Kapal Selam KRI Cakra 401 Laksanakan Uji Nominal Diving Depth, Apakah itu?
|Sebagai bagian dari tahapan overhaul, kapal selam diesel listrik Type 209 pertama milik TNI AL, KRI Cakra 401, sejak 10 Oktober lalu melaksanakan Nominal Diving Depth (NDD) di Perairan Panarukan Situbondo. Diawki oleh awak uji sebanyak 10 personel, pada 14 Oktober 2021, kapal selam buatan Howaldtswerke-Deutsche Werft, Jerman itu telah tiba kembali ke Dermaga Fasilitas Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero) untuk melanjutkan penyelesaian akhir program overhaul.
Baca juga: DSME Menangkan Proyek Overhaul Kapal Selam KRI Cakra 401
Dikutip dari akun Twitter @PTPAL_INDONESIA, NDD merupakan salah satu tes kedalaman di mana kapal selam dirancang untuk menyelam sesuai dalam spesifikasi kapal selam. Dalam uji NDD, KRI Cakra 401 berhasil mencapai kedalaman 85,7 meter dengan melaksanakan kecepatan maksimum hal ini sesuai dengan prosedur NDD pada kapal selam Type 209. Disebutkan juga, tidak hanya balingan maksimum dan kedalaman maksimal yang tercapai namun capaian perfomance yang diharapkan telah tercapai.
Dikutip dari DNV GL rules for classification, Nominal Diving Depth adalah kedalaman nominal yang tercantum dalam spesifikasi kapal selam. Beragam parameter diukur dalam uji NDD, seperti potensi impact pada instrumen yang mungkin dapat terjadi atas perubahan kedalaman penyelaman.
Masih dari sumber yang sama, selain uji NDD, dikenal juga Collapse Diving Depth (CDD), yaitu mengukur penyelaman untuk design of the pressure hull. Dikutip dari wikipedia.org, Changbogo Class yang menjadi dasar pengembangan Nagapasa Class disebut punya test depth hingga 500 meter.
Berkaca dari fase peluncuran KRI Alugoro 405, NDD merupakan bagian dari 53 item Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Selam. Tahapan NDD dinyatakan berhasil saat itu setelah KRI Alugoro 405 mampu melalui uji menyelam hingga kedalaman 250 meter. Tahapan NDD ini sangat penting karena setelah tahapan NDD sukses dilaksanakan dapat disimpulkan 90 persen proses pembangunan kapal selam telah berhasil.
Baca juga: KRI Cakra 401 (Type 209/1300) – “Siluman Bawah Laut” TNI AL
Setelah NDD berhasil, maka tahapan berikutnya kapal selam akan menjalani Maximum Diving Depth (MDD) alias kemampuan maksimum mengarung di kedalaman 300 meter. Nah, bagaimana dengan uji MDD pada KRI Cakra 401, semoga semuanya dapat berjalan lancar untuk uji di kedalaman 250 – 300 meter. Mengingat usia kapal selam yang cukup tua, yaitu diluncurkan pada 18 Maret 1981, tentu menjadi perhatian tersendiri, terutama pada aspek keselamatan para awaknya. (Gilang Perdana)
Lha gunanya overhaul apa..? Itu diganti semua super structure nya, sensornya. Jd kembali spt anyar lagi. Walau desainnya jadul.
Ganti udah itu harusnya, jadii monumen aja di PT PAL. kapal tua udh pada penyok, gak kasian apa sama prajurit yang jadi personel kapal selamnya
Ngimpi Dhek Dimas kalo Indonesia beli Kilo,.ane lebih tertarik Indonesia beli U-214 yg ada AIPnya. Kilo dimensinya gede, bisa bawa rudal jelajah seperti yg disyaratkan Indonesia,tapi kalo nyelam gak bisa lama-lama. Beda jauh Ama U-214 yg bisa nyelam lama apalagi juga bisa dipasang rudal jelajah.
Pengantian Cakra hanya wacana saja keliatan nya 😁
“Tabah sampai akhir”
Yang sabar saja Mbah, kira – kira siapa ya Penerus hiu kencana 401 mbah Cakra ?
Scorpene ? ChangBogo Class ? Type 214 Class atau
Jangan jangan Kapal selam yang selama ini menjadi Idaman dan Buah bibir Warganet, Warformil, dan tentu saja TNI AL sendiri tak lain dan tak bukan adalah The Black Hole alias Kilo Class 636.3 Varshavyanka yang Kesaktiannya tidak Perlu diragukan dan dipertanyakan lagi…
Apakah Kilo class 636.3 Varshavyanka yang akan datang ?