Kapal Tanker KRI Arun 903 Kandas di Dermaga Ujung
|Kapal tanker terbesar TNI AL, dan beberapa kali digunakan sebagai kapal komando, KRI Arun 903, diwartakan telah mengalami insiden berupa kandas di Dermaga Ujung, Komando Armada Timur (Koarmatim) Surabaya. Waktu kejadian dilaporkan pada Senin (19/3/2018) pukul 18.30 WIB. Sebelum peristiwa terjadi, kapal yang pernah menjadi veteran Perang Malvinas ini tengah melakukan isi ulang untuk KRI Dr Soeharso 990.
Baca juga: KRI Arun 903 – Kapal Tanker Terbesar TNI-AL
Dikutip dari Janes.com (21/3/2018), KRI Arun kemudian ditarik kembali ke dermaga Semampir Armada Timur oleh dua kapal tunda pesisir TNI-AL, TD Anjasmoro dan TD Merbabu. Penyebab insiden belum dipastikan, sumber dari Janes.com menyebut bahwa indikasi awal menunjukkan kegagalan ballast pump di board Arun. Kapal tanker tersebut akan berhenti beroperasi sementara waktu dari layanan untuk selanjutnya dilakukan pengecekan kerusakan oleh personel TNI AL. Dalam insiden ini tidak dilaporkan adanya korban luka.
Dirunut dari sejarahnya, KRI Arun 903 mulai memperkuat TNI AL sejak tahun 1992, sebelumnya KRI Arun adalah bernama RFA Green Rover dengan nomer lambung A268. RFA (Royal Fleet Auxiliary) adalah satuan kapal tanker dari angkatan laut kerajaan Inggris. RFA Green Rover dibuat oleh galangan Swan Hunter pada tahun 1969 untuk Royal Navy.
Dalam kelas kapal tanker, KRI Arun termasuk dalam kelas kapal tanker ringan. Tugas yang diemban yakni menyalurkan bahan bakar, bahan pelumas, air tawar, bahan makanan dan amunisi. KRI Arun dapat memuat sampai 22.000 meter kubik bahan bakar solar dan 3.800 meter kubik bahan bakar Avtur untuk pesawat terbang dan helikopter. Kapal ini mampu melakukan pengisian bahan bakar saat melaju di laut langsung kepada dua kapal perang.
Baca juga: Replenishment at Sea – Proses Isi Bahan Bakar di Lautan Yang Penuh Tantangan
KRI Arun 903 memiliki landasan helipad yang berukuran cukup besar. Helikopter berat sekelas Super Puma dan Sea King pastinya mampu mendarat di kapal ini, tapi sayangnya tidak ada fasilitas untuk hanggar. Saking besarnya helipad, pernah sebuah pesawat Harrier tinggal landas dari RFA Green Rover. Jenis kapal tanker ini total dibuat sampai lima unit untuk Royal Navy. Dalam mendukung misi isi ulang bahan bakar di lautan, KRI Arun 903 punya kemampuan RAS (Replenishment at Sea). (Gilang Perdana)
Yakin sajalah dengan awak KRI Arun mereka sudah sangat berpengalaman dan profesional kejadian spt itu bisa dan biasa terjadi, buktinya bisa diatasi…Arleigh Burke US Navy saja tabrakan 2x notabene warship canggih dan awak yg berpengalaman
waktunya generasi baru
sudah waktunya beli baru
Si Kakek sudah lelah, minta pensiun dan istirahat
Waktunya masukin museum.. Smoga juga segera bikin polling pilihan untuk pengganti kapal yg cocok.. ?
Kalo ngerawat yg sederhana seperti ini saja nggak sanggup, gak usah mimpi pengen punya kaprang canggih sekelas Iver ato Arleigh Burkhe…apa mungkin kecelakaan ini gara-gara pelautnya keasyikan baca novel “Ghost Fleet”?
Hey semua, liat nih, ada orang ahli merawat kapal disini!
Cih,ini bukan karena perawatan,baca lagi penyebab kecelakaannya.
Lu ngomong asal jeplak aja, ngomong gak pake dasar, makanya baca dulu artikelnya tong ! Baru telaah
Kalian gak tau sih, kalo pompa-pompa buat nyedot air ke/dari tangki ballast udah lemah, debit bbm yg ditransfer ke KRI Dr Soeharso gak bisa diimbangi/gak sinkron dg debit air yg diisikan ke tangki ballast…makanya kapal jadi miring.
Gini-gini gue pengusaha…beda cara berpikirnya dengan kalian
Mbah arun sudah saatnya pensiun,dah tuwir
Udah tua. Sudah 50 tahun. Mesti pensiun.