Update Drone KamikazeKlik di Atas

K-300P Bastion-P: Sistem Rudal Jelajah Yakhont dengan Platform Heavy Duty Truck

Lihat belum tentu beli, tapi jika yang dilihat adalah produk unggulan, sudah barang tentu menjadi harapan alias mimpi, bila suatu hari dapat memiliki produk yang dimaksud. Ini tergambar saat kunjungan pejabat Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dalam lawatan ke Moskow, Rusia. Pada 21 – 23 November 2018, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja beserta Dirjen Pothan Kemhan Prof. Dr. Ir Bondan Tiara Sofyan, menghadiri 14th Meeting of the Indonesian-Russian Intergovermental Commission Military Technical Cooperation.

Baca juga: Yakhont – Mengenal Rudal Jelajah Supersonic TNI-AL

Yang menarik, dalam jadwal kunjungan tersebut, delegasi dari Kemhan menyambangi VPK NPO Mashinostronieya, yakni manufaktur perangkat pertahanan yang kondang setelah memproduksi rudal jelajah Yakhont. Sudah barang tentu nama Yakhont langsung mengena bagi publik di Indonesia, lantaran rudal jelajah supersonic ini menjadi andalan TNI AL setelah dipasang pada frigat Van Speijk Class, KRI Oswald Siahaan 354.

Seperti dari foto yang dirilis dari situs kemhan.go.id, nampak delegasi Kemhan menyimak demonstrasi dari rudal Yakhont, namun kali ini bukan Yakhont yang diluncurkan dari kapal perang permukaan, melainkan sosok Yakhont yang ditempatkan dalam land based dengan platform Mobile Shore Based Missile Complex (MSMC), dari pihak manufakturnya memberi label marketing sebagai “Bastion” atau lengkapnya K-300P Bastion-P.

Ya, Bastion adalah sebuah sistem, sementara rudal yang digunakan adalah jenis Yakhont. Karena bobot Yakhont yang tergolong bongsor, yaitu satu unit rudalnya punya berat 3 ton, maka ransus (kendaraan khusus) yang digunakan juga tak bisa sembarangan. Yang digunakan sebagai platform pengusung adalah heavy duty truck MZKT-7970 8×8 buatan Belarusia. Unit peluncur dalam satu truk tersebut dapat membawa dua rudal Yakhont.

Yakhont sendiri adalah tipe rudal jelajah dengan mekanisme fire and forget. Pada tahap awal peluncuran, rudal ini dipandu dengan satelit, sementara jika sudah mendekati sasaran, sistem pemandu akan beralih ke radar aktif. Rudal canggih yang pernah diuji tembak oleh TNI AL dapat terbang mulai dari ketinggian 5 sampai 14.000 meter di atas permukaan laut.

Dengan kecepatan supersonic saat mendekat sasaran (Mach 2.5), sangat sulit untuk menjatuhkan rudal ini, belum lagi Yakhont dilengkapi perangkat electronic countermeasures. Karena punya peran strategis, sasaran Yakhont pun terpilih, seperti disasar untuk menghancurkan kapal induk dan instalasi penting dengan hulu ledak sebeat 250 kg.

Baca juga: Brahmos ALCM, Lambang Superioritas Industri Rudal Jelajah India

Satu baterai Bastion terdiri dari empat unit kendaraan peluncur, 1 unit command and control vehicle, 1 support vehicle, dan 4 unit transloader. Dalam penggelaran tempur, di Rusia sistem Bastion dioperasikan oleh angkatan laut, persisnya dengan penempatan di wilayah pantai. Satu unit kendaraan peluncur dapat berjarak sampai 25 km dari kendaraan komando. Keseluruhan kendali Bastion Rusia dikendalikan dari Markas Besar AL, meski jika darurat, unit kendaraan peluncur dapat beroperasi secara mandiri.

Sistem Bastion dengan jarak jangkau rudal 300 km, selain digunakan oleh Rusia, kini juga telah oleh Vietnam dan Suriah. (Gilang Perdana)

25 Comments