan SDM lokal. Dan selang 10 tahun kemudian, Citro Subono dengan pangkat Letnan Kolonel, menciptakan kembali sosok rantis amfibi serba guna dengan ukuran dan kapasitas lebih besar, atau layak bila disebut sebagai Truk Amfibi Serba Guna (TASGU).
Baca juga: Ini Dia! Truk Amfibi Serba Guna Rancangan Dislitbangal
Saat menciptakan TASGU, Citro Subono adalah peneliti di Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut (Dislitbangal), dan kini di tahun 2020, Citro Subono yang telah berpangkat Kolonel dan menjabat Komandan Resimen Bantuan Tempur 2 Marinir (Danmenbanpur 2 Mar), rupanya tak berhenti dalam penciptaan wahana amfibi. Persisnya, Citro Subono kembali merilis prototipe apa yang disebutnya sebagai Kendaraan Amfibi Serbaguna Pendarat (KASRAT). KASRAT sendiri berwujud truk dan merupakan bentuk pengembangan dari TASGU.
Dari lama situs marinir.tnial.mil.id, Citro Subono menyebut, bahwa KASRAT sejatinya dikembangkan untuk kemandirian alutsista dalam negeri secara fisik, dimana perancang dan pembuatnya adalah prajurit-prajurit Korps Marinir sehingga diharapkan ke depan akan mampu meningkatkan kualitas dan tugas unsur Angkutan Korps Marinir secara optimal dalam pengembangan organisasi satuan yang baru, yaitu Resimen Angkutan Marinir untuk mendukung tugas pokok Korps Marinir.
Tentang sosok KASRAT, dapur pacu rantis amfibi disokong mesin Isuzu Elf NKR 71 4×4 dengan 125 PS 5100 cc. Untuk mendukung aktivitas amfibi, rantis ini menggunakan dua buah mesin cummins mercruiser 400 HP dan dua stem drive propeller. Dari aspek kecepatan di air, KASRAT dapat melaju 12 knots atau setara 25 km per jam. Sementara jika melaju di darat, KASRAT dapat melesat sampai kecepatan 120 km per jam.
Kepada Indomiliter.com, Pasintel Menbanpur 2 Marinir Letkol Mar. Yosafat R. Haryadi mengatakan, “salah satu keunikan rantis amfibi ini terletak dari penggunaan material lambung berbahan baja. Meski baja relatif berat, namun KASRAT ini dapat melaju cukup cepat di air.” Yosafat berpendapat, bahwa penggunaan lambung baja ini penting, mengingat dalam operasi pendaratan atau saat mengarung di sungai, rantis ini harus tahan terhadap potensi benturan dari benda keras. “Misalkan saat wahana ini menabrak gelondongan kayu, atau material baja lain, bila lambung menggunakan bahan fiber pasti langsung ambyarr,” ujar Yosafat.
Saat ini, KASRAT masih dalam rangkaian uji coba di air danau, rencananya dalam dua sampai tiga bulan kedepan, KASRAT akan diuji di air laut, untuk tujuan tersebut, KASRAT kabarnya akan dilapisi cat khusus sebelum mengarung di air asin.
Baca juga: JASGU Korps Marinir – Rantis Amfibi Made in Indonesia
Sebagai bentuk dari pengembangan organisasi, Korps Baret Ungu kelak akan membentuk Resimen Angkutan Marinir, dimana rencananya akan diisi dengan elemen truk darat, truk amfibii roda ban, truk amfibi roda rantai/kapa, combat boat, sekrat dan perbekalan udara. (Haryo Adjie)
Jadi inget piknik duck d Singapore….bagaimanapun kerja keras Letkol.Citro Subono hrs d apresiasi….semoga bs mass pro & export.
Utk pengembangan & mass pro, sebaiknya bs kerjasama dgn industri karoseri lokal spt Tugas Anda/New Armada/Adi Putro dll, yg sdh berpengalaman membangun body d atas chassis truck/bus.
Daripada buat kayak gini kenapa gak buat Hovercraft yg lebih gede aja. Bisa muat beberapa Leopard atau Harimau Hitam kan lumayan.
Napa ngga NJIPLAK ALVIS STALWART AMPHIBI 6X6 TRUKnya INGGRIS.
https://youtu.be/3mr_pCrhTkk
https://youtu.be/VvawQY6HuG0
https://youtu.be/0TDLqSiu9AE
Ya, namanya usaha dimulai dari nol ? Emang spbu ,kan sdh ada di luar tinggal amati, kembangkan , perbaiki ……mau masuk museum produk 1001 protype ya ngk masalah …..yg penting …kita bisa ….tinggal nunggu peluang
Bravo marinir.
Demostrasikan ke pak wowo biar di borong spt Maung.
Keluar dari sungai menuju darat nggak amblas kena lumpur? Perlu diperhatikan juga itu kalau nggak nanti titik naik ke daratnya akan terbatas. Ada jenis lain yang pakai rantai sih untuk buka jalan…
Kalau ada heli serang nembak 20mm habis sudah. Minimal kena MBDA dr darat tenggelam
Semuanya kalau sudah kiamat pasti ambyarrr mbah Zul … Jgn tanggung2 donk kita sebagai keluarga besar Zul mikirnya …
Kalo ring rodanya diperbesar spt yg dipake ANOA, mungkin akan lebih lincah lg di medan offroad.
Nice.. Satu lgi barang yg bkl masuk museum 1001 prototype indonesia
@Daedalus :Setidaknya mereka sudah berusaha demi kemandirian dalam negeri dari pada anda yg cuma bisa nyinyir doang…
dengan inovasi kita mampu terus berkembang dan terus bertahan dari laju nya globalisasi….tapi konsep juga perlu selain dari kegunaan tampilan…prodak yang punya ciri khas dan keungulan akan terus bertahan dan akan selalu diminati….terus berkarya…..!!!!
jangan bersaing dengan china soal harga….jangan bersaing dengan eropa dengan kwalitas nya…..jangan bersaing dengan amerika dengan tehnologi majunya….maka ada peluang untuk bersaing dengan inovasi dan konsep baru yang punya ciri khas dan keungulan sendiri….!!!
sedikit saran alahkah baiknya bila ada kerja sama dengan akademisi yang kreatip….mungkin dengan lomba desain atau konsep secara online prodak baik bumn maupun yang lainya…!!!