Kabar Baik Bagi Negara Pencari Jet Tempur Bekas, Angkatan Udara AS Pensiunkan 250 Pesawat di Tahun 2025, Ada F-15, F-16 Sampai F-22 Raptor
|Mungkin ini bisa jadi kabar baik bagi negara pemburu alutsista bekas, meski belum pasti akan dijual oleh empunya persenjataan, namun peluang negosiasi bisa tercipta, pasalnya Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) berencana memensiunkan 250 jet tempur pada tahun 2025. Yang bakal dipensiunkan adalah pesawat tempur yang masih berstatus ‘dambaan’ bagi banyak negara yang berkocek pas-pasan.
Dikutip Breaking Defence, di antara pesawat tempur yang akan dipensiunkan pada tahun 2025 adalah 22 unit jet tempur stealth F-22 Raptor, 65 unit F-15 C/D, 56 unit A-10 Warthogs, 26 unit F-15E, 11 unit F-16 C/D, dan 16 unit pesawat tanker KC-135 Stratotanker.
Pengurangan sampai 250 unit pesawat tempur pada tahun 2025 akan mengurangi jumlah keseluruhan pesawat di arsenal Angkatan Udara AS, menjadi sekitar 4.900 unit, dibandingkan dengan armada saat ini yang berjumlah lebih dari 5.000 unit pesawat tempur.
Menurut pejabat senior Angkatan Udara AS Mayor Jenderal Mike A. Greiner, penghentian 250 pesawat tempur ini akan menghasilkan penghematan sekitar US$2 miliar. Penghematan anggaran dari pensiunnya 250 unit pesawat akan diarahkan untuk memodernisasi Angkatan Udara AS, khususnya dengan memperoleh pesawat tempur yang lebih canggih. Akuisisi yang direncanakan mencakup 42 unit jet tempur F-35A dan 18 unit F-15EX (Eagle II).
Namun, akuisisi tersebut tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh manajemen puncak Angkatan Udara AS, yang secara kuantitas ingin memperoleh 72 unit pesawat tempur baru pada tahun 2025. Sementara jumlah akuisisi pada tahun 2025 hanya 60 unit pesawat tempur.
Khusus rencana purna tugas F-22 Raptor rupanya memicu kontroversi, setelah mendapat tentangan dari anggota Kongres. Alih-alih setuju untuk memensiunkan F-22, sebagian anggota Kongres yang terlibat melakukan advokasi untuk berinvestasi dan meningkatkan kemampuan (upgrade) pada armada F-22 Raptor yang ada.
Mereka mengusulkan peningkatan pesawat F-22 Raptor dari varian Block 20 ke Block 30/35 untuk memastikan kemampuan operasionalnya berkelanjutan. Sementara pihak Angkatan Udara AS bermaksud untuk mengurangi jumlah F-22 Raptor dalam inventarisnya dari 185 unit menjadi 153 unit.
Saat ini, Angkatan Udara AS sedang mengembangkan proyek New Generation Air Dominance (NGAD) untuk menggantikan F-22 Raptor yang terbang perdana pada 7 September 1997. Produksi pesawat generasi kelima tercanggih ini dihentikan pada tahun 2011 oleh Lockheed Martin. Sekitar US$64 miliar telah dikeluarkan untuk mengembangkan F-22 Raptor. (Gilang Perdana)
Kalo Raptor dan Warthog kayaknya gak mungkin dijual. Kalo F-15 C/D dan F-16 serta KC-135 mungkin aja bisa dijual ke Indonesia. Tinggal bakalan ada yg protes lagi gak nih Indonesia beli pespur bekas??? Kalo mau bersabar bisa kok beli F-35 selagi Pabrikannya lagi genjot produksi banyak.
bisa dilobby mungkin ya. utk 15E, F16 C/D. mayan buat nambahin dan kompatibel sm rencana F15EX sama upgrade F16 jd viper. strato tankernya buat isi gap MRTT. (ngayal mode on)
Saya sangat setuju jika Indonesia membeli untuk “percepatan” peningkatan skuadron-skuadron tempur udara dan untuk menempatkan kekuatan di lima pulau utama … Asalkan proses Refurbish dan Repowering sepenuhnya dilakukan di Indonesia serta melibatkan inhandan SDM dalam negeri dengan pendampingan dari Mitranya masing-masing …
Dah ambil aja tuh raptor dan warthog. Lumayan warthog bisa untuk nakutin ilegal fishing dan ilegal logging.