Update Drone KamikazeKlik di Atas

Karena Masalah Politik, Australia Batalkan Kontrak Pengadaan Schiebel Camcopter S-100

Angkatan bersenjata Australia terbilang unik, seperti belum lama berselang mengumumkan pengerahan drone Schiebel Camcopter S-100 dengan sensor Light Detection and Ranging (LiDAR) untuk mendukung operasi pendaratan amfibi. Bahkan drone copter S-100 pada April 2018 telah merampungkan uji unmanned aerial system S-100 pada level shipborne evaluation. Tapi belum lama ini ada kabar bahwa kontrak pengadaan S-100 telah dibatalkan, dan pembatalan bukan terkait masalah teknis.

Baca juga: Jelang Pendaratan Amfibi, AL Australia Kerahkan Schiebel Camcopter S-100 dengan Sensor LiDAR

Persisnya, pemerintah Australia tidak akan membeli drone S-10 Camcopter, Departemen Pertahanan telah membatalkan kesepakatan bernilai jutaan dolar dengan perusahaan Austria Schiebel. Padahal, kontrak pengadaan atas S-100 telah disetujui oleh pemerintah Australia sebelumnya. Mei lalu, Schiebel terpilih untuk memasok puluhan drone intai S-100 Camcopter ke Angkatan Laut Australia. Nilai kesepakatannya sekitar Aus$837 juta.

Tetapi, baru-baru ini, juru bicara Schiebel Neil Hunter mengatakan bahwa negosiasi untuk memasok drone ke Angkatan Laut Australia telah dihentikan. Kesepakatan itu untuk Sea129 Phase 5 project. Departemen Pertahanan sedang menjajaki opsi untuk melanjutkan Phase 5 program ini. Keputusan untuk membatalkan pembelian drone S-100 mengikuti tinjauan Defence Strategic Review.

Dikutip dari abc.net.au (20/9/2023), disebut bahwa pembatalan kontrak S-100 lebih karena faktor politik. Pasalnya, S-100 juga diproduksi di bawah lisensi oleh Cina dan Rusia. Di tangan Cina, drone S-100 digunakan sebagai sistem senjata pada kapal perusak berpeluru kendali. Kelompok hak asasi manusia dan Partai Buruh yang berkuasa di Australia, mengklaim Schiebel S-100 buatan Austria juga telah dijual ke Myanmar, yang jelas-jelas merupakan pelanggaran sanksi dari Uni Eropa.

Dengan pembatalan kontrak atas Schiebel S-100, maka Sea129 Phase 5 project akan menjadi pertarungan bagi manufakur seperti Textron Systems, Insitu Pacific, BAE Systems dan Leonardo, yang kesemuanya mempunyaj solusi drone copter untuk misi maritim.

UAV CAMCOPTER® S-100

Pada saat itu, Schiebel S-100 akan memberikan kemampuan operasional awal (IOC) 18 bulan lebih awal dibandingkan pesaing lainnya karena pengalaman S-100 yang telah digunakan oleh enam angkatan laut sejak tahun 2016.

Berdasarkan proyek senilai Aus$1,3 miliar, Angkatan Laut Australia telah merencanakan untuk mengakuisisi tiga blok drone maritim tak bersenjata selama beberapa dekade mendatang, dengan setiap blok berikutnya memberikan kemampuan yang lebih besar dibandingkan pendahulunya.

Baca juga: Angkatan Laut Australia dan Singapura Kini Operasikan Schiebel S-100

Dari spesifikasi, drone Schiebel S-100 punya diamater rotor utama 3400 mm, panjang total 3.110 mm, tinggi 1.120 mm, berat maksimum T/O 200 kilogram dan berat kosong 110 kilogram. Tangki bahan bakar internal 57,1 liter serta tangki BBM eksternal mencapai 25,4 liter. Koneksi data link drone ini mampu menjangkau radius 200 kilometer, ini artinya koneksi LoS (Line of Sight) dapat dilakukan sampai jarak tersebut. (Bayu Pamungkas)

One Comment