JF-17 Thunder Block II Bawa Rudal Jelajah (Ra’ad II) Berhulu Ledak Nuklir, India Waspada
|Media lokal di India memviralkan foto jet tempur JF-17 Thunder Block II milik Angkatan Udara Pakistan yang tengah terbang pada parade udara di tahun 2023. JF-17 menggotong rudal yang bisa membuat intelijen Negeri Bollywood cenat-cenut. Pasalnya, jet tempur rancangan Cina-Pakistan itu membawa rudal jelajah udara ke permukaan yang bisa disisipkan hulu ledak nuklir. Rudal yang dimaksud adalah Ra’ad II air-launched cruise missile (ALCM).
Ra’ad (Ghuntur), adalah rudal jelajah subsonik, kebuntuan, dan diluncurkan dari udara (ALCM) yang dirancang dan dikembangkan bersama oleh National Engineering & Scientific Commission (NESCOM) dan Pakistan Air Force Air Weapons Complex. Desain dan pengembangan Ra’ad dimulai pada tahun 1998 dengan program yang didelegasikan ke NESCOM yang bekerja sama dengan laboratorium teknik Angkatan Udara Pakistan.
Tidak banyak yang diketahui tentang pengembangan program ini karena program ini dirancang dan direkayasa secara rahasia. Prestasi teknik Pakistan dalam merancang rudal jelajah menarik perhatian sumber-sumber Barat yang melontarkan tuduhan terhadap Cina dan Afrika Selatan, yang telah membantu program rudal Ra’ad.
Desain dan sistem kendali Ra’ad dikembangkan oleh NESCOM, sementara panduan senjata (weapon guidance), desain hulu ledak, dan desain mesin dikerjakan oleh Pakistan Air Force’s Air Weapons Complex. Fitur Ra’ad menggunakan prinsip stealth to avoid enemy detection dan diverifikasi untuk membawa hulu ledak nuklir taktis NE (nuclear explosive) dengan jangkauan 350 km (220 mil). Menurut militer Pakistan, Ra’ad terbang dengan kecepatan subsonik di ketinggian rendah dan mengikuti medan dengan kemampuan manuver yang tinggi.
Dalam penempatan militer Pakistan, Ra’ad memiliki identifikasi sebagai Hatf-VIII dengan misi serangan presisi terhadap target bernilai tinggi termasuk pusat komando, radar, peluncur rudal permukaan ke udara, peluncur rudal balistik dan kapal perang permukaan. Turunan kedua Ra’ad disebut sebagai Ra’ad II, yang disebut memiliki jangkauan lebih jauh, 600 km (370 mil).
Ra’ad dapat membawa muatan amunisi 450 kg dengan perkiraan hasil ledakan 5 kiloton TNT (21 TJ)—12 kiloton TNT (50 TJ). Bobot total rudal Ra’ad mencapai 1.100 kg, panjang 4,85 meter dan diameter 0,50 meter. Ra’ad ditenagai mesin turbofan dengan kecepatan maksimum 980 km per jam. Dengan penerbangan terrain-following, Ra’ad mempuyai tingkat akurasi yang diklaim mencapai circular error propable (CEP) 3 meter.
Sebelum era JF-17 Thunder, Angkatan Udara Pakistan memilih Mirage-IIIR sebagai platform peluncur rudal Ra’ad, dibandingkan dengan F-16 A/B Fighting Falcon, yakni untuk menghindari keberatan Amerika Serikat, meskipun diketahui secara luas bahwa F-16 A/B juga mampu meluncurkan rudal Ra’ad. (Gilang Perdana)
“The Man Behind The Gun,” Mungkinkah JF-17 Thunder Mampu Menembak Jatuh Sukhoi Su-30MKI?
Secara estetika, itu rudal malah lbh keren daripada pesawat penggotongnya
@Anak pesantren Rudal cruise missile kok disebut “rudal kiamat?!”
Seharusnya rudal nuklir kek ASMP-A buatan Rafale milik India pantes disebut rudal INDIA lah
JF-17 Thunder tak bisa dianggap remeh, mampukah Rafale milik AU India melakukan hal serupa seperti Rafale milik AU Prancis yang sukses luncurkan rudal nuklir ASMPA-R?
Pespur kaleng2 tpi bawaanya rudal kiamat