Update Drone KamikazeKlik di Atas

Jobaria (Jahanam) Defense Systems Multiple Cradle Launcher – Masuk “Guinness Book of Records” dengan 240 Peluncur Roket

Tidak ada yang meragukan daya hancur dari MLRS (Multi Launch Rocket System) kaliber 122 mm. Sebagai ilustrasi, semburan 40 roket MLRS 122 mm yang diluncurkan secara salvo dari RM70 Grad/Vampire dapat menghancurkan area seluas tiga hektar. Lantas, bagaimana jika semburan 240 roket MLRS 122 mm diluncurkan secara salvo? Maka menjadi mengerikan tingkat kehancuran yang ditimbulkan.

Baca juga: BM-21 MT 4×4: Versi “Mini” MLRS RM70 Vampire Korps Marinir

Dan 240 roket MLRS 122 mm dalam satu platform kendaraan peluncur itu bukan isapan jempol. Roketsan, manufaktur persenjataan dari Turki, atas pesanan dari Uni Emirat Arab (UEA) telah memesan apa yang disebut sebagai Jobaria Defense Systems Multiple Cradle Launcher.

Jobaria Defense Systems Multiple Cradle Launcher, disebut juga Jahanam Launcher adalah peluncur roket MLRS untuk Angkatan Darat Uni Emirat Arab yang memiliki 240 tabung roket, ini menjadikannya sebagai sistem artileri roket terbesar di dunia berdasarkan jumlah tabung.

Jobaria alias Jahanam, adalah bentuk gabungan dari peluncur roket MLRS BM-21 Grad yang ditempatkan pada truk Oshkosh dan trailer 10 roda. Dalam pengembangannya, Roketsan membentuk perusahaan joint venture di UEA, Al Jaber Land Systems.

Latar belakang penciptaan Jahanam MLRS karena Angkatan Darat UEA menginginkan baterai artileri roket dipasang pada satu kendaraan. Selama ini, satu baterai yang terdiri dari enam kendaraan peluncur MLRS (seperti BM-21 Grad) terpisah dan harus mengerahkan sekitar 30 personel pengawak.

Lantaran jumlah personel militer Angkatan Darat UEA yang sedikit, Multiple Cradle Launcher memiliki keunggulan dibandingkan penggunaan enam kendaraan yang membutuhkan tim beranggotakan 30 orang. Jahanam Multiple Cradle Launcher hanya membutuhkan tim beranggotakan tiga orang untuk beroperasi dan meluncurkan jumlah roket yang sama (240).

Jobaria Defense Systems Multiple Cradle Launcher memiliki empat peluncur roket yang melekat pada trailer masing-masing membawa enam puluh roket 122mm. Sistem ini menembakkan roket Roketsan 122 mm TR-122 Sakarya yang dilengkapi dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi.

Operator sistem dapat memilih berapa banyak dan pod mana yang ingin aktifkan. Semua roket dapat ditembakkan dalam waktu kurang dari dua menit, membuat laju tembakan menjadi 2 putaran per detik.

Setelah meluncurkan roket, sistem dapat pindah dan melanjutkan penembakan roket jika belum meluncurkan seluruh muatannya atau jika sudah, kemudian dipersenjatai kembali oleh kendaraan pembawa munisi dalam waktu sekitar 30 menit. Kendaraan pembawa munisi memiliki dua derek yang masing-masing dapat memuat ulang dua pod sistem.

Roketsan TR-122 adalah munisi yang tidak terarah, yaitu roket. Namun, Roketsan telah mengembangkan versi TR-122 yang dipandu oleh sistem navigasi GPS/INS, yaitu TRG-122. Di sisi lain, TRLG-122 yang dibuat dengan menempelkan kepala pencari laser ke TRG-122 kini juga tengah dikembangkan.

Roketsan TR-122 punya jarak tembak maksimum 37 km dan jarak tembak efektif 16 km. Jobaria MLRS sejauh ini telah digunakan UEA dalam laga perang di Yaman.

Baca juga: RM70 Grad Korps Marinir Kini Jadi Senjata Penggebuk dari Tengah Laut

Dilansir dari savunmasanayist.com, Jobaria (Jahanam) Defense Systems Multiple Cradle Launcher telah tercatat di Guinness Book of Records pada tahun 2018 sebagai “Artileri roket terbesar berdasarkan jumlah tabung peluncur”. Mau tahu seperti apa daya hancur alutsista Jahamam ini? Area seluas empat hektar dapat dihancurkan dengan tembakan salvo penuh. (Gilang Perdana)

2 Comments