Kapal Tanker Dibajak Iran, Korea Selatan Kerahkan Kapal Perusak ROKS Choe Yeong ke Selat Hormuz
|Buntut pembekuan dana Iran senilai US$7 miliar (setara Rp129 triliun) oleh Korea Selatan, rupanya berdampak serius. Pada 4 Januari lalu, kapal tanker berbendera Korea Selatan yang tengah melintas Selat Hormuz, HK Hankuk Chemi, disergap dan ditahan oleh Pasukan Pengawal Revolusi Iran. Meski opsi pembebesan kapal tanker dan awaknya secara kecil kemungkinan untuk dilakukan dalam operasi militer, namun Seoul telah mengerahkan satu unit kapal perusak (destroyer) langsung ke hotspot.
Baca juga: AL Korea Selatan Adopsi Kanon CIWS Phalanx Generasi Terbaru, Ini Kemampuannya
Dikutip dari asiatimes.com (5/1/2021), rupanya tidak butuh waktu lama bagi kapal perusak ROKS Choe Yeong (DDH-981) untuk mendekat ke kawasan Teluk Persia. Pada Selasa pagi, dilaporkan kapal perusak berbobot 4.400 ton telah berada di sekitaran Selat Hormuz. Dari aspek penugasan, ROKS Choe Yeong ternyata memang sedang bertugas dalam misi anti bajak laut di Teluk Aden, sehingga dengan cepat dapat dikerahkan ke Selat Hormuz dalam waktu singkat.
Meski berupa unit kecil, satuan tempur AL Korea Selatan di kawasan Teluk tak bisa dipandang sebelah mata, pasukan khusus UDT-SEAL Korea Selatan pada tahun 2011 telah membuktikan kemampuannya dalam operasi pembebasan kapal Korea Selatan yang dibajak oleh militan Somalia. Walau secara rutin menghadirkan kekuatan militernya di Teluk Persia dan kerap berlatih bersama dengan unsur armada lain.
Seperti diketahui, negara-negara Eropa – European-led maritime surveillance mission in the Strait of Hormuz (EMASOH) – yang tergabung dalam Operasi Agenor telah menempatkan unsur kapal perangnya untuk meronda di Teluk Persia. Dan acap kali unsur militer Korea Selatan berlatih dengan armada dari Perancis, Belanda, Denmark, Belgia, Yunani, Portugal, Italia, dan Jerman, guna menjamin kebebasan navigasi di Teluk Persia dan Selat Hormuz. Meski begitu, pemerintah Korea Selatan menolak mengonfirmasi apakah unit militernya termasuk dalam ‘detasemen komando’ di sana.
Lantaran sulit untuk menggunakan opsi militer dalam pembebasan kapal tanker Hankuk Chemi, Korea Selatan cenderung mengedepankan negosiasi dengan Teheran. Namun, lepas dari itu, menarik perhatian adalah sosok ROKS Choe Yeong, dimana destroyer ini dalam kondisi siap tempur, meski berada jauh ribuan kilometer dari negara asalnya.
ROKS Choe Yeong termasuk dalam Chungmugong Yi Sun-sin Class destroyer yang dibangun oleh Hyundai Heavy Industries. Diluncurkan pada 20 Oktober 2006, kapal perusak ini baru masuk kedinasan AL Korea Selatan pada 4 September 2008. Choe Yeong adalah bagian dari program KDX-II untuk mempersiakan AL Korea Selatan sebagai blue water navy. Sejak 2011, ROKS Choe Yeong beberapa kali ditugaskan di Timur Tengah dan telah mendukung operasi penyelamatan kapal yang disandera bajak laut Somalia.
Dengan propulsi Combined diesel or gas (CODOG), ROKS Choe Yeong dapat melesat hingga 30 knots dan menjelajah sampai 10.200 km. Dari persenjataan, ROKS Choe Yeong mengandalkan satu pucuk meriam MK45 kaliber 127 mm, satu pucuk kanon CIWS Goalkeeper, 64 x VLS, 21 x RIM-116 Rolling Airframe Missile, 8 x RGM-84 Harpoon dan 2 x triple K745 Blue Shark Torpedo. Sementara helikopter yang dibawa adalah satu unit Sea Lynx. (Bayu Pamungkas)
Korsel gaya2an macam Amerika mentang centengnya si Amerika dan sekutu2nya. Main blokir duit orang . Coba negara kita duitnya di blokir negara lain .. apa sikap kita . Atau rekening duit ente di blokir bank , gimana tuh kwkwkw. Itu 1 destroyer bakal hbs di keroyok armada laut Iran . Ah ujung2nya pas AS Erofa turun tangan . Kalau saya kek iran kalau duit gak di buka blokirnya kapal2 Korsel gak boleh lewat selat tuh sebagai gantinya.
Itu kapal membawa 32 rudal SM-2 SAM dalam MK-41 VLS dan 32 rudal Hyunmoo-3 LACM(3A : 500 km, 3B:1.000 km n 3C:1.500 km) speed :mach 1.2 diluncurkan melalui K-VLS
Baguslah asetnya dibekukan di Korsel. Kalo udah gak buat nuklir lagi, baru sanksi untuk Iran dilepas. Negara Anti Semitis kayak Jerman jaman Nazi gitu mah bebel, pokoknya teriaknya dulu.
Anti semitis apanya populasi warga Yahudi diiran masih terbilang tinggi untuk wilayah timteng yg masih banyak dihuni oleh mayoritas muslim.anti semitis hanyalah jualan para politisi di Teheran yg benci Israel tdk jauh beda dng sikap anti muslim yg diperlihatkan oleh politisi barat utamanya untuk menarik simpati masyarakat.
Duit segitu cukup buat nutupin kekurangan biaya pengembangan proyek kfx, syg ngga butuh lg Indonesia.. wk.. wk..
Justru korsel butuh Indonesia sebagai pasarnya dul……yg ikut nanggung resiko jika tjd kesalahan desain sekalian utk mempertahankan harga produksinya tidak melambung π€·
Lagian girang banget kayaknya ente nyindir Indonesia π
Makanya kembalikan saja duitnya Iran. Jng ikut2an ngerampok spt si gober.
Kembalikan aja duitnya, ke IRan, terserah pihak iran mau dibelanjakan kemana, yg penting duitnya sdh gak di korea lg. Sebab itu duit pembayaran impor turunan minyak dr iran
Jangan sok berani pake ngerahkan destroyer segala. Selat hormuz itu sempit, sementara kapal tankernya bukan dibajak tetap diduga melanggar aturan yg membahayakan penduduk sepanjang selat hormuz yg notabene jg ada penduduk iran sepanjang selat
Ini kalo ada warga negara Amerika di kapal tanker itu pasti lebih seru lagi
Korsel sendiri tidak bisa disalahkan atas pembekuan uang Iran karena Korsel hanya mematuhi perintah Amerika dan berusaha sebisa mungkin menjauhi apa yang dilarangnya.sebaiknya Iran merelakan uangnya yg dibekukan Korsel π€ππ€π
Cuci2 uang pake mesin cuci merk AS
Benci AS karena Great Satan menurut sabda para Mullah halal bro
Namun sayangilah sistem dan jaringan finansial AS dan blok ekonominya
Karena disitulah letak cipratnya pundi2.
Ini juga kenapa kaprang berbobot destroyer dgn endurance tinggi dilaut namun minim persenjataan sekelas destroyer jadi pilihan bagi negara2 tertentu.
Ga usah dibebaskan kapalnya sebelum uang 129 Triliun diserahkan kepada yang punya (Iran) sama aja Korea mau merampok uang Iran.
yg kecil kemungkinan ini (militer) yg hrs d siap siagakan.
apa pun bs terjadi…sbg pemicu awal gesekan d timur tengah…
hati2 aja ini proxy war bermain…
Lain kali kalau Iran ingin simpan uang simpannya dibawah bantal atau kasur agar tidak sembarangan dibekukan oleh negara lain.