Kabul Has Fallen, C-17 Globemaster Cetak Rekor Angkut 800 Penumpang dalam Sekali Terbang
|Ada beragam momen yang membekas saat kejatuhan kota Kabul, salah satu yang mencuat adalah proses evakuasi yang terbilang dramatis di Bandara Internasional Kabul. Terlepas dari posisi ibu kota Afghanistan itu yang telah dikepung milisi Taliban sebelum kejatuhannya, perlu dicatat bahwa gerbang keluar masuk ke negara kaya konflik itu hanya mengandalkan jalur darat dan udara.
Baca juga: Xian Y-20 Kunpeng, ‘Jiplakan’ C-17 Globemaster Bisa Angkut Dua Tank Ringan
Terkait dengan vitalnya peran Bandara Kabul, nama pesawat angkut berat Boeing C-17 Globemaster III termasuk yang menjadi sorotan dunia. Bila mengacu pada spesifikasi teknis, Globemaster memang punya kapasitas payload hingga 77,5 ton, namun untuk peran angkut personel, rilisan resmi pesawat bermesin empat unit Pratt & Whitney F117-PW-100 turbofan ini ‘hanya’ disiapkan untuk membawa 102 pasukan payung atau 150 pasukan reguler dengan konfigurasi palet dan sidewall seats.
Tapi saat “Kabul Has Fallen”, ribuan orang telah menyerbu area bandara yang dibangun pada tahun 1960 itu. Mirip adegan di film “War World Z”, begitu banyak orang berebut naik pesawat untuk bisa keluar dari Afghanistan. Bukan hanya staf lokal dan keluarganya, bagi pekerja asing, diplomat dan militer, semua menggantungkan harapan keluar dari Afghanistan lewat bandara yang lokasinya berjarak 16 km dari pusat kota Kabul.
Dan momen kejatuhan Kabul rupanya telah menorehkan rekor tersendiri pada C-17 Globemaster, dimana dalam sekali terbang, pesawat ini telah membawa sekitar 800 penumpang keluar dari Afghanistan.
Dikutip dari TheDrive.com (16/8/2021), disebutkan salah satu C-17 Globemaster yang membawa 800 penumpang adalah pesawat dengan kode RCH (Reach) 871 yang bermarkas di Pangkalan Udara Dover di Delaware. Lantaran situasi saat itu yang dipenuhi kepanikan tingat dewa, kapten pesawat memutuskan untuk memasukan 800 penumpang ke ruang kargo dan membawa mereka ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar.
Menurut Boeing, kapasitas angkut penumpang C-17 secara resmi 80 orang di atas 8 palet, ditambah 54 penumpang di kursi dinding samping. Jadi dengan angka 800 penumpang, maka bisa dibayangkan betapa ‘sulitnya’ situasi yang dihadapi. Jarak dari Bandara Kabul ke Al Udeid adalah 1.588 km dan sebagian besar penumpang duduk dalam posisi bersila.
Sebagai awak pesawat angkut militer, mengatasi kondisi ekstrem seperti di atas sudah barang tentu ada perhitungannya, walau urusan keselamatan dipertaruhkan, payload yang dibawa C-17 Globemaster masih dalam spesifikasi yang bisa ‘ditangani’.
Baca juga: C-17A Globemaster Tiba di Semarang, Gelombang Pengiriman Perdana AH-64E Apache Dimulai
Sebelum Kabul Has Fallen, C-17 Globemaster pernah membawa ratusan penumpang dalam situasi yang juga darurat, yakni setelah Topan menghantam Filipina pada tahun 2013. Satu foto yang diterbitkan oleh AU AS menunjukkan C-17 yang berbasis di Hawaii membawa 670 penumpang dalam sekali terbang. (Gilang Perdana)
Apa orang sudah lupa tujuan Amerika di Afghanistan adalah memburu & mengadili pihak yg bertanggung jawab atas serangan 11 September dan para teroris yg terlibat sudah tewas dan yg masih hidup dikirim ke Guantanamo jadi tak ada alasan bagi Amerika berada lebih lama serta membuang anggaran & nyawa prajurit Amerika hanya untuk mengurus Afghanistan.
its saigon all over again
kasusnya mirip saat USA keluar dari Vietnam selatan
77,5 Ton = 77.500kg.
berat rata² penumpang 77,5kg, bisalah itu angkut 1000 penumpang.
kalau penumpang berat rata² 50kg (karena kemiskinan, perang berkelanjutan, krisis pangan), bisa angkut 1.500 orang
hahahaha
Gua baca berita di cnn katanya 3 orang jatuh dari pesawat karena maksa naik di atas roda/badan pesawat sumpah ngeri sih itu
Militer ko lari.. bertarung sampe mati..
Kalau yang C130 Saigon has Fallen itu pernah sampai 1000 bukan sih?
Bagaimana Dengan Kelanjutan proyek pesawat R80 dan N245 ? kok dikeluarkan dari Daftar PSN padahal di Negara lain mati-matian mengembangkan pesawat tapi di Indonesia malah dicoret dari PSN Padahal R80 itu rancangan terakhir Almarhum Bj Habibie
Mohon koreksi di paragraf terakhir :
“menunjukkan C-17 yang berbasis di Hawaii membawa 670 pesawat dalam sekali terbang”.
Sepertinya ada salah tulis setelah angka 670. Bukan pesawat tapi seharusnya penumpang. Semoga membantu.
Yap, terima kasih atas koreksinya 🙂
Mustinya para refugee disuplai hammock/orang. Jadi masih bisa pecah rekor lagi di dalam kompartemen C-17 bisa leyeh² sembari hammocking