Jet Tempur Stealth Su-57 Felon Gelar Serangan ke Ukraina Timur dengan Kh-69 “The Russian Storm Shadow”
Dengan dikawal dua jet tempur Su-35, penempur stealth Sukhoi Su-57 Felon Angkatan Udara Rusia melancarkan serangan udara dengan menargetkan sebuah posisi strategis di Ukraina Timur. Operasi tempur terbaru Su-57 ini disebut menggunakan rudal jelajah terbaru Rusia, Kh-69
Dikutip defence-blog.com (28/2/2024), serangan Su-57 dengan rudal Kh-59 dilaporkan terjadi pada tanggal 18 Februari 2024. Beroperasi dari wilayah pendudukan di Luhansk, Su-57 memasuki wilayah udara Ukraina di bawah pengawalan Su-35 dan meluncurkan rudal Kh-59. Sumber tak resmi menyebut telah terjadi kerusakan teknis, dan rudal tersebut meleset dari sasarannya dan jatuh di sebuah lapangan.
Meskipun rudal Kh-69 gagal mencapai target yang diinginkan pada serangan 18 Februari, laporan sebelumnya menunjukkan keterlibatan rudal Kh-69 dalam serangan udara pada tanggal 7 dan 8 Februari. Kh-69 adalah turunan dari Kh-59MK2, yang selama ini telah digunakan dari berbagai pesawat tempur Rusia.
Prototipe Kh-69, yakni X-69 pertama kali diperlihatkan ke publik saat Pameran Pertahanan Army 2022. Dan dibalik desainnya yang tak lazim jika dibandingkan kebanyakan rudal jelajah produksi Rusia, diketahui bahwa desain rudal tersebut sengaja disesuaikan agar Kh-69 pas untuk dapat dibawa dan diluncurkan dari internal weapon bay jet tempur stealth Sukhoi Su-57 Felon.
Dengan desain persegi yang tidak biasa, bentuk ini membuatnya lebih mudah untuk dipasang di badan pesawat tempur Su-57. Raduga State Machine Building Design Bureau sebagai perancang Kh-69 menyebut bahwa rudal ini punya kemampuan stealth dari bentuk bodi rudal dan lapisan khusus pada materialnya.
Rudal Kh-69 dibuat untuk menghancurkan infrastruktur transportasi, termasuk stasiun kereta api dan persimpangan. Kh-69 dapat terbang mulai pada ketinggian 200 meter sampai 11.000 meter. Bahkan dalam moda flight altitude over ground surface, ketinggian terbang Kh-69 bisa hanya 50 meter saja dari permukaan. Sementara jarak jelahnya ditarget sampai 290 Km.
Disokong mesin turbojet, Kh-69 mampu melesat 750 – 1.000 km per jam. Untuk sistem pemandu dan navigasi, Kh-69 mengadopsi NACS yang berbasiskan INS navigation yang dipadukan complex radio altimeter, speedmeter dan electo optical system). Raduga State Machine Building Design Bureau sebagai perancang Kh-69 mengklaim bahwa akurasi rudal ini ada di rentang 5–7 meter.
Dengan desain sayap lipat, Kh-69 mirip dengan rudal jelajah Storm Shadow dan Taurus, rudal ini dapat terbang rendah mengikuti kontur permukaan bumi. Beberapa sasaran dapat diprogram sebelum peluncuran, menjadikan ada opsi untuk pengalihan atau prioritas pada sasaran pada saat rudal beraksi.
Dubai Airshow 2023: Rusia Tampilkan Trio Rudal Maut untuk Jet Tempur Stealth Sukhoi Su-57
Untuk Pasar Ekspor
Satu paket dengan Su-57, rudal Kh-69 juga dipasarkan Rusia untuk pasar ekspor (Kh-69E). Hal tersebut dibuktikan dari dipamerkannya rudal Kh-69 dalam Dubai Airshow 2023 di Unir Emirat Arab. Saat itu, Rusia lewat Rosoboronexport menampilkan trio rudal maut terbaru yang menjadi senjata pamungkas untuk jet tempur Su-57. Ketiga rudal yang dimaksud adalah rudal jelajah jarak jauh Kh-69, rudal udara ke udara jarak jauh RVV-BD dan rudal udara ke udara jarak dekat RVV-MD2. (Gilang Perdana)
@Barudak: ini bahas analog Strom Shadow. Strom Shadow itu buatan Prancis dan Inggris. So yg dibahas yah Prancis, Inggris dan Rusia. Bukan bahas Indonesia. Dari sini paham???
Selanjutnya masih mending China dilanjutkan Pakistan
Kocak bener komentar diatas 😆, masih mendinglah Rusia, lah kita Indonesia, sampai sekarang belum sanggup memroduksi senjata berteknologi seperti rudal 🙈
Rudal analog Strom Shadow dg jangkauan yg jauh lebih rendah dari jangkauan asli Strom Shadow. Miris. Menunjukkan bahwa sejak era Uni Soviet,Rusia tidak mampu membuat senjata secara mandiri dan orisinil kecuali hanya reserve engineering yg dibantu oleh Iran. Hhhhhhhhh